Minggu, 25 Agustus 2013

FANFIC : A Genius Living Next To My Hotel Room [4]







cr: @peacereva








TITLE                    : A Genius Living Next To My Hotel Room [4]
Alternative title        : 핸섬 남자는 천재 (Nae Haenseom Namja neun Cheonjae)
GENRE / RATING :AU / NC-21
CAST                     : Cho Kyuhyun [Valgyura Vampano]
                                  Kenesha Osidils


Chapter 4

Kyuhyun berjalan melintasi sebuah gedung yang terlihat mewah. Dia mengamati sebentar bagian pintu masuk dan mencari sebuah amplop putih disudutnya. Begitu melihat amplop itu tersemat dipintu sebelah kiri, Kyuhyun cepat-cepat mengambil dan membukanya. Di surat itu tertulis ruangan dan pukul berapa dia harus menemui atasannya untuk memberikan laporan. Tidak ada perubahan ruangan ataupun waktu dalam surat ini, hanya saja kali ini dia harus menghadapi hal yang selalu dihindarinya.
Suara langkah Kyuhyun bergema diseluruh ruangan. Gedung ini memang tidak buka selain hari kerja dan karena itulah mereka telah mengatur pertemuan disini. Berpuluh-puluh lukisan terpajang di sepanjang lorong, di hiasi sebuah lampu bergaya Victorian yang membuat siapapun akan betah berlama-lama di museum Lukisan Seoul ini. tapi tidak ada waktu untuk mengagumi karya-karya Masterpiece kali ini, Kyuhyun harus bergegas. Dia tidak ingin tinggal bahkan 1 detik lebih lama dari waktu yang seharusnya.
Begitu tiba diruangan yang bertuliskan VIP, Kyuhyun langsung masuk tanpa mengetuknya terlebih dulu. Dia melihat ruangan itu kosong dan langsung menghempaskan diri di sofa terdekat. Belum lagi Kyuhyun menarik nafas, pintu masuk terbuka dan seorang laki-laki berpakaian kantoran masuk dan tersenyum padanya.
Kyuhyun membungkuk melihat lelaki dihadapannya. Dia sebenarnya tidak ingin bertemu dengan lelaki ini tapi apa boleh buat, pekerjaannya sekarang menuntutnya untuk bersikap professional.
“Kau terlihat tampan dengan dasi itu, Kyuhyun-ah. Apa kau akhirnya bisa memakai dasi?” ujar lelaki yang terlihat begitu senang bertemu Kyuhyun.
Kyuhyun memilih untuk tidak menjawab dan dia segera membuka tabletnya lalu menghubungkannya ke in focus. “Aku akan menyampaikan laporan perkembangan misi kita selama seminggu belakangan,” ujarnya mematikan lampu.
Lelaki itu mendengarkan dengan seksama tanpa menyela sekalipun. Ketika akhirnya Kyuhyun selesai menjelaskan dan menghidupkan kembali lampu ruangan, lelaki itu menatapnya penuh kecemasan.
“Apakah kau yakin bisa menyelesaikannya tanpa lebih dulu tertangkap oleh mereka?”
Kyuhyun mendengus sebal. “Apakah kau pikir aku baru 2 hari menjadi intel? Kau tidak percaya dengan kemampuanku?”
“Bukan begitu, Kyuhyun-ah, aku hanya mengkhawatirkanmu. Dan gadis itu.. apakah kau harus melakukan ini semua padanya? Bagaimana kalau dia benar-benar jatuh cinta padamu?”
Untuk sedetik Kyuhyun seakan membayangkan wajah Kenesha yang tersenyum. “Tidak usah ikut campur. Aku sudah punya cara untuk mengatasinya. Itu misiku.” Jawabnya separuh kesal.
“Kau harus bersikap baik padanya, Kyuhyun-ah. Dia tetap saja seorang yeoja. Jangan mempermainkannya. Kalau almarhum ibumu tau tentang hal ini–”
“ABEOJI!” teriak Kyuhyun dan menatap wajah ayahnya yang sedari tadi dihindarinya dengan penuh amarah. “Jangan pernah kau sebut-sebut ibuku lagi! Dan ini terakhir kalinya aku menemuimu!” bentaknya lalu menghambur keluar ruangan, tidak menghiraukan panggilan ayahnya.
Dia mengendarai mobilnya dengan gusar. Spidometer telah menunjukkan angka 100 tetapi Kyuhyun tidak menunjukkan tanda-tanda ingin mengurangi kecepatan. Amarah membuatnya sulit berpikir dengan dingin saat ini. dia sudah menduganya dari awal, bahwa pertemuannya dengan ayahnya tidak akan berjalan lancar tetapi Kyuhyun tidak punya pilihan lain karena dirinya telah di perintahkan untuk bergabung dengan bagian lapangan dan satu tim dengan ayahnya. Menjadi seorang intel lapangan memang keinginannya tetapi dia tidak pernah berharap akan dihadapkan dengan orang yang paling ingin dihindarinya sampai-sampai dia membuat sebuah apartemen di gedung hotel.
Kyuhyun memarkirkan mobilnya ditepi sungai Han. Gemerlap kota Seoul dari kejauhan membuat emosinya mereda perlahan-lahan. Dia membuka dompetnya dan meraih sebuah foto tua yang memperlihatkan Kyuhyun kecil yang sedang memegang balon bersama wanita cantik yang menggenggam tangannya dan tersenyum bahagia. “Eomma..” desahnya parau. Ini adalah foto terakhir yang diambil sebelum ibunya dibunuh malam itu juga. “Kalau saja aku tidak merengek memintamu untuk menemaniku ke taman bermain, apakah sekarang aku masih bisa menggenggam tanganmu?” entah sudah berapa ribu kali Kyuhyun mengandaikan hal itu. Dia bahkan menyalahkan abeoji-nya atas kematian ibunya. Dia membenci ayahnya, yang memilih melindungi rahasia Negara daripada melindungi anak dan istrinya. Tetapi di satu sisi dia kagum pada ayahnya yang memiliki tekad sekuat itu. Dan inilah mengapa Kyuhyun memutuskan untuk mengikuti jejak ayahnya, untuk membalaskan dendam atas kehilangan ibu di usia 5 tahun sekaligus menjadi seorang yang bisa ‘mengendalikan’ informasi.
Bunyi pager yang nyaring membuyarkan lamunan Kyuhyun. Dia merogoh kantongnya dan menemukan satu pesan dari Kenesha.
‘Eodieyo?’
Kyuhyun melirik jam tangan dan terkejut sekarang sudah jam 8 malam. Dia menyalakan lagi mesin mobil lalu melesat ditengah keheningan malam.
Dia harus cepat. Sebab misinya lebih penting.

