Alternative title :
내 핸섬 남자는 천재 (Nae Haenseom
Namja neun Cheonjae)
GENRE / RATING :AU / NC-21
CAST :
Cho Kyuhyun [Valgyura Vampano]
Kenesha Osidils
[Satu detik yang penuh ketegangan..
Satu detik yang penuh hasrat..
Satu detik yang penuh dengan penyesalan..
Satu detik yang berharga…]
Chapter 3
“Tutup
matamu, nona Kenesha..” bisik Kyuhyun merayu.
Kenesha merasakan tatapan Kyuhyun mendera
jiwanya, dia tidak bisa bergerak. Namja ini benar-benar telah menghipnotisnya
seperti vampire yang ingin menghisap darah mangsanya. Jemari Kyuhyun bergerak
menyusuri tulang pipinya yang semakin memanas. Akalnya mulai berhenti untuk
berspekulasi. Apa jadinya jika ia sampai menyerah?
“An–andwae,” ucap Kenesha terbata-bata.
Kyuhyun tersenyum dengan gaya memikat. Dia
tidak menerima kata-kata ‘tidak’ sebelumnya. dia terlalu egois bahkan untuk
mendengar penolakan yang sebenarnya belum pernah ia dapatkan. “Wae? Kau mau
melakukan butterfly kiss?” tanya Kyuhyun sambil memiringkan kepalanya sedikit
ke kiri.
“Mwo? Butterfly..? Apa itu–”
“Seperti ini, Kenesha-ssi..” desah Kyuhyun
tidak sabar. Kenesha memang sangat
polos dan dengan egoisnya Kyuhyun merasa dia harus mengajari Kenesha secara
intensif. Ah, memikirkannya saja sudah membuat Kyuhyun merasa memiliki superior
terhadap yeoja ini.
Kyuhyun lalu mendekatkan kepalanya
perlahan dan dia memiringkan wajah Kenesha ke kanan dengan tangannya. Mereka berpandangan
dalam diam, bernafas dalam satu irama yang sinkron dengan detak jantung mereka.
Kenesha memperhatikan bagaimana pipi Kyuhyun bersentuhan dengan pipinya dan dia
bisa merasakan dengan jelas hembusan nafas Kyuhyun yang mendarat di pipi serta
lehernya. Lalu akhirnya Kyuhyun mengedipkan matanya, bulu matanya yang indah
menyentuh bulu mata Kenesha. Ini seperti ciuman dengan menggunakan bulu mata.
Dia merasa aneh sekaligus tertegun. Ternyata ada ciuman yang tidak melulu
menggunakan bibir dan dia pikir ini sungguh mendebarkan. Tenggelam dalam
kehangatan mata Cho Kyuhyun, merasakan hasratnya tetapi tidak menyentuhnya. Dia
tidak bisa mendeskripsikan perasaan ini dengan benar. Butterfly kiss, dia akan
mengingatnya. Butterfly kiss-nya Cho Kyuhyun..
Dilihat dari diamnya Kenesha, Kyuhyun
mengetahui bahwa Kenesha menyukai butterfly kiss. Mereka berkedip dalam
keheningan. Desah nafas Kenesha yang hangat mencapai leher Kyuhyun, membuat
jantungnya berdegup kencang. Dan tiba-tiba saja perasaan untuk memiliki Kenesha
semakin menguasai dirinya. Ada apa dengan yeoja polos ini? Kemudian Kyuhyun
mencium pipi Kenesha, membuatnya kaget dan menatap Kyuhyun seolah mengatakan ‘apa yang kau lakukan?’
Sembari tersenyum tak acuh, Kyuhyun menunjukkan
senyum mempesonanya dan berkata, “Bagaimana? Kau menyukai Butterfly Kiss,
Kenesha-ssi?”
Kenesha hanya diam dan membuang
pandangannya dari Kyuhyun tetapi wajahnya bersemu. “Jadi.. apa kau mau mencoba French Kiss selanjutnya?” tanya Kyuhyun yang kembali
menggodanya.
“Mwoya? French Kiss? Apalagi itu?”
“Ne, seperti itu. Buka mulutmu dan kita
bisa berciuman menggunakan lidah..”
“YA!” teriak Kenesha dan mendorong mundur
Kyuhyun yang sedang tersenyum jail. Dia lalu bergerak ke arah pintu kamar
Kyuhyun dan Kyuhyun mengikutinya dari belakang sambil tetap tersenyum.
“Kenapa kau mengikutiku?” bentak Kenesha
garang.
Kyuhyun terkejut dan menaikkan alisnya
tinggi-tinggi. “Kenapa aku harus mengikutimu? Aku ingin masuk ke kamarku,
Kenesha-ssi,” jawabnya defensif.
Bibir Kenesha mengerucut dan dia mengambil
kopernya lalu masuk ke kamar mandi Kyuhyun. Memakai pakaian dan segera keluar
dengan wajah cemberut. Ternyata Kyuhyun tidak berada di kamar lagi dan telah
turun ke ruang kerjanya. Kenesha memperhatikan Kyuhyun menatap ke monitor-monitor
itu dengan serius. Rasanya aneh sekali jika mengingat bagaimana ketika awalnya
mereka ketakutan mafia itu akan menemukan mereka di kamar mandi kemudian mereka
malah melakukan butterfly kiss.
‘Butterfly
Kiss..’ ulang Kenesha dalam hati. Dia merasa jantungnya berdetak lebih
cepat ketika mengingat hal itu. ‘Aniya,
Ken, berhenti memikirkan hal itu!’ perintah Kenesha pada dirinya sendiri.
