Rabu, 04 September 2013

FANFIC : A Genius Living Next To My Hotel Room [5]

cr: @peacereva


TITLE                    : A Genius Living Next To My Hotel Room [5]
Alternative title        : 핸섬 남자는 천재 (Nae Haenseom Namja neun Cheonjae)
GENRE                  : Romance, AU (Alternate Universe)
RATING                 : NC-21
CAST                     : Cho Kyuhyun [Valgyura Vampano]
                                 Kenesha Osidils


Chapter 5

            [Bergerak,
            Mendesah dalam diam,
            Cintaku yang malang,
            Cintaku yang bergelombang..]


Semuanya berjalan sesuai rencana. Tak ada satupun yang luput dari perhitungan Cho Kyuhyun. Dia programmer jenius sekaligus intel berbakat yang belum pernah sekalipun gagal dalam melaksanakan misinya. Membuat seorang yeoja jatuh hati padanya bukanlah hal yang sulit. Dia sudah terbiasa dikelilingi yeoja dan tidak perlu bersusah payah untuk merebut hati mereka. Ketampanan, kepintaran, kekayaan, itu tiga hal yang selalu didambakan semua wanita dan Kyuhyun memiliki ketiganya.
Dan Kenesha sudah berada di genggamannya.

Dia memperhatikan bagaimana raut wajah Kenesha yang berseri ketika berbicara dengannya. Yeoja ini benar-benar sedang jatuh cinta kepada Kyuhyun. Sorot matanya sedikit banyak memantulkan rasa sendu, pemujaan serta kekaguman setiap kali mereka berpandangan.
Sifat Kenesha yang apa adanya dan diluar dugaan terkadang memang membuat Kyuhyun sedikit penasaran dan menggodanya lebih jauh, tetapi itu semua dilakukannya hanya untuk mengobservasi perilaku Kenesha yang dianggapnya perlu untuk menyelesaikan misinya dengan sempurna.
Kyuhyun sengaja berhati-hati dalam bersikap. Dia tidak mau membuat Kenesha merasa tidak nyaman ataupun  curiga padanya. Dia tahu, pemikiran Kenesha yang simple itu terkadang mengejutkan dalam mengambil kesimpulan. Jadi cara terbaik untuk memenangkan hatinya adalah dengan kesabaran dan dia tidak boleh terburu-buru. Atau misinya akan terbongkar.
“Whoa, kau punya banyak sekali koleksi film, Kyuhyun-ssi!” seru Kenesha disebelahnya, menyadarkan Kyuhyun dari lamunan kecilnya.
Kyuhyun tersenyum dan memberikan sebuah headphone pada Kenesha. “Ada yang ingin kau tonton? Ini, gunakanlah headphone ini untuk menonton dengan tenang.”
“Sebenarnya ada banyak,” aku Kenesha malu-malu. “Aku sampai tidak tahu harus mulai menonton dari mana.”
Kyuhyun melirik monitor dihadapan Kenesha dan berpikir sebentar. “Bagaimana kalau kau nonton ini dulu? ‘A Late Dinner’? Aku pikir ceritanya cukup bagus,” komentar Kyuhyun.
Kenesha mengangguk sambil mengamati monitor yang sekarang mulai memutar A Late Dinner. “Baiklah, aku usahakan tidak mengganggumu,” ucap Kenesha tersenyum lalu memakai headphonenya.
Dalam sekejap Kenesha tenggelam dalam film A Late Dinner. Opening film itu memang penuh dengan pemandangan indah di lembah Amerika Selatan. Beberapa kali Kenesha mendecak kagum dan matanya berbinar melihat hamparan bukit serta panorama alam yang menakjubkan. Ekspresi wajah Kenesha yang berganti-ganti itu disaksikan Kyuhyun sambil tersenyum. Dia mendapati wajah Kenesha ternyata begitu menarik.
‘Astaga, apa yang kau lakukan, Cho Kyuhyun? Kembali ke misi!’ perintah Kyuhyun kepada dirinya.
Kyuhyun segera berpaling dari Kenesha. Dia tidak boleh linglung, sebab misinya kali ini mempertaruhkan segalanya. Dan Kenesha tidak cukup berharga untuk bisa ditukar dengan misinya.
Atau.. belum cukup?