***

Kenesha berbaring terlentang sambil memandang pager yang diberikan Kyuhyun padanya sebelum Kyuhyun keluar sore tadi. Dia benar-benar tidak bisa mengerti jalan pikiran Cho Kyuhyun. Apa tidak ada lain selain pager? Memangnya ini abad keberapa? Kenesha mendesah dan memandang pager itu lagi dengan lebih teliti. Sudah beberapa jam dia mengitari kamar Kyuhyun yang absen akan keberadaannya. Hanya bau parfum Bvlgari yang memenuhi ruangan dan daritadi Kenesha sudah menyemprotkan parfumnya sendiri agar bisa menghilangkan aroma Bvlgari namun malah menimbulkan sensai aneh yang bercampur stroberi.
Kyuhyun tidak kunjung membalas pesannya dan Kenesha benar-benar lapar sekarang. Dia dipesan untuk tidak menyiapkan makan malam karena Kyuhyun akan membelinya dalam perjalanan pulang. Tapi.. berapa lama lagi Kyuhyun akan tiba?
Kenesha berguling kekanan dan tiba-tiba saja kakinya yang menjuntai kebawah menyentuh sesuatu dibawah tempat tidur. Dia segera turun dan menarik benda yang ternyata adalah kopernya yang satu lagi. Kenesha membongkar kopernya dan menemukan barang-barang yang tadinya akan dipakai untuk berlibur di Seoul. Dia mengamati barang-barang di kantong dalam kopernya sambil tersenyum sedih. Potongan tiket pesawat yang telah diskon 70% serta kupon menginap gratis di hotel berbintang ini selama 3 hari membuatnya mengingat betapa keberuntungannya benar-benar sudah diambang batas. Dan akhirnya seperti yang sering kali terjadi, dimana ada airmata kebahagiaan, disitu ada airmata kesedihan. Dia terjebak dalam situasi amat sangat sial. Terlibat dengan mafia ada di daftar terakhir hidupnya untuk dibuat menjadi nyata.
Ketika membongkar beberapa baju yang mungkin akan digunakannya nanti, Kenesha tidak sengaja menyentuh sesuatu yang padat diujung koper dan begitu dia mengangkat pakaian terakhir, dia menemukan ponselnya. Tidak hanya ponsel tetapi juga laptop. “Bagaimana benda ini bisa disini?” batinnya dalam hati. Tepat ketika Kenesha ingin mengambilnya, terdengar ketukan dari pintu. Secara refleks Kenesha menutup kembali kopernya dan menggesernya ke kolong tempat tidur.
“Siapa itu?” tanya Kenesha yang sudah berdiri didepan pintu dengan perasaan takut.
Terdengar dengusan mengejek dibalik pintu, “Ayolah Kenesha-ssi, masa kau bertanya ‘siapa itu?’ pikirkan pertanyaan lain. Bagaimana kalau ternyata mafia yang mengetuk?” ejek Kyuhyun.
“Baiklah, kalau begitu.. siapa aku?” tanya Kenesha setelah beberapa detik terdiam.
Kenesha menunggu jawaban dari ujung pintu tetapi Kyuhyun menjawab pertanyaannya. Keheningan Kyuhyun yang tiba-tiba itu membuat Kenesha sedikit panic dan dia langsung membuka pintunya. Ternyata Kyuhyun sedang tersenyum dan menantinya dengan tangan memegang sekeranjang kecil stroberi. “Kau adalah.. Kenesha-ssi,” jawabnya sambil menunjuk stroberi itu.
Mau tak mau kenesha tersenyum senang melihat pemberian Kyuhyun tetapi belum sempat dia mengucapkan apapun, Kyuhyun menjentikkan jarinya diudara dan tiba-tiba muncul seikat mawar merah ditangannya.
Kenesha menatapnya dengan pandangan luar biasa kagum, “Kau juga seorang penyihir?” gumam Kenesha takjub.
Kyuhyun terkekeh dan menggeleng, “Aniyo, aku adalah vampire. Kau tidak lupa, kan?” jawabnya penuh kemenangan.
“Baiklah, baiklah, Valgyura Vampano. Aku benar-benar lapar sekarang, beri aku makan atau kau akan kumakan,” canda Kenesha. Bukannya ikut tertawa, Kyuhun malah menggenggam tangannya dengan wajah menyesal.
“Maafkan aku,” ujar Kyuhyun sungguh-sungguh. “Ada beberapa hal yang harus kuselesaikan dan aku lupa kau sedang menungguku.”
Kenesha merasa jantungnya menggelepar dan dia bisa merasakan wajahnya memanas sekarang. “Gwaenchanhayo,” gumamnya pelan.
“Choa, kita turun untuk makan malam,” ajak Kyuhyun sambil menggandeng tangan Kenesha lebih erat. “Ah! Aku lupa. Sebentar,” ucapnya tiba-tiba lalu masuk ke kamar.
