![]() |
| cr: @peacereva |
TITLE :
A Genius Living Next To My Hotel Room [4]
Alternative title :
내 핸섬 남자는 천재 (Nae Haenseom
Namja neun Cheonjae)
GENRE / RATING :AU / NC-21
CAST :
Cho Kyuhyun [Valgyura Vampano]
Kenesha Osidils
Chapter 4
Kyuhyun berjalan melintasi sebuah gedung
yang terlihat mewah. Dia mengamati sebentar bagian pintu masuk dan mencari
sebuah amplop putih disudutnya. Begitu melihat amplop itu tersemat dipintu
sebelah kiri, Kyuhyun cepat-cepat mengambil dan membukanya. Di surat itu tertulis
ruangan dan pukul berapa dia harus menemui atasannya untuk memberikan laporan. Tidak
ada perubahan ruangan ataupun waktu dalam surat ini, hanya saja kali ini dia
harus menghadapi hal yang selalu dihindarinya.
Suara langkah Kyuhyun bergema diseluruh
ruangan. Gedung ini memang tidak buka selain hari kerja dan karena itulah
mereka telah mengatur pertemuan disini. Berpuluh-puluh lukisan terpajang di
sepanjang lorong, di hiasi sebuah lampu bergaya Victorian yang membuat siapapun
akan betah berlama-lama di museum Lukisan Seoul ini. tapi tidak ada waktu untuk
mengagumi karya-karya Masterpiece kali ini, Kyuhyun harus bergegas. Dia tidak
ingin tinggal bahkan 1 detik lebih lama dari waktu yang seharusnya.
Begitu tiba diruangan yang bertuliskan
VIP, Kyuhyun langsung masuk tanpa mengetuknya terlebih dulu. Dia melihat
ruangan itu kosong dan langsung menghempaskan diri di sofa terdekat. Belum lagi
Kyuhyun menarik nafas, pintu masuk terbuka dan seorang laki-laki berpakaian
kantoran masuk dan tersenyum padanya.
Kyuhyun membungkuk melihat lelaki
dihadapannya. Dia sebenarnya tidak ingin bertemu dengan lelaki ini tapi apa
boleh buat, pekerjaannya sekarang menuntutnya untuk bersikap professional.
“Kau terlihat tampan dengan dasi itu,
Kyuhyun-ah. Apa kau akhirnya bisa memakai dasi?” ujar lelaki yang terlihat begitu
senang bertemu Kyuhyun.
Kyuhyun memilih untuk tidak menjawab dan
dia segera membuka tabletnya lalu menghubungkannya ke in focus. “Aku akan
menyampaikan laporan perkembangan misi kita selama seminggu belakangan,” ujarnya
mematikan lampu.
Lelaki itu mendengarkan dengan seksama
tanpa menyela sekalipun. Ketika akhirnya Kyuhyun selesai menjelaskan dan
menghidupkan kembali lampu ruangan, lelaki itu menatapnya penuh kecemasan.
“Apakah kau yakin bisa menyelesaikannya
tanpa lebih dulu tertangkap oleh mereka?”
Kyuhyun mendengus sebal. “Apakah kau pikir
aku baru 2 hari menjadi intel? Kau tidak percaya dengan kemampuanku?”
“Bukan begitu, Kyuhyun-ah, aku hanya
mengkhawatirkanmu. Dan gadis itu.. apakah kau harus melakukan ini semua
padanya? Bagaimana kalau dia benar-benar jatuh cinta padamu?”
Untuk sedetik Kyuhyun seakan membayangkan
wajah Kenesha yang tersenyum. “Tidak usah ikut campur. Aku sudah punya cara
untuk mengatasinya. Itu misiku.”
Jawabnya separuh kesal.
“Kau harus bersikap baik padanya,
Kyuhyun-ah. Dia tetap saja seorang yeoja. Jangan mempermainkannya. Kalau
almarhum ibumu tau tentang hal ini–”
“ABEOJI!” teriak Kyuhyun dan menatap wajah
ayahnya yang sedari tadi dihindarinya dengan penuh amarah. “Jangan pernah kau
sebut-sebut ibuku lagi! Dan ini
terakhir kalinya aku menemuimu!” bentaknya lalu menghambur keluar ruangan,
tidak menghiraukan panggilan ayahnya.
Dia mengendarai mobilnya dengan gusar.
Spidometer telah menunjukkan angka 100 tetapi Kyuhyun tidak menunjukkan
tanda-tanda ingin mengurangi kecepatan. Amarah membuatnya sulit berpikir dengan
dingin saat ini. dia sudah menduganya dari awal, bahwa pertemuannya dengan ayahnya
tidak akan berjalan lancar tetapi Kyuhyun tidak punya pilihan lain karena dirinya
telah di perintahkan untuk bergabung dengan bagian lapangan dan satu tim dengan
ayahnya. Menjadi seorang intel lapangan memang keinginannya tetapi dia tidak
pernah berharap akan dihadapkan dengan orang yang paling ingin dihindarinya
sampai-sampai dia membuat sebuah apartemen di gedung hotel.
Kyuhyun memarkirkan mobilnya ditepi sungai
Han. Gemerlap kota Seoul dari kejauhan membuat emosinya mereda perlahan-lahan.