Dalam keheningan Kyuhyun mengerjakan program yang belum rampung dan menyita waktunya semalaman. Ini bukanlah sebuah program yang sulit, tetapi entah kenapa dia tidak bisa mengalihkan pikirannya dari tadi. Kenesha mengatakan dia sedikit bosan dan Kyuhyun menawarkannya untuk menonton film di ruang kerjanya.  Tentu saja hal itu langsung disambut Kenesha dengan antusias. Akhirnya, disinilah Kenesha, terpisah hanya sejauh setengah meter dari Kyuhyun, menggunakan headphone, menatap monitor dengan semangat dan terkadang tersenyum ketika menyaksikan adegan-adegan lucu. Dan lima menit sekali Kyuhyun berpaling kepadanya, mengamati perubahan ekspresi wajah Kenesha sambil tersenyum.
Setelah bersusah payah untuk berkonsentrasi namun tetap saja gagal, Kyuhyun menyerah dan mematikan layar monitornya. Dia berpaling ke arah Kenesha yang tengah menatapnya heran.
“Kau sudah selesai bekerja, ya?” tanyanya penasaran.
“Sebenarnya belum, tapi–” ucap Kyuhyun yang langsung di potong Kenesha, “Omo! Aku mengganggumu? Jeongmal mianhaeyo..”
Kyuhyun tersenyum menenangkan. “Aniyo, ini bukan salahmu, Kenesha-ssi. Aku hanya ingin bersantai sebentar. Tenanglah, program ini bisa kukerjakan kapanpun aku mau,” Jawab Kyuhyun sambil menggeser kursinya ke Kenesha.
“Jeongmal? Keunde, Kyuhyun-ssi..”
“Sshhh. Jangan mempermasalahkannya, Kenesha-ssi. Sejujurnya aku hanya ingin menghabiskan waktu denganmu,” ujar Kyuhyun sambil tersenyum.
Tanpa aba-aba lagi, wajah Kenesha memerah mendengar perkataannya. Dan dia merasa ingin menggoda yeoja ini lagi.
“Ba-baiklah kalau begitu..” bisik Kenesha canggung.
“Mwo? Aku tidak bisa mendengarmu, Kenesha-ssi,” Kyuhyun mendekatkan kepalanya sambil menatap lurus ke mata Kenesha. “Ulangi lagi. Jebal..” bisiknya menggoda.
Kenesha semakin salah tingkah ketika wajah Kyuhyun berjarak begitu dekat dari wajahnya. Kyuhyun bisa melihat dengan jelas pandangan Kenesha yang menjadi tidak fokus, bergerak kesana kemari menghindari tatapannya yang tertuju langsung pada Kenesha.
“Jebal, Kenesha-ssi. Jangan menggigit bibirku..” ucap Kyuhyun tiba-tiba.
Sontak Kenesha menatap Kyuhyun keheranan. “Mworago?” tanyanya tidak paham.
“Jangan menggigit bibir seperti tadi.. sebab, bibir itu milikku,” bisik Kyuhyun intensif. Memperparah kelinglungan Kenesha yang semakin menjadi-jadi.
“Se-sejak kapan bibirku menjadi milikmu?” tanya Kenesha terbata-bata.
Kyuhyun menunjukkan senyumnya yang melumpuhkan Kenesha. “Ketika kubilang ‘kau milikku’, itu artinya semuanya, Kenesha-ssi.” Bibir Kyuhyun kini hanya tinggal beberapa senti dari Kenesha. “Kau-milik-ku,” ucapnya penuh penekanan.
Mereka terdiam dalam keheningan dan desah nafas Kenesha yang tak terkendali. Namun tiba-tiba saja Kenesha seperti menemukan keberaniannya. “Apa kau akan menciumku?” tanyanya dengan lugas.
Kyuhyun sedikit terkejut lalu tersenyum untuk menyembunyikan rasa gelinya. “Bagaimana menurutmu?” Kyuhyun balik bertanya.
“Aku tidak tahu. Aku belum pernah berciuman.” Jawabnya sederhana.
Kali ini Kyuhyun berusaha mati-matian menyembunyikan tawanya. Senyumnya semakin mengembang dan dia benar-benar penasaran dengan gadis dihadapannya.
“Benarkah? Jadi bibirmu ini memang hanya ditakdirkan untukku..”
“Kenapa kau berkata begitu?”
“Apa kau ingin aku menciummu?” tanya Kyuhyun yang segera membuat wajah Kenesha memerah lagi.
“Entahlah.. Aku tidak tahu,” jawabnya jujur.
“Ketika kau menginginkan aku menciummu, saat itulah bibirmu memang ditakdirkan untukku.” Jawab Kyuhyun tersenyum dan menatap Kenesha dengan tatapan ‘lihat saja nanti’.
“Ah, filmnya sudah hampir habis. Bagaimana kalau kita putar ulang?” tanya Kyuhyun dengan wajar, seakan tidak ada yang terjadi dan kemudian menyetel ulang filmnya.
Mendadak Kenesha bangkit dan berkata sambil membuang mukanya yang kelihatan merah padam. “Aku akan membuatkan makanan kecil…sebentar..” ucapnya kaku lalu keluar, meninggalkan Kyuhyun yang menatap punggung Kenesha penuh arti.

‘Seharusnya aku menciumnya saja tadi,’ desah Kyuhyun frustasi dalam hati. Dia menyesal mengatakan Ketika kau menginginkan aku menciummu– itu artinya dia tidak bisa mencium Kenesha kecuali diminta. Tetapi disisi lain dia bersyukur karena mengatakan itu, sebab dia tidak yakin bisa melepaskan Kenesha begitu dia menyentuhnya. Kyuhyun juga baru menyadari betapa tatapan Kenesha yang lugu itu terkadang bisa menyesatkan pikirannya –pikiran warasnya. Membawanya jauh dari segala perhitungan, ketepatan dan tipu daya.
Tidak, tidak. Ini semua hanyalah rasa penasaran Kyuhyun terhadap yeoja polos itu. Tidak ada hubungannya dengan perasaan apapun. Dia tidak jatuh cinta pada Kenesha. Dia tidak boleh.
***