Dari sudut pintu Kenesha melihat Kyuhyun sedang membuka lemarinya dan mengambil botol parfum Bvlgari lalu membungkusnya dalam kantong plastic. Kemudian Kyuhyun kembali menggandeng tangan Kenesha sementara tangan kanannya memegang bungkusan plastic itu.
Mereka terus turun ke ruangan dapur dan Kenesha tidak bisa menahan rasa penasarannya lebih lama lagi. “Mau kau apakan parfum itu?” tanyanya berusaha terdengar normal walaupun dia membenci kenyataan bahwa Kyuhyun menggunakan parfum yeoja lain.
“Aku akan membuangnya,” jawab Kyuhyun singkat.
Kenesha tidak bertanya kenapa atau apapun lagi. Dia terlalu senang untuk berkomentar apapun. Kyuhyun yang membawa sekeranjang stroberi dan seikat bunga mawar sudah berhasil membuat jantungnya kewalahan, dan sekarang dia sedang terbang ke langit begitu tahu Kyuhyun ternyata memperhatikan perasaannya.
“Ayo kesini,” panggil Kyuhyun dari meja makan.
Dan Kenesha harus tersenyum lagi kali ini. pemandangan yang tidak biasa menghiasi meja makan. Ada kelopak bunga mawar diatas meja. Ada lilin yang menyala ditengah meja dan ada dua piring mi jajang. Kombinasi yang benar-benar aneh untuk di letakkan dalam satu frame secara bersamaan. Tapi ini benar-benar Cho Kyuhyun.
“Kau tidak keberatan, kan, jika harus makan mi jajang dengan lilin dan mawar?” goda Kyuhyun begitu melihat senyum terukir diwajah Kenesha.
“Rasanya aku bakal menghabiskan piringnya juga,” Kenesha balik menggoda Kyuhyun.
Kyuhyun tertawa mendengarnya lalu mempersilakan Kenesha duduk duluan. Kemudian Kyuhyun bercerita bahwa dia membeli mi jajang ini di restoran favoritnya dengan bersemangat.
“Kau tahu, hanya kau yang mengetahui itu restoran favoritku. Aku tidak pernah memberitahu yeoja manapun,” ucapnya serius.
Kenesha menaikkan alisnya tinggi-tinggi. “Kenapa begitu?” tanyanya sedikit penasaran dan lebih banyak rasa senang.
“Wanita biasanya lebih menyukai dinner dengan bistik, salad dan wine, bukan?”
“Aku tidak keberatan dengan mi,” imbuh Kenesha pelan.
Kyuhyun terdiam lalu memandangnya sejenak, “karena itu aku memberitahukannya kepadamu, Kenesha-ssi. Karena kau mau mengerti dan menerimaku yang lebih menyukai mi jajang ini..” ucap Kyuhyun terlihat meyakinkan.
Kenesha seakan merasa ada jutaan kupu-kupu terbang di perutnya dan jantungnya seakan ingin meledak. Kalau Cho Kyuhyun sedang menggodanya sekarang, dia akan mencekiknya hingga mati. Namun Kyuhyun hanya memandang Kenesha dengan sebuah senyuman yang segera saja membuat pertahanan diri Kenesha hancur berkeping-keping.

***

Kyuhyun menyelimuti Kenesha yang sedang berbaring diatas tempat tidurnya. Mereka telah menghabiskan makan malam yang ‘diluar dugaan’ tadi dengan keheningan dan wajah memerah Kenesha. Tapi dia tidak bisa menggoda Kenesha lagi malam ini, karena Kyuhyun masih punya pekerjaan yang menantinya semalaman.
“Kau tidur dimana?” tanya Kenesha kebingungan.
Kyuhyun menggeleng dan menjawab, “Kau tidurlah duluan, Kenesha-ssi. Aku harus menyelesaikan pekerjaanku dan itu membutuhkan waktu semalaman.”
Mendengar jawaban Kyuhyun, Kenesha menjadi salah tingkah tetapi Kyuhyun langsung menambahkan, “Tenang saja, ini semua bukan karena dirimu. Aku memang harus mengerjakan sesuatu. Dan yah.. aku sebenarnya tidak pernah tidur di malam hari karena aku..”
“Ah, ya.. kau vampire. Benar sekali.” Ucap Kenesha mengangguk. “Tapi apakah mafia-mafia itu sudah berhasil menghentikan virusmu? Apakah karena itu kau harus terjaga semalaman?” tanya Kenesha bertubi-tubi.
Kyuhyun meletakkan jari telunjukknya di bibir Kenesha yang otomatis membuatnya bungkam. “Tenanglah, Kenesha-ssi. Itu bukanlah hal yang harus kau khawatirkan. Jangan pikirkan apapun,” jawabnya pelan. “Cukup pikirkan aku..” bisiknya mengakhiri percakapan.
“Selamat tidur,” bisik Kyuhyun lalu mematikan lampu dan turun ke ruang kerjanya.
Dia tahu Kenesha telah jatuh kepelukannya sekarang. Dia menyadari dengan baik bahwa Kenesha sudah terhipnotis oleh rayuannya. Dan dia hanya tinggal menunggu waktu, sampai Kenesha bersedia melakukan apapun demi dirinya..
***