Dia membuka dompetnya dan meraih sebuah foto tua yang memperlihatkan Kyuhyun
kecil yang sedang memegang balon bersama wanita cantik yang menggenggam
tangannya dan tersenyum bahagia. “Eomma..” desahnya parau. Ini adalah foto
terakhir yang diambil sebelum ibunya dibunuh malam itu juga. “Kalau saja aku tidak merengek memintamu
untuk menemaniku ke taman bermain, apakah sekarang aku masih bisa menggenggam
tanganmu?” entah sudah berapa ribu kali Kyuhyun mengandaikan hal itu. Dia
bahkan menyalahkan abeoji-nya atas kematian ibunya. Dia membenci ayahnya, yang
memilih melindungi rahasia Negara daripada melindungi anak dan istrinya. Tetapi
di satu sisi dia kagum pada ayahnya yang memiliki tekad sekuat itu. Dan inilah
mengapa Kyuhyun memutuskan untuk mengikuti jejak ayahnya, untuk membalaskan
dendam atas kehilangan ibu di usia 5 tahun sekaligus menjadi seorang yang bisa ‘mengendalikan’
informasi.
Bunyi pager yang nyaring membuyarkan
lamunan Kyuhyun. Dia merogoh kantongnya dan menemukan satu pesan dari Kenesha.
‘Eodieyo?’
Kyuhyun melirik jam tangan dan terkejut
sekarang sudah jam 8 malam. Dia menyalakan lagi mesin mobil lalu melesat
ditengah keheningan malam.
Dia harus cepat. Sebab misinya lebih
penting.
***
Kenesha berbaring terlentang sambil memandang
pager yang diberikan Kyuhyun padanya sebelum Kyuhyun keluar sore tadi. Dia
benar-benar tidak bisa mengerti jalan pikiran Cho Kyuhyun. Apa tidak ada lain
selain pager? Memangnya ini abad keberapa? Kenesha mendesah dan memandang pager
itu lagi dengan lebih teliti. Sudah beberapa jam dia mengitari kamar Kyuhyun
yang absen akan keberadaannya. Hanya bau parfum Bvlgari yang memenuhi ruangan
dan daritadi Kenesha sudah menyemprotkan parfumnya sendiri agar bisa
menghilangkan aroma Bvlgari namun malah menimbulkan sensai aneh yang bercampur
stroberi.
Kyuhyun tidak kunjung membalas pesannya
dan Kenesha benar-benar lapar sekarang. Dia dipesan untuk tidak menyiapkan
makan malam karena Kyuhyun akan membelinya dalam perjalanan pulang. Tapi..
berapa lama lagi Kyuhyun akan tiba?
Kenesha berguling kekanan dan tiba-tiba
saja kakinya yang menjuntai kebawah menyentuh sesuatu dibawah tempat tidur. Dia
segera turun dan menarik benda yang ternyata adalah kopernya yang satu lagi.
Kenesha membongkar kopernya dan menemukan barang-barang yang tadinya akan
dipakai untuk berlibur di Seoul. Dia mengamati barang-barang di kantong dalam
kopernya sambil tersenyum sedih. Potongan tiket pesawat yang telah diskon 70%
serta kupon menginap gratis di hotel berbintang ini selama 3 hari membuatnya
mengingat betapa keberuntungannya benar-benar sudah diambang batas. Dan
akhirnya seperti yang sering kali terjadi, dimana ada airmata kebahagiaan,
disitu ada airmata kesedihan. Dia terjebak dalam situasi amat sangat sial.
Terlibat dengan mafia ada di daftar terakhir hidupnya untuk dibuat menjadi
nyata.
Ketika membongkar beberapa baju yang
mungkin akan digunakannya nanti, Kenesha tidak sengaja menyentuh sesuatu yang
padat diujung koper dan begitu dia mengangkat pakaian terakhir, dia menemukan
ponselnya. Tidak hanya ponsel tetapi juga laptop. “Bagaimana benda ini bisa disini?” batinnya dalam hati. Tepat
ketika Kenesha ingin mengambilnya, terdengar ketukan dari pintu. Secara refleks
Kenesha menutup kembali kopernya dan menggesernya ke kolong tempat tidur.
“Siapa itu?” tanya Kenesha yang sudah
berdiri didepan pintu dengan perasaan takut.
Terdengar dengusan mengejek dibalik pintu,
“Ayolah Kenesha-ssi, masa kau bertanya ‘siapa itu?’ pikirkan pertanyaan lain.
Bagaimana kalau ternyata mafia yang mengetuk?” ejek Kyuhyun.
“Baiklah, kalau begitu.. siapa aku?” tanya
Kenesha setelah beberapa detik terdiam.
Kenesha menunggu jawaban dari ujung pintu
tetapi Kyuhyun menjawab pertanyaannya. Keheningan Kyuhyun yang tiba-tiba itu
membuat Kenesha sedikit panic dan dia langsung membuka pintunya. Ternyata
Kyuhyun sedang tersenyum dan menantinya dengan tangan memegang sekeranjang
kecil stroberi. “Kau adalah.. Kenesha-ssi,” jawabnya sambil menunjuk stroberi
itu.
Mau tak mau kenesha tersenyum senang
melihat pemberian Kyuhyun tetapi belum sempat dia mengucapkan apapun, Kyuhyun
menjentikkan jarinya diudara dan tiba-tiba muncul seikat mawar merah
ditangannya.
Kenesha menatapnya dengan pandangan luar
biasa kagum, “Kau juga seorang penyihir?” gumam Kenesha takjub.
Kyuhyun terkekeh dan menggeleng, “Aniyo,
aku adalah vampire. Kau tidak lupa, kan?” jawabnya penuh kemenangan.