Kenesha terduduk di tangga dapur. Dia tidak bisa menghentikan perasaannya yang tengah dilanda kebingungan. Kenapa Cho Kyuhyun mengatakan hal seperti itu? Kenapa dia harus meminta Kyuhyun untuk menciumnya? Kenapa dia tidak mencium Kenesha saja? Apa wajar bagi wanita untuk meminta lelaki untuk menciumnya?
Begitu banyak pertanyaan menghampirinya. Dan tak satupun dari pertanyaan itu bisa Kenesha jawab. Kecuali fakta bahwa dia ingin Kyuhyun menciumnya tadi. Padahal mereka sudah begitu dekat..
‘Kenesha, kau sudah gila.’ Ujarnya dalam hati, menertawakan dirinya sendiri yang begitu rapuh. Tapi dia tidak bisa memungkiri hasratnya. Apakah vampire selalu sesopan ini? Bertanya pada mangsanya, apakah ingin dia menciumnya atau tidak.
‘Apa yang telah kau lakukan, Vampire Gyu..’ bisik Kenesha pasrah. Dia membuat sepoci teh sambil melamun. Otaknya sudah kacau mengingat begitu banyak kejadian dimana Kyuhyun berada sangat dekat dengan dirinya tetapi tak sekalipun mereka berciuman. Butterfly Kiss, itu ciuman pertamanya, dengan bulu mata. Kyuhyun juga pernah menciumnya di pipi, setelah Butterfly Kiss.
‘Dan.. dia mencium keningku..’, Kenesha segera menyentuh keningnya secara refleks. Detak jantungnya berlomba, ‘Apa aku harus memintanya?’ tanyanya dalam hati. ‘Seperti apa rasanya berciuman? Bibir Cho Kyuhyun..’ tangannya berpindah ke bibir tanpa sadar.
‘Dasar piktor!’ sergah Kenesha ketika tersadar dari khayalan bodohnya. Dia menepuk-nepuk pipinya dengan keras untuk menghilangkan kerisauannya. ‘Aniyo! Aku tidak akan pernah memintanya! Tidak akan! Kalau kau memang mau menciumku, lakukan saja! Aku akan menganggap itu sebagai gigitan vampire! Tapi aku tidak akan memintamu menciumku! Ya, begitu saja!’ pikirnya bulat.
Setelah yakin dirinya tidak akan goyah lagi, Kenesha membawa nampan yang berisi poci teh serta 2 cangkir beserta tatakannya. Dia juga meletakkan biscuit yang rencananya akan dihidangkan bersama dengan teh.
“Oh, aku pikir kau membuat kopi,” ujar Kyuhyun ketika Kenesha menuangkan teh ke dalam cangkir.
“Astaga! Aku lupa kau lebih suka kopi. Sebentar, biar ku buat dulu–”
“Tidak usah,” sergah Kyuhyun cepat-cepat, menarik jemari Kenesha sebelum gadis itu terlanjur turun ke dapur. “Aku tidak keberatan dengan teh. Duduklah, ayo kita nonton.” Bujuknya manis.
Kenesha mengangguk dan menuruti Kyuhyun. Dia duduk disebelah kiri Kyuhyun dengan sedikit canggung karena Kyuhyun tidak kunjung melepas genggamannya dari Kenesha.
Mereka berdua menatap monitor tanpa berniat menontonnya, kentara sekali keduanya sedang memikirkan sesuatu. Kedua tangan mereka yang saling bertautan, ekspresi mereka yang kaku serta perasaan mereka yang serupa –sama-sama tidak bisa fokus– membuat mereka melalui siang itu dalam keheningan yang nyata. Kyuhyun tidak melepaskan jemarinya dari Kenesha dan Kenesha juga tidak menepisnya atau bahkan menyuruh Kyuhyun untuk melepasnya. Mereka menyadari hasrat mereka untuk saling berdekatan semakin besar, bahkan dengan jarak yang teramat dekat seperti ini..
***

“Ini sudah hari ke tiga, Kyuhyun-ssi,” ucap seseorang diujung sambungan telepon.
Kyuhyun menggenggam ponselnya dengan kening berkerut. Dia tidak lupa dan tidak perlu diingatkan. “Aku tahu, tapi sepertinya misi ini lebih sulit dari kelihatannya.” Jawab Kyuhyun setengah berbohong. “Berikan aku sedikit waktu.”
Dia bisa mendengar beberapa orang berbicara berbarengan mendengar jawabannya barusan. Mereka berbicara dalam intonasi yang cepat, sehingga sulit baginya untuk mengerti ucapan mereka. Tapi tak lama, salah satu dari mereka berkata lagi, “Baiklah, Kyuhyun-ssi. Aku harap kau tidak lupa betapa penting dan daruratnya misi ini. aku akan mendiskusikan ini ke atasan. Tetapi sebaiknya kau tetap mengirimkan laporan berkala.”
“Terima kasih, Go Eun-ssi. Aku akan tetap memberikan laporan selama bukan Abeo –maksudku, Cho Hong Nam yang harus kutemui.” Tukasnya dingin. Dia belum bisa melupakan pertemuan terakhirnya dengan Ayahnya di Galeri Lukisan Seoul 2 hari yang lalu.
Go Eun menarik nafas panjang kemudian dia berkata dengan pasif, “Baiklah, Aku akan mengirimkan agen lain. Kau.. pastikan kau mengerjakan misi ini dengan sempurna, Kyuhyun-ssi. Kami berharap banyak padamu.”
“Ne, arasso.” Jawab Kyuhyun tanpa perlawanan lalu segera memutuskan panggilannya.
Kyuhyun menghempaskan tubuhnya ke kursi kerjanya. Dia menekan pelipisnya dengan gelisah dan meletakkan kakinya keatas meja, berusaha tidak menyentuh keyboard ataupun monitor. Kyuhyun menghela nafas kemudian menutup matanya sejenak. ‘Terlalu melelahkan’ keluhnya dalam hati.
Dia tahu, keputusannya untuk memperpanjang misinya ini bisa mengakibatkan kegagalan hingga 37%. Dia mengerti bahwa semua tanggung jawab dan beban yang dipikulnya kini semakin berat. Awalnya dia berkata dengan percaya diri bahwa dia akan menyelesaikan misinya dalam 3 hari. Dia begitu yakin bahwa semuanya berjalan sesuai rencana, bahkan sekarang. Tetapi yang dia tidak mengerti adalah kenapa dia belum bisa melaksanakannya? Kenapa melepaskan gadis itu sekarang terasa begitu sulit?
Sebuah sentuhan dingin tetapi menyenangkan mendarat di wajah Kyuhyun. Dia membuka matanya dan menemukan Kenesha sedang menatapnya cemas. Tangannya mengusap pipi Kyuhyun hati-hati, seakan takut menggores wajahnya.
“Kau tidak apa-apa?” tanya yeoja dihadapannya sungguh-sungguh.
Agak lama Kyuhyun menatapnya sebelum menjawab, “Ya, aku baik-baik saja,” ujarnya berbohong. ‘Tapi tidak dengan hatiku.’
Kenesha tersenyum lega dan hendak menarik tangannya, namun Kyuhyun menghentikannya. “Tetaplah seperti ini, Kenesha-ssi. Ini.. menenangkanku..” gumamnya pelan, merasakan hangatnya telapak tangan Kenesha yang menyentuh pipi kanannya.
Kyuhyun kembali memejamkan matanya, dia tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya sekarang. Tiba-tiba saja dia sangat lelah. Dia ingin tidur sebentar saja. Melarikan diri dari semua permasalahan ini, tidur dengan kehangatan jari-jari Kenesha, sang mangsa.