Kalau Kenesha pikir ada hal lain yang lebih membahagiakan selain hal ini, dia tidak bisa mengingatnya. Kepalanya sedang dipenuhi Cho Kyuhyun dan dia merasa benar-benar bodoh. Dia bukan gadis bodoh, tentu saja bukan. Dia salah satu lulusan terbaik di kampusnya dan entah kenapa semua kepintarannya tidak berguna sekarang.
Sampai beberapa saat yang lalu, dia masih menganggap Cho Kyuhyun itu programmer licik-mesum-brengsek-gila dan semuanya berubah dalam sekejap. Kyuhyun memberinya kejutan. Membuang parfum milik yeoja lain dan menyiapkan candle light dinner dengan mi jajang. Dan dia bilang apa? Bahwa Kenesha satu-satunya yang mau mengerti dan menerimanya? Bahwa Kenesha hanya perlu memikirkan Kyuhyun saja?
Dia bergumul dengan hatinya yang bimbang. Dia tahu dia tidak boleh jatuh cinta dengan programmer jenius itu. tapi.. kenapa dia tidak boleh? Apakah jatuh cinta merupakan sebuah kesalahan? Bagaimana mungkin Kenesha tidak jatuh cinta padanya setelah semua perhatian dan perlakuan Kyuhyun yang menjungkir balikkan jantungnya? Tapi dia tetap saja seorang Casanova. Bagaimana dengan semua sentuhan dan senyuman itu? apakah itu juga bagian dari tipuannya?
Dan sebuah pertanyaan tiba-tiba menyeruak dipikirannya. ‘Apa yang sebenarnya di inginkan Kyuhyun  dariku?’
***