“Baiklah, baiklah, Valgyura Vampano. Aku benar-benar
lapar sekarang, beri aku makan atau kau akan kumakan,” canda Kenesha. Bukannya
ikut tertawa, Kyuhun malah menggenggam tangannya dengan wajah menyesal.
“Maafkan aku,” ujar Kyuhyun
sungguh-sungguh. “Ada beberapa hal yang harus kuselesaikan dan aku lupa kau
sedang menungguku.”
Kenesha merasa jantungnya menggelepar dan
dia bisa merasakan wajahnya memanas sekarang. “Gwaenchanhayo,” gumamnya pelan.
“Choa, kita turun untuk makan malam,” ajak
Kyuhyun sambil menggandeng tangan Kenesha lebih erat. “Ah! Aku lupa. Sebentar,”
ucapnya tiba-tiba lalu masuk ke kamar.
Dari sudut pintu Kenesha melihat Kyuhyun
sedang membuka lemarinya dan mengambil botol parfum Bvlgari lalu membungkusnya
dalam kantong plastic. Kemudian Kyuhyun kembali menggandeng tangan Kenesha
sementara tangan kanannya memegang bungkusan plastic itu.
Mereka terus turun ke ruangan dapur dan
Kenesha tidak bisa menahan rasa penasarannya lebih lama lagi. “Mau kau apakan
parfum itu?” tanyanya berusaha terdengar normal walaupun dia membenci kenyataan
bahwa Kyuhyun menggunakan parfum yeoja lain.
“Aku akan membuangnya,” jawab Kyuhyun
singkat.
Kenesha tidak bertanya kenapa atau apapun
lagi. Dia terlalu senang untuk berkomentar apapun. Kyuhyun yang membawa
sekeranjang stroberi dan seikat bunga mawar sudah berhasil membuat jantungnya
kewalahan, dan sekarang dia sedang terbang ke langit begitu tahu Kyuhyun
ternyata memperhatikan perasaannya.
“Ayo kesini,” panggil Kyuhyun dari meja
makan.
Dan Kenesha harus tersenyum lagi kali ini.
pemandangan yang tidak biasa menghiasi meja makan. Ada kelopak bunga mawar
diatas meja. Ada lilin yang menyala ditengah meja dan ada dua piring mi jajang.
Kombinasi yang benar-benar aneh untuk di letakkan dalam satu frame secara
bersamaan. Tapi ini benar-benar Cho
Kyuhyun.
“Kau tidak keberatan, kan, jika harus
makan mi jajang dengan lilin dan mawar?” goda Kyuhyun begitu melihat senyum
terukir diwajah Kenesha.
“Rasanya aku bakal menghabiskan piringnya
juga,” Kenesha balik menggoda Kyuhyun.
Kyuhyun tertawa mendengarnya lalu
mempersilakan Kenesha duduk duluan. Kemudian Kyuhyun bercerita bahwa dia
membeli mi jajang ini di restoran favoritnya dengan bersemangat.
“Kau tahu, hanya kau yang mengetahui itu
restoran favoritku. Aku tidak pernah memberitahu yeoja manapun,” ucapnya serius.
Kenesha menaikkan alisnya tinggi-tinggi.
“Kenapa begitu?” tanyanya sedikit penasaran dan lebih banyak rasa senang.
“Wanita biasanya lebih menyukai dinner
dengan bistik, salad dan wine, bukan?”
“Aku tidak keberatan dengan mi,” imbuh
Kenesha pelan.
Kyuhyun terdiam lalu memandangnya sejenak,
“karena itu aku memberitahukannya kepadamu, Kenesha-ssi. Karena kau mau
mengerti dan menerimaku yang lebih menyukai mi jajang ini..” ucap Kyuhyun terlihat
meyakinkan.
Kenesha seakan merasa ada jutaan kupu-kupu
terbang di perutnya dan jantungnya seakan ingin meledak. Kalau Cho Kyuhyun
sedang menggodanya sekarang, dia akan mencekiknya hingga mati. Namun Kyuhyun
hanya memandang Kenesha dengan sebuah senyuman yang segera saja membuat
pertahanan diri Kenesha hancur berkeping-keping.
***
Kyuhyun menyelimuti Kenesha yang sedang
berbaring diatas tempat tidurnya. Mereka telah menghabiskan makan malam yang ‘diluar
dugaan’ tadi dengan keheningan dan wajah memerah Kenesha. Tapi dia tidak bisa
menggoda Kenesha lagi malam ini, karena Kyuhyun masih punya pekerjaan yang
menantinya semalaman.
“Kau tidur dimana?” tanya Kenesha
kebingungan.
Kyuhyun menggeleng dan menjawab, “Kau
tidurlah duluan, Kenesha-ssi. Aku harus menyelesaikan pekerjaanku dan itu
membutuhkan waktu semalaman.”
Mendengar jawaban Kyuhyun, Kenesha menjadi
salah tingkah tetapi Kyuhyun langsung menambahkan, “Tenang saja, ini semua
bukan karena dirimu. Aku memang harus mengerjakan sesuatu. Dan yah.. aku sebenarnya
tidak pernah tidur di malam hari karena aku..”
“Ah, ya.. kau vampire. Benar sekali.” Ucap
Kenesha mengangguk. “Tapi apakah mafia-mafia itu sudah berhasil menghentikan
virusmu? Apakah karena itu kau harus terjaga semalaman?” tanya Kenesha
bertubi-tubi.