Kyuhyun tersentak dan langsung membuka matanya. Dia terkejut mendapati dirinya tidur di ruang kerja dengan posisi kaki diatas meja dan selimut menutupi badannya. Dia tidak membawa selimut kesini dan sudah pasti Kenesha yang melakukannya. Mendadak Kyuhyun seperti teringat sesuatu, dia segera berlari ke bawah. Sekarang pukul sepuluh pagi dan Kenesha pasti sedang berada di dapur.
Benar saja. Dia bisa mendengar denting gelas yang beradu dengan sendok dari sudut tangga. Dia juga bisa mencium aroma kopi –kopi pertamanya pagi ini. Kyuhyun bergegas masuk ke dapur, disambut senyum Kenesha ketika melihat kedatangannya.
“Selamat pagi, tukang tidur,” sapanya semringah. “Kau tidur satu jam lebih lama hari ini, Kyuhyun-ssi. Apa tidurmu nyenyak?” tanya Kenesha sambil menghidangkan kopi untuknya.
Kyuhyun tidak langsung menjawab, dia menatap Kenesha beberapa saat. Pemandangan ini bukan baru terjadi sekali. Kenesha yang menyajikan segelas kopi untuknya, tersenyum menyambutnya, ini bukan pemandangan baru. Tetapi tetap saja Kyuhyun tidak bisa berhenti menatapnya.
“Kau baik-baik saja?” tanya Kenesha lagi. Terlihat cemas.
Sadar karena telah melamun, Kyuhyun terbatuk kecil dan segera memindahkan pandangannya ke atas meja. “Ehm. Itu.. yah, tidurku sangat nyenyak. Terima kasih.” Ujarnya kagok.
“Syukurlah, aku pikir kau akan tidak nyaman tertidur di ruang kerja dengan posisi seperti itu,” ucap Kenesha tenang sambil mengeluarkan sarapan dari lemari.
“Keunde, Kenesha-ssi,” tukas Kyuhyun setelah teringat sesuatu. “Apa kau mengatakan sesuatu kepadaku ketika aku tertidur?”
Mendadak gerakan Kenesha terhenti. Dia berbalik menatap Kyuhyun dengan kikuk. “Kau.. kau mendengarnya?” tanyanya gugup.
“Aku tidak begitu dengar, hanya saja sepertinya kau mengucapkan namaku. Memangnya apa yang kau katakan?”
“Oh, itu.. aku hanya mengatakan sesuatu yang tidak penting.” Jawab Kenesha kembali riang.
“Katakan lagi, Kenesha-ssi. Supaya aku bisa mendengarnya.” Ucap Kyuhyun penasaran.
Kenesha menatapnya sebentar, dia seperti menimbang-nimbang sesuatu. “Baiklah, aku tadi mengatakan, ‘Neo pabo saram, Kyuhyun-ssi.’
“Mwo?! Ya! Apa-apaan itu pabo saram?” bentaknya tidak terima.
“Karena wajahmu yang tertidur itu seperti orang bodoh,” ujar Kenesha menjulurkan lidahnya dengan kekanak-kanakan.
“Siapa bilang?! Wajahku yang tertidur kelihatan sangat seksi, tahu! Aish, dasar matamu itu.” tukasnya geleng-geleng.
“Ckckck.. bagaimana mungkin kau bilang wajahmu yang sedang tidur itu seksi? Aku jadi heran kenapa ada lelaki narsis sepertimu,”
Dalam satu gerakan, Kyuhyun menarik Kenesha dalam pelukannya. Dia memeluk Kenesha begitu erat hingga yeoja itu berteriak memohon ampun.
“Tapi kau mencintai namja ini, bukan?” godanya tanpa menghiraukan teriakan Kenesha.
“Tidak! Aku tidak mencintaimu! Ya! Lepaskan aku!!” sergah Kenesha dalam pelukan Kyuhyun.
“Jawab dengan jujur, Kenesha-ssi. Atau kau mau kita terus berpelukan seperti ini hingga malam? Aku tidak keberatan sih..”
Kenesha sepertinya mengatakan sesuatu tetapi karena wajahnya berada di dada Kyuhyun, suaranya terdengar seperti gumaman lemah. “Mwo? Aku tidak bisa mendengarmu, Kenesha-ssi~” ucap Kyuhyun lagi. Dia tersenyum senang mendengar lenguhan frustasi Kenesha.
“AKU BILANG AKU MEMANG MENCINTAIMU. KAU PUAS?” teriak Kenesha penuh kejengkelan.
Tawa kemenangan Kyuhyun menggema seantero dapur. Dia melonggarkan pelukannya dan Kenesha memandanginya dengan wajah memerah.
“Apa kubilang, kau memang mencintaiku, kan?” ujar Kyuhyun penuh kesombongan.
“Tapi aku tidak mau mencintai lelaki yang hingga jam segini belum juga mandi,” balas Kenesha tidak mau kalah.
Kyuhyun tersenyum tak acuh, “Ara, ara,” ucapnya sambil melenggang keluar dapur tetapi berhenti didepan pintu. “Mau mandi bersama-sama?” tanyanya jahil sembari mengedipkan matanya.
“YA!!!!!” jerit Kenesha mengancam, membuat Kyuhyun kabur sambil tertawa terbahak-bahak.