Keesokan paginya, Kenesha terbangun dengan wajah kusut. Kelihatan sekali tidurnya tidak nyenyak semalaman. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan dan tidak menemukan siluet Kyuhyun dimanapun. Fakta bahwa Kyuhyun benar-benar terjaga semalaman membuatnya sedikit bersalah. Bagaimanapun dia sudah banyak merepotkan Kyuhyun dengan semua hal yang terjadi.
‘Pip-pip. Pip-pip.’
Kenesha merogoh sakunya dan melihat sebuah pesan masuk di pagernya.
‘Morning’
Itu dari Kyuhyun, tentu saja. Tetapi entah kenapa senyum Kenesha mengembang dan hatinya mendadak terlonjak gembira. Dia sudah memutuskan untuk tidak membiarkan perasaannya pergi terlalu jauh terhadap Kyuhyun, dan sekarang dia seperti tidak pernah membuat keputusan apapun semalam. Perhatian Kyuhyun yang seperti ini membuatnya melupakan kenyataan dan mengabaikan akal sehat.
Setelah membalas ‘Morning’ untuk Kyuhyun, Kenesha segera ke kamar mandi dan membasuh wajahnya. Dia menggosok gigi dan merapikan dirinya dengan sedikit terburu-buru setelah melihat balasan Kyuhyun.
‘Come to me’
Dengan jantung berdebar dan senyum menghiasi wajahnya, Kenesha menghambur ke ruangan kerja Kyuhyun. Dia membuka pintu kaca tebal itu dan menemukan Kyuhyun sedang duduk membelakangi monitor-monitor itu dan menghadap dirinya dengan senyuman. Tercetak jelas wajah tampannya yang kelelahan dibalik senyumannya itu.
“Apa tidurmu nyenyak?” tanya Kyuhyun begitu Kenesha masuk dan menutup pintu.
Penerangan yang minim di ruangan ini membuat Kenesha menatap Kyuhyun sedikit lebih lama. Dia ingin memastikan bahwa ini bukan mimpi. “Ne,” jawab Kenesha.
“Tapi kenapa kau mengeluh dalam tidurmu? Kau bermimpi buruk?” tanya Kyuhyun lagi.
Kenesha menaikkan alisnya heran dan Kyuhyun langsung menambahkan, “semalam aku naik untuk mengganti kausku.”
“Oh..,” ucap Kenesha paham. “Yah.. aku tidak bermimpi apapun semalam. Aku hanya terlalu banyak berpikir..”
Kyuhyun menyipitkan matanya dan memandang Kenesha dalam. “Bukankah sudah kubilang untuk hanya memikirkan diriku?”
“Itulah masalahnya. Memikirkan dirimu membuatku berpikir lebih banyak,” jawab Kenesha pelan.
“Benarkah? Memangnya apa yang kau pikirkan mengenai diriku?” tanya Kyuhyun yang mulai berjalan mendekati Kenesha.
“Banyak hal,” ungkap Kenesha lalu memindahkan pandangannya ke arah Kyuhyun. “Seperti, kenapa kau menyuruhku untuk hanya memikirkanmu?”
“Lalu?” ucap Kyuhyun semakin pelan kendati jarak diantara mereka semakin dekat.
“Lalu.. kenapa kau selalu menggodaku?”
Kyuhyun berhenti tepat ketika mereka bisa menatap satu sama lain dengan jelas. Dia melihat tatapan mata Kenesha yang benar-benar bingung dan sesuatu didalam hatinya perlahan bergerak. Kyuhyun memejamkan matanya selama beberapa detik, meninggalkan keheningan dan mencoba menghentikan apapun yang sedang terjadi didalam hatinya.
“Aku selalu menggodamu karena aku menyukaimu, Kenesha-ssi. Tidak ada alasan melakukannya jika aku tidak menyukaimu,” jawab Kyuhyun sambil memiringkan kepalanya sedikit ke kiri.
Jawaban Kyuhyun yang pertama membuat Kenesha tertegun. Setelah bertekad untuk tidak tenggelam dalam pesona Cho Kyuhyun semalam, kini Kyuhyun malah membuang logika Kenesha entah kemana. Mustahil untuk tidak terseret dalam pusaran pesona Kyuhyun yang begitu kuat. Dia tidak bisa memungkirinya lagi, hatinya sudah berhasil direbut namja jenius ini.
“Dan..” sambung Kyuhyun lagi. “Aku ingin kau hanya memikirkan diriku, Kenesha-ssi. Cukup aku. Agar kau bisa menyukaiku juga. Agar aku tidak merasakan perasaan bertepuk sebelah tangan..”
“Benarkah itu?” gumam Kenesha lemah. “Benarkah kau menyukaiku?”
“Tentu saja. Kau tidak percaya padaku?” bisik Kyuhyun dalam keremangan. Kenesha merasa dia pernah mendapat pertanyaan seperti ini dari Kyuhyun. Tetapi dia tidak bisa ingat kapan tepatnya. Otaknya sudah berhenti berpikir dan sekarang Kyuhyun telah berhasil mengambil alih pikirannya. Seluruhnya.
“Aku percaya padamu,” jawab Kenesha tanpa ragu. Dia tidak tahu apa yang membuatnya berkata begitu tetapi dia merasa dia bisa mempercayai Kyuhyun.
Kyuhyun tersenyum menatapnya, “Gomawopta, Kenesha-ssi,” ujarnya senang. Dia menyentuh pipi Kenesha yang merona dengan perlahan.
“Kau.. kau.. tidak ingin istirahat?” tanya Kenesha salah tingkah, tetapi membiarkan tangan Kyuhyun menyusuri pipinya yang semakin memerah.
“Hmm..” desah Kyuhyun panjang. “Aku memang mengantuk. Tapi aku rasa tidak sopan membiarkanmu sendirian di pagi hari..” ucapnya klise.
“Na gwaenchanhayo, Kyuhyun-ssi. Kau bisa tidur sementara aku membereskan rumah dan menyiapkan sarapan,” tawar Kenesha.
“Sepertinya itu ide yang bagus,” jawab Kyuhyun pasif. “Kalau begitu, selamat tidur,” imbuhnya sambil menarik wajah Kenesha lebih dekat dan mengecup dahinya lalu melanggeng keluar ruangan.
Kenesha terdiam beberapa saat, masih tidak mempercayai apa yang baru saja terjadi. Dia merosot ke lantai dan mencengkram dadanya dengan perasaan tidak karuan. Ini bukan saatnya untuk jatuh pingsan. Tetapi dia tidak bisa menghentikan jantungnya yang berdegup melewati batas. Setelah Butterfly Kiss, Kyuhyun memberinya Forehead Kiss. Astaga Cho Kyuhyun akan membuatnya mati berdiri jika terus melakukan hal seperti ini padanya.
Kenesha bersusah payah untuk mengembalikan kesadarannya yang telah melayang entah kemana. Kyuhyun pasti sudah tertidur di kamarnya sekarang. Dan kenesha harus menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.
‘Sadarlah, Ken. Sadarkan dirimu! Dia Cuma Cho Kyuhyun!’ perintahnya pada hatinya yang masih saja memberontak. Tetapi bahkan bayangan wajahnya tidak bisa menghilang satu detik saja. Ah, seperti inikah jatuh cinta?