Kyuhyun meletakkan jari telunjukknya di
bibir Kenesha yang otomatis membuatnya bungkam. “Tenanglah, Kenesha-ssi. Itu
bukanlah hal yang harus kau khawatirkan. Jangan pikirkan apapun,” jawabnya
pelan. “Cukup pikirkan aku..” bisiknya mengakhiri percakapan.
“Selamat tidur,” bisik Kyuhyun lalu
mematikan lampu dan turun ke ruang kerjanya.
Dia tahu Kenesha telah jatuh kepelukannya
sekarang. Dia menyadari dengan baik bahwa Kenesha sudah terhipnotis oleh
rayuannya. Dan dia hanya tinggal menunggu waktu, sampai Kenesha bersedia
melakukan apapun demi dirinya..
***
Kalau Kenesha pikir ada hal lain yang
lebih membahagiakan selain hal ini, dia tidak bisa mengingatnya. Kepalanya
sedang dipenuhi Cho Kyuhyun dan dia merasa benar-benar bodoh. Dia bukan gadis
bodoh, tentu saja bukan. Dia salah satu lulusan terbaik di kampusnya dan entah
kenapa semua kepintarannya tidak berguna sekarang.
Sampai beberapa saat yang lalu, dia masih
menganggap Cho Kyuhyun itu programmer licik-mesum-brengsek-gila dan semuanya
berubah dalam sekejap. Kyuhyun memberinya kejutan. Membuang parfum milik yeoja
lain dan menyiapkan candle light dinner dengan mi jajang. Dan dia bilang apa?
Bahwa Kenesha satu-satunya yang mau mengerti dan menerimanya? Bahwa Kenesha
hanya perlu memikirkan Kyuhyun saja?
Dia bergumul dengan hatinya yang bimbang. Dia
tahu dia tidak boleh jatuh cinta dengan programmer jenius itu. tapi.. kenapa
dia tidak boleh? Apakah jatuh cinta merupakan sebuah kesalahan? Bagaimana
mungkin Kenesha tidak jatuh cinta padanya setelah semua perhatian dan perlakuan
Kyuhyun yang menjungkir balikkan jantungnya? Tapi dia tetap saja seorang
Casanova. Bagaimana dengan semua sentuhan dan senyuman itu? apakah itu juga
bagian dari tipuannya?
Dan sebuah pertanyaan tiba-tiba menyeruak
dipikirannya. ‘Apa yang sebenarnya di
inginkan Kyuhyun dariku?’
***
Keesokan paginya, Kenesha terbangun dengan
wajah kusut. Kelihatan sekali tidurnya tidak nyenyak semalaman. Dia mengedarkan
pandangannya ke sekeliling ruangan dan tidak menemukan siluet Kyuhyun
dimanapun. Fakta bahwa Kyuhyun benar-benar terjaga semalaman membuatnya sedikit
bersalah. Bagaimanapun dia sudah banyak merepotkan Kyuhyun dengan semua hal
yang terjadi.
‘Pip-pip.
Pip-pip.’
Kenesha merogoh sakunya dan melihat sebuah
pesan masuk di pagernya.
‘Morning’
Itu dari Kyuhyun, tentu saja. Tetapi entah
kenapa senyum Kenesha mengembang dan hatinya mendadak terlonjak gembira. Dia sudah
memutuskan untuk tidak membiarkan perasaannya pergi terlalu jauh terhadap Kyuhyun,
dan sekarang dia seperti tidak pernah membuat keputusan apapun semalam. Perhatian
Kyuhyun yang seperti ini membuatnya melupakan kenyataan dan mengabaikan akal
sehat.
Setelah membalas ‘Morning’ untuk Kyuhyun,
Kenesha segera ke kamar mandi dan membasuh wajahnya. Dia menggosok gigi dan
merapikan dirinya dengan sedikit terburu-buru setelah melihat balasan Kyuhyun.
‘Come to me’
Dengan jantung berdebar dan senyum menghiasi
wajahnya, Kenesha menghambur ke ruangan kerja Kyuhyun. Dia membuka pintu kaca
tebal itu dan menemukan Kyuhyun sedang duduk membelakangi monitor-monitor itu
dan menghadap dirinya dengan senyuman. Tercetak jelas wajah tampannya yang
kelelahan dibalik senyumannya itu.
“Apa tidurmu nyenyak?” tanya Kyuhyun begitu
Kenesha masuk dan menutup pintu.
Penerangan yang minim di ruangan ini
membuat Kenesha menatap Kyuhyun sedikit lebih lama. Dia ingin memastikan bahwa
ini bukan mimpi. “Ne,” jawab Kenesha.
“Tapi kenapa kau mengeluh dalam tidurmu? Kau
bermimpi buruk?” tanya Kyuhyun lagi.
Kenesha menaikkan alisnya heran dan
Kyuhyun langsung menambahkan, “semalam aku naik untuk mengganti kausku.”
“Oh..,” ucap Kenesha paham. “Yah.. aku
tidak bermimpi apapun semalam. Aku hanya terlalu banyak berpikir..”
Kyuhyun menyipitkan matanya dan memandang
Kenesha dalam. “Bukankah sudah kubilang untuk hanya memikirkan diriku?”
“Itulah masalahnya. Memikirkan dirimu
membuatku berpikir lebih banyak,” jawab Kenesha pelan.
“Benarkah? Memangnya apa yang kau pikirkan
mengenai diriku?” tanya Kyuhyun yang mulai berjalan mendekati Kenesha.