Dia tidak mengerti kenapa semuanya jadi seperti ini. Kenapa tingkah laku dan ucapan-ucapan Kenesha membuatnya begitu bersemangat? Entah sejak kapan dia begitu bersyukur bahwa yeoja yang dipilihnya adalah Kenesha, bukan gadis lain.
‘Kenesha Osidils..’ bisik Kyuhyun sambil tersenyum dibawah shower yang mengguyurnya damai.

***

Ruangan dapur terasa begitu sunyi sepeninggalan Kyuhyun ke kamar mandi. Dia masih tidak percaya dia baru saja membohongi Kyuhyun. Well, Kenesha beruntung Kyuhyun tidak mencurigainya.
“Keunde, Kenesha-ssi,” tukas Kyuhyun setelah teringat sesuatu. “Apa kau mengatakan sesuatu kepadaku ketika aku tertidur?”
“Kau.. kau mendengarnya?”
“Aku tidak begitu dengar, hanya saja sepertinya kau mengucapkan namaku. Memangnya apa yang kau katakan?”
“Oh, itu.. aku hanya mengatakan sesuatu yang tidak penting.”
“Katakan lagi, Kenesha-ssi. Supaya aku bisa mendengarnya.” Ucap Kyuhyun penasaran.
 “Baiklah, aku tadi mengatakan, ‘Neo pabo saram, Kyuhyun-ssi.’ ”

Kenesha bergidik ketika mengingat pertanyaan Kyuhyun tadi. Dia memang mengucapkan sesuatu ketika Kyuhyun tertidur pagi ini di ruang kerjanya. Tetapi bukan itu yang dia katakan. Dia tidak menyangka Kyuhyun bisa mendengarnya, walaupun tidak tahu secara pasti.
Pandangan Kenesha sedikit mengabur ketika dia memutar ulang kejadian 3 jam yang lalu di kepalanya.

Kenesha meletakkan kembali jemarinya di pipi Kyuhyun. Dia tidak tahu apa yang membuat namja ini begitu kesusahan tapi kalau ini bisa membantunya rileks, dia bersedia berdiri sambil menghangatkan wajah Kyuhyun yang dingin dengan tangannya. Tak peduli tetesan air yang berjatuhan dari rambutnya yang masih basah membuatnya menggigil diruangan ber-AC ini. Dia terus memandangi wajah Kyuhyun yang sarat akan kelelahan.
Detik demi detik berlalu dalam keheningan. Pancaran cahaya yang berasal dari monitor-monitor diruangan ini semakin lama semakin memudar, seakan semua cahayanya telah berpindah ke wajah Kyuhyun. Desah nafas Kyuhyun yang menjadi irama yang menenangkan, menandakan dia mulai terlelap. Kenesha belum berani memindahkan tangannya, dia takut Kyuhyun terbangun. Dan dia juga ingin menyentuh Kyuhyun lebih lama lagi..
Dalam keheningan ini Kenesha mencoba berpikir dengan tenang, dia mengingat kembali semuanya. Ketika pertama kali mereka bertemu, ketika Kyuhyun membekap mulutnya tanpa handuk.. ketika para mafia itu masuk kekamarnya.. dia ingat semuanya dengan rinci. Termasuk ketika Kyuhyun menggodanya di kamar mandi. Sapuan nafas Kyuhyun yang membuat jantungnya tak karuan, bisikan-bisikannya yang penuh dengan sensualitas. Dia kesulitan bernafas mengingatnya.
Ketika Kyuhyun membuat kejutan untuknya.. dia masih ingat dengan jelas. Genggaman tangan Kyuhyun yang hangat dua hari yang lalu.. dia masih bisa merasakannya. Apakah namja ini sudah membuatnya gila?
Ya, dia memang gila. Cho Kyuhyun telah membuat Kenesha Osidils bahkan melupakan keluarganya di negeri sana. Terkurung dirumah ini selama hampir 4 hari penuh tanpa bersentuhan dengan dunia luar –astaga! Dia baru saja ingat dia sudah di Seoul selama 6 hari. 2 hari pertama dia masih hidup normal, berkunjung ke Seoul untuk liburan dan kemudian dia harus pindah ke tempat ini, bersama Kyuhyun. Dicari-cari mafia diseluruh kota hingga dia harus merelakan dunia luar, menukar semua rencana berliburnya demi Cho Kyuhyun.
Tapi dia rela, dia sedikit banyak mensyukuri semuanya sekarang. Mungkin takdirnya bertemu Cho Kyuhyun dalam situasi penuh konflik dan itu tidak membuatnya menyesali pertemuan mereka. Apa jadinya dia tanpa namja ini? Hidupnya pasti tidak akan pernah sama lagi.
Tentu saja hidupnya tidak akan pernah sama lagi.
Sejak Kyuhyun muncul dihadapannya, sejak Kenesha mengakui vampire jenius ini telah mencuri hatinya, dia telah memutuskan untuk bersama Kyuhyun dalam keadaan apapun.
Dan tiba-tiba dia ingin menjadi kekuatannya. Kekuatan yang menopang Cho Kyuhyun dari segala masalah. Kyuhyun mungkin melindunginya dari para mafia itu, tapi dia ingin melindungi Kyuhyun dari apapun. Kenesha sadar dengan jelas bahwa dirinya tidak berarti sama sekali jika menyangkut kekuatan, maka dari itu dia akan menjadi tempat Kyuhyun bersandar, tersenyum padanya dan mendukungnya dalam apapun. Dia tahu dengan benar, apa resikonya terseret dalam kehidupan Kyuhyun lebih jauh lagi. Tetapi entah kenapa dia tidak peduli. Selama Kyuhyun bersamanya, selama Kyuhyun mau tersenyum menatapnya..
Jarinya menyusuri lekuk wajah Kyuhyun yang terlelap. Senyum Kenesha memudar berganti menjadi air mata.
Ternyata dia memang mencintai lelaki ini lebih dari yang dia sadari.
“Saranghae..” bisiknya pelan. “Saranghaeyo, Cho Kyuhyun..” isak Kenesha pelan.