Begitu tiba di dapur, Kenesha langsung membuka lemari pendingin dan menemukan banyak bahan-bahan makanan segar didalamnya. Kyuhyun pastilah belanja dulu semalam, sebab dia tidak melihat begitu banyak buah dan sayur didalamnya kemarin. Setelah berhasil mengumpulkan beberapa lembar roti, selada, tomat, dan keju, Kenesha memanaskan Teflon dan menggoreng daging asap yang masih beku. Sambil menunggu daging asapnya, Kenesha mulai menyusun bahan-bahan tadi menjadi sandwich. Dia sudah memutuskan untuk membuat sandwich daging asap untuk sarapan pagi. Selain karena dia lupa menanak nasi tadi malam, sandwich ini juga gampang dibuat.
Kenesha kemudian membuat segelas susu untuk dirinya. Dia belum bertanya apakah Kyuhyun biasanya minum kopi atau susu tetapi dia tetap menyalakan mesin pembuat kopi untuk berjaga-jaga. Sebenarnya dia sudah lapar tetapi Kenesha tidak menyantap rotinya duluan karena dia ingin sarapan bersama Kyuhyun. Memikirkan duduk dan makan bersama Kyuhyun membuatnya tersenyum lagi.
‘Ya, neo pabo yeoja!’  pikirnya sambil mencubit pipinya. Dia tidak boleh terus seperti ini atau Kenesha benar-benar menjadi wanita gila. Sama sekali tidak boleh.
Untuk mengalihkan pikirannya, Kenesha mulai mencuci peralatan masak yang sudah digunakannya dan merapikan lemari pendingin yang sesak penuh bahan-bahan makanan. Kondisi hatinya benar-benar sedang bagus dan sesekali dia bersenandung kecil untuk menutupi senyumnya yang mengembang.
Ruangan itu kini sudah bersih mengilap. Kenesha telah mengelap setiap inci permukaan konter dan seluruh ruangan dapur. Dia kemudian menanak nasi lalu naik ke ruang kerja, membawa peralatan bersih-bersihnya dan membersihkan setiap sudut ruangan bahkan koridor dan tangga. Tetapi begitu tiba di lantai teratas, Kenesha mengurungkan niatnya untuk membersihkan kamar. Dia tidak mau mengganggu Kyuhyun yang sedang tidur. Jadi, Kenesha turun lagi ke dapur dan menyimpan semua barang-barang itu lalu bergegas naik ke kamar untuk mandi.
Kenesha membuka pintu perlahan dengan tanpa sedikitpun suara. Semenjak kedatangannya pertama kali, Kyuhyun sudah mematikan seluruh alarm agar Kenesha bisa bebas keluar masuk tanpa menimbulkan keributan. Kecuali pintu keluar, tentu saja.
Dia berjalan mengendap-endap melewati tempat tidur dan mengangkat kopernya dalam diam. Tiba-tiba saja perhatiannya teralihkan ke sosok Kyuhyun yang sedang berbaring pulas. Wajahnya begitu tenang dan polos, bebas dari segala macam ekspresi yang selama ini Kenesha lihat. Kenesha mendekat dan  memperhatikan wajah damai Kyuhyun lebih lama. Rambutnya yang masih acak-acakan, bulu matanya yang panjang, bibirnya.. ‘yang telah mencium dahiku,’ Kenesha mendesah frustasi. Kenapa namja ini kelihatan begitu sempurna sekarang?
Nafas Kyuhyun yang berhembus perlahan menandakan dia masih tertidur dan tidak menyadari Kenesha. Jadi, Kenesha segera menuju ke kamar mandi dalam diam, meninggalkan Kyuhyun yang tengah bermimpi..

Kenesha mandi dengan santai, menikmati busa-busa dalam bathub yang membuatnya rileks. Dalam keheningan, dia mambandingkan wajah Kyuhyun yang sedang menggodanya dan ketika tertidur. Betapapun dia memikirkannya, Kenesha tidak bisa membenci dua sisi yang berbeda itu. Dia menyukai keduanya, wajah yang menggoda dan meledek Kenesha habis-habisan juga wajah yang tenang tanpa beban. Dia memang menyukai Kyuhyun. Vampire ataupun manusia. Selama dia Cho Kyuhyun..
Sepertinya Kenesha sudah tidak bisa lagi memerintahkan otaknya untuk berpikir normal karena dia sendiri telah kehilangan kendali atas dirinya. Menyerah atas kondisinya yang mengenaskan sekarang ini, Kenesha memutuskan untuk menghentikan akal sehatnya dan mulai mengakui bahwa dia memang benar-benar terpikat pada Kyuhyun. Masa bodoh jika Kyuhyun akan memangsanya. Dia tidak peduli. Kyuhyun adalah pemilik hatinya sekarang.
Selesai mandi dan berpakaian, Kenesha keluar kamar mandi dan terkejut ketika melihat Kyuhyun duduk diatas sofa dengan kaki diletakkan diatas meja kecil dan tangannya menyentuh pelipis sementara matanya terpejam.
“Oh, aku minta maaf karena sudah membangunkanmu.” Seru Kenesha panik.
Kyuhyun membuka matanya dan memandang Kenesha dengan tidak fokus. “Aniyo, bukan salahmu. Ini memang sudah waktunya aku bangun karena aku memang tidak pernah tidur lebih dari 2 jam,” jawab Kyuhyun menenangkan Kenesha.
“Aa.. Arasseo. Keunde, kau ingin sarapan atau ingin mandi dulu?” tanya Kenesha yang kini berdiri tepat didepan Kyuhyun.
“Bagaimana kalau aku bilang aku menginginkanmu?” Kyuhyun balik bertanya sambil memegang jemari Kenesha.
“Ehm.. itu.. sepertinya kau masih harus tidur sebentar lagi. Kurasa kau masih bermimpi,” jawab Kenesha terbata-bata.
Tawa Kyuhyun meledak mendengar jawaban Kenesha. “Begitu ya? Ini Cuma mimpi? Seandainya ini Cuma mimpi, aku tidak mau terbangun kalau kau tidak ada,” ucap Kyuhyun menjadi serius.
Lagi-lagi Kyuhyun menguji Kenesha yang sudah tidak bisa mempertahankan akalnya. Dia membeku ditempatnya. “Kalau begitu aku akan berada di mimpi dan kenyataanmu,” gumam Kenesha pelan.
Ganti Kyuhyun terdiam kali ini. Jawaban Kenesha memang selalu diluar perhitungannya dan itu semua selalu membuatnya bersemangat untuk mengetahui apa lagi yang sebenarnya sedang Kenesha pikirkan. “Keurom, kau harus berjanji untuk tidak lari kemana-mana sementara aku mandi,” goda Kyuhyun kemudian.
“Aku akan berada didapur. Dan aku akan berjalan saja,” ucap Kenesha polos, disambut tawa Kyuhyun.
“Baiklah. Aku harap istriku membuatkanku secangkir kopi yang enak,” ujar Kyuhyun berdiri dan tersenyum pada Kenesha sebelum menghilang kebalik kamar mandi, meninggalkan Kenesha yang sedang berbunga-bunga.
***