“Banyak hal,” ungkap Kenesha lalu
memindahkan pandangannya ke arah Kyuhyun. “Seperti, kenapa kau menyuruhku untuk
hanya memikirkanmu?”
“Lalu?” ucap Kyuhyun semakin pelan kendati
jarak diantara mereka semakin dekat.
“Lalu.. kenapa kau selalu menggodaku?”
Kyuhyun berhenti tepat ketika mereka bisa
menatap satu sama lain dengan jelas. Dia melihat tatapan mata Kenesha yang
benar-benar bingung dan sesuatu didalam hatinya perlahan bergerak. Kyuhyun memejamkan
matanya selama beberapa detik, meninggalkan keheningan dan mencoba menghentikan
apapun yang sedang terjadi didalam hatinya.
“Aku selalu menggodamu karena aku
menyukaimu, Kenesha-ssi. Tidak ada alasan melakukannya jika aku tidak
menyukaimu,” jawab Kyuhyun sambil memiringkan kepalanya sedikit ke kiri.
Jawaban Kyuhyun yang pertama membuat Kenesha
tertegun. Setelah bertekad untuk tidak tenggelam dalam pesona Cho Kyuhyun
semalam, kini Kyuhyun malah membuang logika Kenesha entah kemana. Mustahil untuk
tidak terseret dalam pusaran pesona Kyuhyun yang begitu kuat. Dia tidak bisa
memungkirinya lagi, hatinya sudah berhasil direbut namja jenius ini.
“Dan..” sambung Kyuhyun lagi. “Aku ingin
kau hanya memikirkan diriku, Kenesha-ssi. Cukup aku. Agar kau bisa menyukaiku
juga. Agar aku tidak merasakan perasaan bertepuk sebelah tangan..”
“Benarkah itu?” gumam Kenesha lemah. “Benarkah
kau menyukaiku?”
“Tentu saja. Kau tidak percaya padaku?”
bisik Kyuhyun dalam keremangan. Kenesha merasa dia pernah mendapat pertanyaan
seperti ini dari Kyuhyun. Tetapi dia tidak bisa ingat kapan tepatnya. Otaknya sudah
berhenti berpikir dan sekarang Kyuhyun telah berhasil mengambil alih pikirannya.
Seluruhnya.
“Aku percaya padamu,” jawab Kenesha tanpa
ragu. Dia tidak tahu apa yang membuatnya berkata begitu tetapi dia merasa dia bisa
mempercayai Kyuhyun.
Kyuhyun tersenyum menatapnya, “Gomawopta,
Kenesha-ssi,” ujarnya senang. Dia menyentuh pipi Kenesha yang merona dengan
perlahan.
“Kau.. kau.. tidak ingin istirahat?” tanya
Kenesha salah tingkah, tetapi membiarkan tangan Kyuhyun menyusuri pipinya yang
semakin memerah.
“Hmm..” desah Kyuhyun panjang. “Aku memang
mengantuk. Tapi aku rasa tidak sopan membiarkanmu sendirian di pagi hari..”
ucapnya klise.
“Na gwaenchanhayo, Kyuhyun-ssi. Kau bisa
tidur sementara aku membereskan rumah dan menyiapkan sarapan,” tawar Kenesha.
“Sepertinya itu ide yang bagus,” jawab
Kyuhyun pasif. “Kalau begitu, selamat tidur,” imbuhnya sambil menarik wajah
Kenesha lebih dekat dan mengecup dahinya lalu melanggeng keluar ruangan.
Kenesha terdiam beberapa saat, masih tidak
mempercayai apa yang baru saja terjadi. Dia merosot ke lantai dan mencengkram dadanya
dengan perasaan tidak karuan. Ini bukan saatnya untuk jatuh pingsan. Tetapi dia
tidak bisa menghentikan jantungnya yang berdegup melewati batas. Setelah Butterfly Kiss, Kyuhyun memberinya Forehead Kiss. Astaga Cho Kyuhyun akan
membuatnya mati berdiri jika terus melakukan hal seperti ini padanya.
Kenesha bersusah payah untuk mengembalikan
kesadarannya yang telah melayang entah kemana. Kyuhyun pasti sudah tertidur di
kamarnya sekarang. Dan kenesha harus menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.
‘Sadarlah,
Ken. Sadarkan dirimu! Dia Cuma Cho Kyuhyun!’ perintahnya pada hatinya yang
masih saja memberontak. Tetapi bahkan bayangan wajahnya tidak bisa menghilang
satu detik saja. Ah, seperti inikah jatuh cinta?
Begitu tiba di dapur, Kenesha langsung
membuka lemari pendingin dan menemukan banyak bahan-bahan makanan segar
didalamnya. Kyuhyun pastilah belanja dulu semalam, sebab dia tidak melihat
begitu banyak buah dan sayur didalamnya kemarin. Setelah berhasil mengumpulkan beberapa
lembar roti, selada, tomat, dan keju, Kenesha memanaskan Teflon dan menggoreng
daging asap yang masih beku. Sambil menunggu daging asapnya, Kenesha mulai
menyusun bahan-bahan tadi menjadi sandwich. Dia sudah memutuskan untuk membuat sandwich
daging asap untuk sarapan pagi. Selain karena dia lupa menanak nasi tadi malam,
sandwich ini juga gampang dibuat.