“Kau sedang memasak apa?” tanya Kyuhyun tiba-tiba, mengagetkan Kenesha yang melamun.
“Aigo! Kau mengejutkanku! Sejak kapan kau disini?”
Kyuhyun memandanginya heran. “Baru saja. Dari tadi aku memanggilmu tetapi kau tidak sadar juga. Kenapa? Kau sedang melamunkan diriku?” goda Kyuhyun melihat ekspresi Kenesha.
Kenesha meraih sendok untuk memasak sup dan mengarahkannya ke kepala Kyuhyun dengan cepat.
“YA! Kenapa kau memukulku?!” sergah Kyuhyun sambil mengusap-ngusap kepalanya dengan defensif.
Kenesha mengerucutkan bibirnya dan memandang Kyuhyun galak. “Siapa bilang aku melamun dirimu? Dasar Vampire Casanova!” ujarnya meninggi.
Kyuhyun menatapnya berang. “Awas kau ya,” ancamnya berbahaya.
Terlambat. Belum lagi Kenesha mampu menggerakkan kakinya selangkahpun, Kyuhyun sudah menerjangnya. Dia membeku dalam pelukan Kyuhyun yang begitu kuat.
“YA!!! LEPASKAN AKU!!!” teriaknya percuma.
Seakan tidak mendengar apapun, Kyuhyun terkekeh senang melihat Kenesha yang berjuang mati-matian melepaskan pelukan. Dia mencoba meronta tetapi gagal. Bodoh sekali rasanya dipermainkan seperti ini dua kali dalam satu jam. Dia bukan tandingan Kyuhyun jika ingin adu tenaga, jadi akhirnya Kenesha menyerah, menjatuhkan tangannya dan menutup matanya didada Cho Kyuhyun yang bidang.
‘Wangi sekali..’ pikir Kenesha tidak fokus, mencium aroma maskulin dari tubuh namja ini. Tangannya serasa bergerak sendiri, ingin merengkuh tubuh Kyuhyun juga, tapi dia menahannya.
“Bukan seperti itu, Kenesha-ssi. Begini–” ucap Kyuhyun mendadak dan tiba-tiba menarik tangan kiri Kenesha melewati bahunya. Ternyata Kyuhyun tahu bahwa Kenesha ingin memeluknya. “Ini baru namanya berpelukan,” ujarnya senang.
Kenesha merasa ganjil dengan tangannya yang memeluk sebelah punggung Kyuhyun, perlahan dia menaikkan tangan kanannya keatas, memeluk Kyuhyun dengan sempurna. Dia menjadi gugup dan lagi-lagi jantungnya tidak bisa diajak kompromi.
“Bagaimana, aku sudah wangi, bukan?” serunya mengejek.
Kenesha tidak punya tenaga untuk melawan, dia hanya mengangguk impulsif.
“Ah, kau memakai shampoo stroberi lagi, ya? Aku suka ini..” desahnya sambil menghirup puncak kepala Kenesha.
“Bagaimana ini? Bagaimana jika aku tidak mau melepaskanmu?” tanya Kyuhyun dalam gumaman.
Setiap inci tubuh Kenesha menegang. Dia bisa merasakan jantungnya berhenti seketika. Apa dia harus meminta Kyuhyun menciumnya sekarang?
Tidak, dia tidak boleh goyah.
Tapi sentuhan Kyuhyun yang penuh hasrat itu membuatnya sulit berpikir waras. Haruskah dia mengatakannya?
Namun ketika Kenesha sedang bergelut dengan pikirannya, secara mendadak Kyuhyun melepaskan pelukannya.
“Sudah mendidih,” ujarnya kalem.
Kenesha mengikuti pandangan Kyuhyun dan segera menjerit syok. Sup yang tadinya ingin dihidangkan untuk Kyuhyun kini sudah mendidih tidak karuan. Sayur-sayur didalamnya layu dan Kenesha mengeluh kesal.
“Padahal aku ingin membuatkan sup asparagus untukmu,” ujar Kenesha sedih.
Kyuhyun mengusap kepala Kenesha dan berkata sambil tersenyum. “Tenang saja, kau bisa membuatkannya lain kali. Baiklah, aku ke atas dulu.”
Kenesha menatap punggung Kyuhyun yang menghilang disudut pintu. Dia masih syok. Bukan karena supnya over cook, bukan. Tetapi lebih karena apa yang dipikirkannya ketika Kyuhyun memeluknya tadi.
Benarkah dia berpikir untuk meminta Kyuhyun menciumnya?

***

Kyuhyun menatap monitor didepannya tanpa benar-benar fokus. Dia menyelami pikirannya yang mulai tidak bisa dikendalikan. Hampir saja dia lepas kendali tadi. Padahal awalnya dia hanya ingin menggoda Kenesha, tapi siapa sangka dia malah kena batunya.
‘Astaga itu hanya sebuah pelukan, Cho Kyuhyun! Bersikaplah rasional. Bukan pertama kalinya kau memeluk seorang yeoja!’
Benar. Kenesha juga bukan yeoja pertama yang memeluknya. Tapi kenapa rasanya sangat menenangkan?
Dia tidak boleh memeluk Kenesha seperti itu lagi atau dia akan merusak semuanya rencananya.
Kyuhyun kembali tenggelam ke deretan huruf dan angka di komputernya. Berusaha mengerjakan programnya dengan serius walaupun separuh dari pikirannya masih meninggalkan raganya.