Kyuhyun melirik jam tangan rolexnya yang menunjukkan pukul setengah Sembilan pagi. Dia baru saja selesai berpakaian dan segera turun ke dapur. Dia bisa mencium aroma kopi bahkan dari sudut tangga. Kyuhyun tersenyum dalam hati, tidak sabar untuk menyesap kopi pertamanya pagi ini.
“Oh!” ucap Kyuhyun takjub. Dia tidak menyangka dapurnya bisa sebersih ini. “Kau membersihkannya?” tanya Kyuhyun pada Kenesha yang kini sedang menuangkan kopi ke cangkir berwarna putih.
Sebagai jawaban Kenesha hanya tersenyum. Kyuhyun kemudian duduk dan Kenesha meletakkan cangkir tersebut dihadapannya.
“Kopinya enak sekali, Kenesha-ssi.” Puji Kyuhyun sungguh-sungguh, membuat Kenesha tersipu mendengarnya. “Aku serius ingin menjadikanmu istri,” ucap Kyuhyun yang malah ditanggapi “palli mogo,” oleh Kenesha.
Kyuhyun tersenyum dan mulai menikmati sandwich daging asap yang disiapkan Kenesha. Dia kembali memuji batapa Kenesha bisa memasak dengan baik.
“Sudahlah, itu hanya sandwich,” komentar Kenesha malu.
“Ah, Keurom. Sandwich yang enak sekali,” ujar Kyuhyun berterus terang.
Kenesha hanya bisa tersenyum terus-terusan sementara ratusan kupu-kupu bersorak diperutnya. Dia tidak bisa melihat apakah Kyuhyun sungguh-sungguh memujinya atau hanya ingin menggodanya. Dan oh, dia tidak peduli. Kenyataan bahwa Kyuhyun menghabiskan 2 porsi sandwich saja sudah membuatnya senang.
Selesai makan, Kyuhyun mengambil laptopnya diruang kerja lalu kembali duduk diruang dapur bersama Kenesha yang sedang menyiapkan kopi dua gelas kopi untuk dirinya dan Kyuhyun. Untuk beberapa saat, Kenesha memperhatikan Kyuhyun yang tampaknya mulai serius dengan laptopnya. Dia meletakkan kopi Kyuhyun tanpa bersuara dan duduk dihadapannya.
Kenesha tidak tahu mau melakukan apalagi, jadi dia hanya duduk dan melamun. Sampai tiba-tiba suara pager membuyarkan lamunannya. Kenesha memandang Kyuhyun yang masih tidak mengalihkan perhatiannya dari layar laptop dengan bingung. Mereka hanya berjarak kurang dari semester, kenapa Kyuhyun harus mengirimkan pesan kepadanya?
Meskipun tidak tahu kenapa Kyuhyun berbuat seperti itu, tetapi Kenesha tetap mengeluarkan pager dari dalam kantong dan membacanya.
‘Smile’ tulis Kyuhyun untuknya.
Mau tak mau Kenesha tersenyum dan melihat Kyuhyun yang juga tersenyum tanpa memandangnya.
‘mwothaeyo?’ balas Kenesha.
Begitu menerima pesannya, Kyuhyun langsung membalas dan masih tetap tidak memandang Kenesha.
‘think of you’
Kenesha tersenyum lebih lebar lagi. Kyuhyun benar-benar tahu bagaimana merebut perhatiannya.
‘Na ddo’ tulisnya sebagai jawaban.
Kyuhyun tertawa dan membalas lagi. ‘Mullon’, tulisnya pede.
Kenesha mendengus tak percaya. Dia menatap Kyuhyun yang kini balas memandangnya sekarang.
“Bagaimana kau bisa seyakin itu?” tanya Kenesha sambil menunjuk pagernya.
“Aku bukannya tidak tahu kau memandangiku terus daritadi, Kenesha-ssi,” jawab Kyuhyun menyipitkan matanya.
Seketika wajah Kenesha berubah merah. Dia salah tingkah dan berusaha membuang wajahnya, menghindari tatapan Kyuhyun yang sekarang mengejeknya.
“Kau curang,” ucap Kyuhyun tiba-tiba.
“Curang? Maksudmu?”
“Aku tidak melarangmu memandangiku daritadi. Tetapi sekarang kau malah membuang muka ketika aku ingin memandang wajahmu lebih lama..” jawab Kyuhyun membuat jantung Kenesha berdebar begitu kencang.
Dia tidak berkata apapun –tidak bisa, tepatnya– Kyuhyun hanya memandanginya dengan tatapan yang tidak mampu diartikan Kenesha. Pandangan ini bukan mengintimidasi, bukan juga menenangkan. Tapi tetap saja Kenesha tidak bisa menghentikan debaran jantungnya yang semakin tak terkendali. Dia melihat sorot mata Kyuhyun yang dalam, dipenuhi begitu banyak hal. Keheningan yang melingkupi mereka ini seperti terlalu menyesakkan untuk dibiarkan lebih lama.
“Kenesha-ssi,” panggil Kyuhyun, menyadarkannya dari lamunan sesaat. “Jangan jatuh cinta padaku, jika kau menyesal bertemu denganku,”
Kenesha terdiam. Kenapa Kyuhyun berkata seperti itu?
“Aku tidak menyesal bertemu denganmu, Kyuhyun-ssi.” Gumam Kenesha sambil menggeleng tidak percaya.
Kyuhyun akhirnya menjawab setelah menatapnya beberapa saat. “Kalau begitu, jatuh cintalah padaku,” serunya tersenyum.
“Hanya dengan satu syarat,” ucap Kenesha yang lagi-lagi diluar dugaan.
Kyuhyun menaikkan alisnya tinggi. “Mwoya?”
“Hanya jika kau terus tersenyum kepadaku,” jawab Kenesha yang langsung disambut senyuman oleh Kyuhyun.
Kemudian Kyhuhyun bangkit dan berdiri disamping Kenesha, menariknya berdiri hingga mereka berhadap-hadapan. “Kalau begitu…. Neo naekkoya,” bisiknya di telinga Kenesha.
“Neo Naekkoya, Vamp,” ulang Kenesha setuju, membuat Kyuhyun tersenyum lagi.