Kenesha kemudian membuat segelas susu
untuk dirinya. Dia belum bertanya apakah Kyuhyun biasanya minum kopi atau susu
tetapi dia tetap menyalakan mesin pembuat kopi untuk berjaga-jaga. Sebenarnya dia
sudah lapar tetapi Kenesha tidak menyantap rotinya duluan karena dia ingin
sarapan bersama Kyuhyun. Memikirkan duduk dan makan bersama Kyuhyun membuatnya
tersenyum lagi.
‘Ya,
neo pabo yeoja!’ pikirnya sambil mencubit
pipinya. Dia tidak boleh terus seperti ini atau Kenesha benar-benar menjadi
wanita gila. Sama sekali tidak boleh.
Untuk mengalihkan pikirannya, Kenesha
mulai mencuci peralatan masak yang sudah digunakannya dan merapikan lemari
pendingin yang sesak penuh bahan-bahan makanan. Kondisi hatinya benar-benar
sedang bagus dan sesekali dia bersenandung kecil untuk menutupi senyumnya yang
mengembang.
Ruangan itu kini sudah bersih mengilap. Kenesha
telah mengelap setiap inci permukaan konter dan seluruh ruangan dapur. Dia kemudian
menanak nasi lalu naik ke ruang kerja, membawa peralatan bersih-bersihnya dan
membersihkan setiap sudut ruangan bahkan koridor dan tangga. Tetapi begitu tiba
di lantai teratas, Kenesha mengurungkan niatnya untuk membersihkan kamar. Dia tidak
mau mengganggu Kyuhyun yang sedang tidur. Jadi, Kenesha turun lagi ke dapur dan
menyimpan semua barang-barang itu lalu bergegas naik ke kamar untuk mandi.
Kenesha membuka pintu perlahan dengan
tanpa sedikitpun suara. Semenjak kedatangannya pertama kali, Kyuhyun sudah
mematikan seluruh alarm agar Kenesha bisa bebas keluar masuk tanpa menimbulkan
keributan. Kecuali pintu keluar, tentu saja.
Dia berjalan mengendap-endap melewati
tempat tidur dan mengangkat kopernya dalam diam. Tiba-tiba saja perhatiannya
teralihkan ke sosok Kyuhyun yang sedang berbaring pulas. Wajahnya begitu tenang
dan polos, bebas dari segala macam ekspresi yang selama ini Kenesha lihat. Kenesha
mendekat dan memperhatikan wajah damai
Kyuhyun lebih lama. Rambutnya yang masih acak-acakan, bulu matanya yang
panjang, bibirnya.. ‘yang telah mencium
dahiku,’ Kenesha mendesah frustasi. Kenapa namja ini kelihatan begitu
sempurna sekarang?
Nafas Kyuhyun yang berhembus perlahan menandakan
dia masih tertidur dan tidak menyadari Kenesha. Jadi, Kenesha segera menuju ke
kamar mandi dalam diam, meninggalkan Kyuhyun yang tengah bermimpi..
Kenesha mandi dengan santai, menikmati
busa-busa dalam bathub yang membuatnya rileks. Dalam keheningan, dia mambandingkan
wajah Kyuhyun yang sedang menggodanya dan ketika tertidur. Betapapun dia memikirkannya,
Kenesha tidak bisa membenci dua sisi yang berbeda itu. Dia menyukai keduanya,
wajah yang menggoda dan meledek Kenesha habis-habisan juga wajah yang tenang
tanpa beban. Dia memang menyukai
Kyuhyun. Vampire ataupun manusia. Selama dia Cho Kyuhyun..
Sepertinya Kenesha sudah tidak bisa lagi
memerintahkan otaknya untuk berpikir normal karena dia sendiri telah kehilangan
kendali atas dirinya. Menyerah atas kondisinya yang mengenaskan sekarang ini,
Kenesha memutuskan untuk menghentikan akal sehatnya dan mulai mengakui bahwa
dia memang benar-benar terpikat pada Kyuhyun. Masa bodoh jika Kyuhyun akan
memangsanya. Dia tidak peduli. Kyuhyun adalah pemilik hatinya sekarang.
Selesai mandi dan berpakaian, Kenesha
keluar kamar mandi dan terkejut ketika melihat Kyuhyun duduk diatas sofa dengan
kaki diletakkan diatas meja kecil dan tangannya menyentuh pelipis sementara
matanya terpejam.
“Oh, aku minta maaf karena sudah
membangunkanmu.” Seru Kenesha panik.
Kyuhyun membuka matanya dan memandang
Kenesha dengan tidak fokus. “Aniyo, bukan salahmu. Ini memang sudah waktunya aku
bangun karena aku memang tidak pernah tidur lebih dari 2 jam,” jawab Kyuhyun
menenangkan Kenesha.
“Aa.. Arasseo. Keunde, kau ingin sarapan
atau ingin mandi dulu?” tanya Kenesha yang kini berdiri tepat didepan Kyuhyun.
“Bagaimana kalau aku bilang aku
menginginkanmu?” Kyuhyun balik bertanya sambil memegang jemari Kenesha.
“Ehm.. itu.. sepertinya kau masih harus
tidur sebentar lagi. Kurasa kau masih bermimpi,” jawab Kenesha terbata-bata.
Tawa Kyuhyun meledak mendengar jawaban
Kenesha. “Begitu ya? Ini Cuma mimpi? Seandainya ini Cuma mimpi, aku tidak mau
terbangun kalau kau tidak ada,” ucap Kyuhyun menjadi serius.