***

Ini sudah hari ke tujuh Kenesha berada di Seoul dan sudah hari ke 4 sejak Kyuhyun memulai misinya. Sudah 1 hari melenceng dari rencana awal tetapi Kyuhyun belum memberikan kepastian kapan dia akan menyelesaikan misi yang penuh dilemma ini.
Dia baru saja mendapat telepon dari Go Eun yang disambungkan melalui server pribadi dari luar jangkauan kantor. Go Eun menyampaikan bahwa atasan mereka sangat kalut begitu mengetahui permohonan penambahan waktu dari Kyuhyun kemarin pagi. Dia kembali diingatkan betapa pentingnya misi mereka dan siapa yang mereka hadapi. Kyuhyun merasa bersalah mendengarnya tetapi akal sehatnya seakan tidak bisa berpikir logis sekarang.
“Kau harus tahu, Kyuhyun-ah,” ucap Go Eun yang menghilangkan panggilan formalnya karena dia sedang berada diluar kantor. “Ayahmulah satu-satunya yang mendukung keputusanmu. Dia bertengkar dengan atasan seharian dan karena dia pimpinan tim yang disegani, akhirnya atasan kita menyetujuinya.”
Lama Kyuhyun terdiam mendengar penjelasan Go Eun. Benarkah Abeoji melakukan hal itu untuknya?
“Jadi..” ujar Go Eun lagi setelah menunggu reaksi yang tak kunjung datang dari Kyuhyun. “Cuma Abeoji-mu yang bersedia untuk mendengarkan laporanmu–”
“Go Eun-ah,” potong Kyuhyun tiba-tiba. “Aku tidak mau Cho Hong Nam yang datang. Suruh agen lain saja.” Tukasnya dingin.
Go Eun menghela nafas dengan pasrah. “Bisakah kau berhenti bersikap seperti itu, Kyuhyun-ah? Aku tidak bisa menyuruh agen lain karena itu perintah langsung dari atasan. Kau tidak tahu, bukan, kalau atasan kita ingin melimpahkan semua kesalahanmu pada ayahmu? Hargailah dia kali ini, dia benar-benar berani mengambil resiko atas misimu.”
Kyuhyun tidak membantah apapun lagi. Dia terlalu sibuk memilah informasi di kepalanya. Abeoji mendukungnya? Bukannya ini Cuma cari muka? Abeoji pasti ingin menemuinya lagi. Dia tahu itu.
“Ingat. TM 1000p, NCL 3-2-1.” Ucap Go Eun singkat lalu segera mengakhiri sambungan. Kyuhyun tidak kesusahan mengurai kode dari Go Eun. Itu sandi dari “Tomorrow 10:00 pm, at Nighty Club”. 3-2-1 adalah singkatan dari lantai 3, ruangan ke 2, meja 1. Itu adalah prosedur standar bagi mereka, kalau-kalau saluran telepon disadap. Meskipun kecil sekali kemungkinan seseorang menyadap saluran pribadi Cho Kyuhyun, programmer jenius yang telah membuat jaringan pribadi dibalik seribusatu macam server internal.
Kyuhyun baru akan menulis ulang jurnalnya ketika Kenesha berkata dari seberang pintu, “aku masuk.”
Dan senyumnya menghilangkan kegelisahan Kyuhyun.
“Kita nonton apa siang ini?” tanyanya penuh selidik. “Aku tidak mau film horror lagi. Semalam aku tidak bisa tidur, neo ara?”
Kyuhyun tersenyum mendengar pengakuan Kenesha. “Kenapa kau tidak memanggilku untuk menemanimu tidur? Aku bisa memelukmu semalaman atau..”
“YA!” teriaknya lalu menggigit bibir bawahnya.
“Berhenti menggigit bibirku, Kenesha-ssi!”
“Sudah kubilang ini bibirku bukan bibirmu!”
“Oh, jadi kau belum ingin aku menciummu, ya?”
Kenesha terdiam, wajahnya memerah secara kontan. Dia menatap Kyuhyun sejenak lalu mengubah topik pembicaraan. “Geumanhae, kita nonton saja, Kyuhyun-ssi.” Serunya pasif dan membuang muka.
Melihat sikap Kenesha yang berubah kikuk itu membuat Kyuhyun menebak-nebak dalam hati. Dia yakin Kenesha pasti ingin menciumnya. Tapi kenapa dia tidak memintanya juga?
Mereka duduk dalam diam. Menyaksikan monitor dihadapan mereka memutar film yang bahkan tidak bisa mereka tonton dengan penuh konsentrasi. Lagi-lagi mereka terlibat dalam percakapan internal dikepala mereka. Keduanya tidak berusaha membuka obrolan dan memilih untuk membiarkan keheningan ini sedikit lebih lama.
Kyuhyun sendiri tenggelam dalam pikirannya yang bercabang antara Kenesha dan Abeoji-nya. Dia masih berusaha mencerna kata-kata Go Eun ditelepon tadi.
‘Apakah Abeoji benar-benar bertengkar dengan atasan demi diriku?’ ini pertanyaan retoris, dia tahu. Tetapi tetap saja hal ini menyita perhatiannya. Dia telah bertahun-tahun menjadi intel, tetapi dia tidak pernah terlibat dengan satu kasus pun dengan ayahnya sebelumnya. Selama ini Kyuhyun selalu berada dibagian pusat informasi sementara ayahnya dibagian lapangan. Biasanya dia selalu menolak misi yang mengikutkan ayahnya, dia benci jika harus bertemu dengannya. Bahkan Kyuhyun sering kali menghindar bertemu Ayahnya di setiap peringatan kematian ibunya. Dia masih belum bisa menerima sosok ayah yang di idolakan sekaligus dibencinya itu.
Dan sekarang ayahnya membantunya? Apa itu semua masuk akal? Apapun alasannya,  besok Kyuhyun akan tahu dengan jelas. Apakah Cho Hong Nam memang melakukan hal itu demi dirinya atau ada maksud lain?