Kalau ini memang hanya mimpi indah Kenesha, dia sangat berharap Tuhan tidak membangunkannya. Dia hanya ingin terus mempercayai kenyataan ini. Bahwa Kyuhyun sekarang sedang menggenggam tangannya dan tersenyum padanya. Dia tidak peduli diluar sana ada yang menginginkan kematian mereka. Terlepas dari fakta Kyuhun adalah seorang vampire Casanova, dia akan terus berada disisi Kyuhyun selama namja ini menginginkannya. Dia tidak bisa lari lagi dan tidak ingin lari kemanapun.
***

Apakah bayanganmu yang memenjarakanku,
Ataukah hanya ilusiku?
Apakah di istana berlapis emas kau menawanku,
Ataukah hanya di kegelapan semu?
Ribuan salju menjatuhi tempatku berpijak,
Meruntuhkan satu persatu kewarasanku.
Tetesan hujan,
Pelangi di sudut nila,
Kau bawa kemana hatiku?
Sebab aku tidak peduli lagi,
Selama aku bersamamu.

  ( I don’t know where I am) 27 Agustus 2013 –

8 komentar:

  1. Duh...siapa yang gag termakan rayuan si vamp? Saya sendiri pasti akan takluk :D
    Err... Saya agak terganggu dengan panggilan diantara mereka. Mereka sudah akrab, tinggal serumah pula, dan bisa dibilang sudah berhubungan. Tapi kenapa mereka masih menggunakan sapaan formal? Harusnya mereka menggunakan sapaan yg lebih akrab :)
    Saya sebagai reader merasa aneh membacanya ;)
    Mian kalo komen saya terlalu panjang, dan buat authornya harap jangan tersinggung dengan komentar saya ini yhaa ;) saya hanya mencoba memberi masukan aja kok :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Err sebenarnya menurut adat korea (berdasarkan googling dan asking friends), penggunaan -ssi dalam sapaan dan panggilan itu bukan semata digunakan dalam kondisi formal, tetapi juga karena bermaksud 'sopan' terhadap orang lain. Bahkan di Korea, pasangan suami istri juga ada yang menggunakan -ssi dalam percakapan mereka sehari-hari karena ingin 'menghargai' pasangan mereka :)
      berhubung Ken dan Kyu itu baru bertemu meskipun sudah menjadi kekasih (di chapter ini), tapi Ken juga orang asing. konteks penggunaan -ssi rasanya lebih normal dibandingkan penggunaan 'oppa' atau yang lainnya. sebab bagi lidah asing, -ssi tentu lebih sering digunakan, ya kan? hehee

      wah, aku enggak tersinggung sama sekali, malah senang kalo di kritik. komentarnya malah bagus sekali kok. hehe ^^

      Hapus
  2. Seneng sama karakter ceweknya

    BalasHapus
  3. hihi. makin so sweet. baca sambil bayangin kyuhyun kyk gitu uhh meleleh gw. dari tadi penasaran sama alat komunikasi pager mereka berdua. ehh aku baru tau hihi

    BalasHapus
  4. duhhh..kyu ngerayunya udah deh kelas atas dah...
    dan sebenernya knp kyu susah" mempengaruhi kenesha buat jatuh cinta padanya...
    sebenernya apa rencana kyu?
    duh..kesian si ken kalau ntar kyu ninggalin ken gimana?
    keel write kak...

    BalasHapus
  5. Ini masih banyak teka teki yang belum muncul.
    Tentang apa misinya kyuhyun? Kenapa berhubungan dengan kenesha?
    Aku penasaran.

    BalasHapus