Lagi-lagi Kyuhyun menguji Kenesha yang sudah
tidak bisa mempertahankan akalnya. Dia membeku ditempatnya. “Kalau begitu aku
akan berada di mimpi dan kenyataanmu,” gumam Kenesha pelan.
Ganti Kyuhyun terdiam kali ini. Jawaban Kenesha
memang selalu diluar perhitungannya dan itu semua selalu membuatnya bersemangat
untuk mengetahui apa lagi yang sebenarnya sedang Kenesha pikirkan. “Keurom, kau
harus berjanji untuk tidak lari kemana-mana sementara aku mandi,” goda Kyuhyun
kemudian.
“Aku akan berada didapur. Dan aku akan
berjalan saja,” ucap Kenesha polos, disambut tawa Kyuhyun.
“Baiklah. Aku harap istriku membuatkanku
secangkir kopi yang enak,” ujar Kyuhyun berdiri dan tersenyum pada Kenesha
sebelum menghilang kebalik kamar mandi, meninggalkan Kenesha yang sedang
berbunga-bunga.
***
Kyuhyun melirik jam tangan rolexnya yang
menunjukkan pukul setengah Sembilan pagi. Dia baru saja selesai berpakaian dan
segera turun ke dapur. Dia bisa mencium aroma kopi bahkan dari sudut tangga. Kyuhyun
tersenyum dalam hati, tidak sabar untuk menyesap kopi pertamanya pagi ini.
“Oh!” ucap Kyuhyun takjub. Dia tidak
menyangka dapurnya bisa sebersih ini. “Kau membersihkannya?” tanya Kyuhyun pada
Kenesha yang kini sedang menuangkan kopi ke cangkir berwarna putih.
Sebagai jawaban Kenesha hanya tersenyum. Kyuhyun
kemudian duduk dan Kenesha meletakkan cangkir tersebut dihadapannya.
“Kopinya enak sekali, Kenesha-ssi.” Puji Kyuhyun
sungguh-sungguh, membuat Kenesha tersipu mendengarnya. “Aku serius ingin
menjadikanmu istri,” ucap Kyuhyun yang malah ditanggapi “palli mogo,” oleh
Kenesha.
Kyuhyun tersenyum dan mulai menikmati
sandwich daging asap yang disiapkan Kenesha. Dia kembali memuji batapa Kenesha
bisa memasak dengan baik.
“Sudahlah, itu hanya sandwich,” komentar
Kenesha malu.
“Ah, Keurom. Sandwich yang enak sekali,” ujar
Kyuhyun berterus terang.
Kenesha hanya bisa tersenyum terus-terusan
sementara ratusan kupu-kupu bersorak diperutnya. Dia tidak bisa melihat apakah
Kyuhyun sungguh-sungguh memujinya atau hanya ingin menggodanya. Dan oh, dia
tidak peduli. Kenyataan bahwa Kyuhyun menghabiskan 2 porsi sandwich saja sudah
membuatnya senang.
Selesai makan, Kyuhyun mengambil laptopnya
diruang kerja lalu kembali duduk diruang dapur bersama Kenesha yang sedang
menyiapkan kopi dua gelas kopi untuk dirinya dan Kyuhyun. Untuk beberapa saat,
Kenesha memperhatikan Kyuhyun yang tampaknya mulai serius dengan laptopnya. Dia
meletakkan kopi Kyuhyun tanpa bersuara dan duduk dihadapannya.
Kenesha tidak tahu mau melakukan apalagi,
jadi dia hanya duduk dan melamun. Sampai tiba-tiba suara pager membuyarkan
lamunannya. Kenesha memandang Kyuhyun yang masih tidak mengalihkan perhatiannya
dari layar laptop dengan bingung. Mereka hanya berjarak kurang dari semester,
kenapa Kyuhyun harus mengirimkan pesan kepadanya?
Meskipun tidak tahu kenapa Kyuhyun berbuat
seperti itu, tetapi Kenesha tetap mengeluarkan pager dari dalam kantong dan
membacanya.
‘Smile’ tulis Kyuhyun untuknya.
Mau tak mau Kenesha tersenyum dan melihat
Kyuhyun yang juga tersenyum tanpa memandangnya.
‘mwothaeyo?’ balas Kenesha.
Begitu menerima pesannya, Kyuhyun langsung
membalas dan masih tetap tidak memandang Kenesha.
‘think of you’
Kenesha tersenyum lebih lebar lagi. Kyuhyun
benar-benar tahu bagaimana merebut perhatiannya.
‘Na ddo’ tulisnya sebagai jawaban.
Kyuhyun tertawa dan membalas lagi. ‘Mullon’,
tulisnya pede.
Kenesha mendengus tak percaya. Dia menatap
Kyuhyun yang kini balas memandangnya sekarang.
“Bagaimana kau bisa seyakin itu?” tanya
Kenesha sambil menunjuk pagernya.
“Aku bukannya tidak tahu kau memandangiku
terus daritadi, Kenesha-ssi,” jawab Kyuhyun menyipitkan matanya.
Seketika wajah Kenesha berubah merah. Dia salah
tingkah dan berusaha membuang wajahnya, menghindari tatapan Kyuhyun yang
sekarang mengejeknya.
“Kau curang,” ucap Kyuhyun tiba-tiba.
“Curang? Maksudmu?”
“Aku tidak melarangmu memandangiku
daritadi. Tetapi sekarang kau malah membuang muka ketika aku ingin memandang
wajahmu lebih lama..” jawab Kyuhyun membuat jantung Kenesha berdebar begitu kencang.