Entah berapa lama Kyuhyun berargumen dengan pikirannya. Ketika dia tersadar, monitor sudah menampilkan deretan nama-nama staf yang terlibat dalam pembuatan film. Dia menoleh ke kiri dan melihat Kenesha telah tertidur pulas.
‘Ternyata dia benar-benar tidak bisa tidur semalam’, batinnya geli. Untung mereka sudah makan siang dan Kyuhyun memutuskan untuk membiarkan Kenesha tertidur diruang kerjanya. Dia melirik kaus lengan pendek yang dipakai Kenesha, sepertinya itu tidak cukup untuk mengurangi rasa dingin diruangan ini. Karena Kyuhyun tidak mungkin mematikan AC, dia pun segera naik ke kamar dan mengambilkan selimut.
Hati-hati Kyuhyun menggeser tubuh Kenesha yang tidak sadarkan diri. Dia meraba daerah pinggang belakang Kenesha dengan perlahan, mencari satu goresan di kulitnya yang hangat.
‘Ternyata masih aman,’ ujarnya lega.
Setelah menemukan goresan halus itu, Kyuhyun menarik tangannya dan segera menyelimuti Kenesha yang bergerak-gerak nyaman. Ekspresi tertidur Kenesha selalu menarik perhatiannya. Entah karena gadis ini begitu polos atau memang karena Kenesha sangat ekspresif ketika tertidur, yang jelas Kyuhyun selalu mengamatinya lebih lama.
Tangan Kyuhyun menyematkan rambut-rambut Kenesha ke telinga kanannya dengan hati-hati. Dia memandangi yeoja ini lurus-lurus. Tahu tidak akan mungkin memandanginya seperti ini jika dia sudah terbangun. Namun tiba-tiba saja Kenesha seperti mengigau. Dia mengucapkan beberapa kata dengan semrawut. Tapi Kyuhyun tetap bisa mendengarnya dengan jelas.
“Kyuhyun-ssi.. gomawo..” igaunya lemah lalu tersenyum.
Jantung Kyuhyun seakan mau meledak. Dia tidak bisa berpikir apapun sekarang. Wajahnya perlahan mendekat ke arah Kenesha yang tengah tersenyum tanpa tahu apapun. Bibir Kenesha yang tersenyum dan mengucapkan namanya barusan terasa seperti mantra yang menyuruhnya untuk melumatnya tanpa ampun.
Nafasnya menderu ketika wajah mereka semakin dekat. Kyuhyun memiringkan kepalanya sedikit, mencari celah agar bisa mencium Kenesha dengan leluasa. Hanya sedikit lagi ketika bibir mereka akhirnya bertemu, Kyuhyun menarik dirinya. Bangun dan segera menjauh dari Kenesha.
‘Astaga. Astaga. Apa yang kau lakukan, Cho Kyuhyun?’ tanyanya dalam hati. Dia berlari keatas, masuk ke kamar mandi dan menyalakan shower. Memandangi wajah syoknya yang terpantul jelas di kaca.
Dia tidak boleh melakukan itu. Tidak. Kenesha hanya mangsanya. Dan Kyuhyun adalah Vampire yang memburunya. Dia tidak boleh lupa.
Kyuhyun menggeleng lemah. Dia berusaha menghapus bayang-bayang Kenesha dari kepalanya.
‘Bukan begini seharusnya.’ Ujarnya resah.
Sejak kapan dia selalu mengingat senyuman Kenesha?
‘Astaga Cho Kyuhyun. Apa yang telah terjadi padamu?’

***
Kuberi kau airmata,
Kau balas itu dengan senyuman.
Ku hadiahkan kau luka,
Kau malah hadirkan kebahagiaan.
Aku bukan malaikat penghuni surga,
Aku hanya iblis penggoda manusia.
Tapi kenapa kau seolah tak peduli?
Kerinduan di tengah badai..
Kau nyalakan api cinta,
Yang membakar kesombonganku.
Tapi kenapa kau tetap tidak mengerti?

  ( Inferiority Complex ) 4 September 2013 –

8 komentar:

  1. Jadi itu alasan Kyu membenci ayahnya, dan kenapa disini Kyu kesannya terlalu terobsesi terhadap Kenesha. Kyu terlalu mesum :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. alasan sebenarnya ada di chapter 8 hehe ^^

      wah, kelihatannya seperti itu ya? ><
      maaf ya, kalo jadinya gitu, habis aku masih amatir banget di ff ._.

      Hapus
    2. Kalau begitu, mari kita sama2 belajar :)

      Hapus
  2. Hah kyu apa seh sebener nya misi kamu :/ :/
    hah pengen seh coment banyak tapi pengen langsung next part gpp kan ^^

    BalasHapus
  3. udah pengen banget baca ff nya
    udah gag sabar
    wkwkkw

    BalasHapus
  4. kyu sebenernya cuma manfaatin kanesa atau gimana sihh, sedikit membingungkan hihi

    BalasHapus
  5. aigoo...kyu niatnya pen menjerat ee..dianya juga terjerat.
    duhhh...yeoja mana sih yg gk tergoda klo kyu kek begitu...
    duhh..cepat selesaikan misimu kyu.dan hiduplah dengan ken tnpa bayang" misi ntu.
    keep write kal.

    BalasHapus
  6. Astaga padahal sedikit lagi loh.
    Kyuhyun... Gemes deh sama kamu

    BalasHapus