Dia tidak berkata apapun –tidak bisa,
tepatnya– Kyuhyun hanya memandanginya dengan tatapan yang tidak mampu diartikan
Kenesha. Pandangan ini bukan mengintimidasi, bukan juga menenangkan. Tapi tetap
saja Kenesha tidak bisa menghentikan debaran jantungnya yang semakin tak
terkendali. Dia melihat sorot mata Kyuhyun yang dalam, dipenuhi begitu banyak
hal. Keheningan yang melingkupi mereka ini seperti terlalu menyesakkan untuk
dibiarkan lebih lama.
“Kenesha-ssi,” panggil Kyuhyun,
menyadarkannya dari lamunan sesaat. “Jangan jatuh cinta padaku, jika kau
menyesal bertemu denganku,”
Kenesha terdiam. Kenapa Kyuhyun berkata
seperti itu?
“Aku tidak menyesal bertemu denganmu,
Kyuhyun-ssi.” Gumam Kenesha sambil menggeleng tidak percaya.
Kyuhyun akhirnya menjawab setelah
menatapnya beberapa saat. “Kalau begitu, jatuh cintalah padaku,” serunya
tersenyum.
“Hanya dengan satu syarat,” ucap Kenesha
yang lagi-lagi diluar dugaan.
Kyuhyun menaikkan alisnya tinggi. “Mwoya?”
“Hanya jika kau terus tersenyum kepadaku,”
jawab Kenesha yang langsung disambut senyuman oleh Kyuhyun.
Kemudian Kyhuhyun bangkit dan berdiri disamping
Kenesha, menariknya berdiri hingga mereka berhadap-hadapan. “Kalau begitu…. Neo
naekkoya,” bisiknya di telinga Kenesha.
“Neo Naekkoya, Vamp,” ulang Kenesha setuju,
membuat Kyuhyun tersenyum lagi.
Kalau ini memang hanya mimpi indah
Kenesha, dia sangat berharap Tuhan tidak membangunkannya. Dia hanya ingin terus
mempercayai kenyataan ini. Bahwa Kyuhyun sekarang sedang menggenggam tangannya
dan tersenyum padanya. Dia tidak peduli diluar sana ada yang menginginkan
kematian mereka. Terlepas dari fakta Kyuhun adalah seorang vampire Casanova,
dia akan terus berada disisi Kyuhyun selama namja ini menginginkannya. Dia tidak
bisa lari lagi dan tidak ingin lari
kemanapun.
***
Apakah bayanganmu yang memenjarakanku,
Ataukah hanya ilusiku?
Apakah di istana berlapis emas kau menawanku,
Ataukah hanya di kegelapan semu?
Ribuan salju menjatuhi tempatku berpijak,
Meruntuhkan satu persatu kewarasanku.
Tetesan hujan,
Pelangi di sudut nila,
Kau bawa kemana hatiku?
Sebab aku tidak peduli lagi,
Selama aku bersamamu.
– ( I don’t know where I am) 27
Agustus 2013 –

ga bosen2 baca ini <3
BalasHapusnantikan chapter selanjutnya~
Hapus:D
Duh...siapa yang gag termakan rayuan si vamp? Saya sendiri pasti akan takluk :D
BalasHapusErr... Saya agak terganggu dengan panggilan diantara mereka. Mereka sudah akrab, tinggal serumah pula, dan bisa dibilang sudah berhubungan. Tapi kenapa mereka masih menggunakan sapaan formal? Harusnya mereka menggunakan sapaan yg lebih akrab :)
Saya sebagai reader merasa aneh membacanya ;)
Mian kalo komen saya terlalu panjang, dan buat authornya harap jangan tersinggung dengan komentar saya ini yhaa ;) saya hanya mencoba memberi masukan aja kok :)
Err sebenarnya menurut adat korea (berdasarkan googling dan asking friends), penggunaan -ssi dalam sapaan dan panggilan itu bukan semata digunakan dalam kondisi formal, tetapi juga karena bermaksud 'sopan' terhadap orang lain. Bahkan di Korea, pasangan suami istri juga ada yang menggunakan -ssi dalam percakapan mereka sehari-hari karena ingin 'menghargai' pasangan mereka :)
Hapusberhubung Ken dan Kyu itu baru bertemu meskipun sudah menjadi kekasih (di chapter ini), tapi Ken juga orang asing. konteks penggunaan -ssi rasanya lebih normal dibandingkan penggunaan 'oppa' atau yang lainnya. sebab bagi lidah asing, -ssi tentu lebih sering digunakan, ya kan? hehee
wah, aku enggak tersinggung sama sekali, malah senang kalo di kritik. komentarnya malah bagus sekali kok. hehe ^^
Seneng sama karakter ceweknya
BalasHapushihi. makin so sweet. baca sambil bayangin kyuhyun kyk gitu uhh meleleh gw. dari tadi penasaran sama alat komunikasi pager mereka berdua. ehh aku baru tau hihi
BalasHapusduhhh..kyu ngerayunya udah deh kelas atas dah...
BalasHapusdan sebenernya knp kyu susah" mempengaruhi kenesha buat jatuh cinta padanya...
sebenernya apa rencana kyu?
duh..kesian si ken kalau ntar kyu ninggalin ken gimana?
keel write kak...
Ini masih banyak teka teki yang belum muncul.
BalasHapusTentang apa misinya kyuhyun? Kenapa berhubungan dengan kenesha?
Aku penasaran.