‘Tok.. Tok..’ Kenesha mengetuk pintu yang
terbuat dari kaca tebal itu. Seketika pintu membuka otomatis, tanpa perlu
dibuka oleh Kyuhyun. Kenesha berdiam beberapa saat, menimbang apakah dia bisa
bertanya berbincang-bincang dengan Kyuhyun sekarang. Ekspresi Kyuhyun tidak
bisa ditebak, dia seperti mengerjakan sesuatu yang mudah karena tak sekalipun
dia terlihat kebingungan walaupun monitor dihadapannya menampilkan deretan
huruf yang tidak bisa dimengerti Kenesha sama sekali. Kenesha memperhatikan
wajah Kyuhyun dengan seksama. Namja ini memiliki rambut cokelat yang kendatipun
acak-acakan tetapi mengesankan. Kenesha berani bertaruh bahwa Kyuhyun sengaja
melakukannya agar terlihat seksi. Bulu mata Kyuhyun menghiasi kelopak matanya
yang indah, bersama dengan bola mata yang juga berwarna coklat muda. Tulang
pipinya yang tirus membentuk wajah Kyuhyun semakin tampan. Hidungnya mancung
terlebih jika dilihat dari samping seperti ini. Bibirnya yang menggoda Kenesha
beberapa kali, melengkung membentuk senyum mengejek yang terlambat disadari
Kenesha.
“Berhentilah mengagumi wajahku seperti
itu, Kenesha-ssi. Meskipun kau bukan yeoja pertama yang melakukannya, tetapi aku
bisa tidak fokus kalau kau menatapku penuh arti seperti itu,” ucap Kyuhyun
tiba-tiba dengan tanpa memindahkan pandangannya dari layar komputer.
Kenesha mendengus kesal bercampur malu
karena tertangkap basah memandangi Kyuhyun, “siapa bilang aku mengagumi
wajahmu? Kau kira kau tampan, ya? Bagiku tidak sama sekali!” bohong Kenesha
dengan gugup.
Kali ini senyum Kyuhyun mengembang dan dia
berbalik ke arah Kenesha dan menatapnya dengan tatapan penuh selidik, “Belum,
Kenesha-ssi, kau mungkin belum mengakui ketampananku sekarang, tetapi kau akan
mengakuinya nanti,” ujar Kyuhyun
percaya diri.
Memutuskan untuk mengubah topic sebelum
Kyuhyun mengetahui dia sedang berbohong, Kenesha berdeham sekali dan ganti
menatap monitor diatasnya dengan serius. “Keunde, dimana para mafia itu? Apa
mereka akan kembali lagi?”
“Ya, tentu saja. Mereka hanya mencoba
mencarimu di pusat kota. Perbuatan yang sia-sia,” jawab Kyuhyun kembali serius.
“Dan tadi.. ketika di kamar mandi, kenapa
mafia itu masuk? Apakah dia memang mengetahui aku akan kembali ke kamar itu?”
Kenesha bersyukur penerangan di ruangan ini agak minim sebab wajahnya memerah
ketika dia mengucapkan kata ‘kamar mandi’.
Jika Kenesha masih salah tingkah dengan
kejadian kamar mandi tadi, Kyuhyun sebaliknya bersikap santai sekali, seperti
tidak ada yang terjadi bahkan bila ditambah dengan munculnya mafia itu secara
tiba-tiba. “Tidak, dia sama sekali tidak tahu. Dia kembali karena meninggalkan
kunci mobilnya dikamarmu. Teriakanmulah yang membuatnya sedikit curiga.” Kyuhyun
menarik nafas sebentar sebelum akhirnya berkata lagi, “Well, kalau saja tadi dia
memeriksa ke dalam, kita pasti mati saat itu juga.”
Penjelasan Kyuhyun membuat Kenesha merasa
sedikit ketakutan dan bersalah. Tetapi toh dia tidak teriak dengan sengaja. Itu
semua karena Kyuhyun yang mengagetkannya dari belakang. “Lalu, apa yang akan
kita lakukan selanjutnya?” tanya Kenesha memperhatikan monitor.
“Pertama-tama aku akan memperbaiki
showerku dulu dan mandi,” jawabnya sambil mengedipkan sebelah matanya.
Kenesha menaikkan alisnya dan berkata,
“Oh, ternyata kau merangkap tukang pipa juga ya?” katanya polos.
Kyuhyun memutar bola matanya dengan malas
dan menjawab, “Shower itu telah ku program otomatis dari shower di kamar
mandimu. Kalau ada kerusakan seperti ini, biasanya karena programnya terminated atau ada kabel yang terputus.
Karena shower kamar mandimu masih baik-baik saja, maka jelas kerusakannya ada
pada programku.”
Mendengar jawaban Kyuhyun yang panjang,
Kenesha hanya bisa mengangguk sok paham dan berharap Kyuhyun memperbaikinya
sesegera mungkin agar dia tidak perlu mengambil resiko ketahuan oleh
mafia-mafia tadi. Mereka kembali terdiam dalam kesibukan masing-masing.
Sementara Kyuhyun mengerjakan
programnya, Kenesha kini beralih ke salah satu monitor yang paling ujung yang
sedang menampilkan sebuah jalan terpadat di Seoul. Jalan tersebut diisi oleh
begitu banyak orang yang datang untuk belanja atau hanya sekedar jalan-jalan
menghabiskan waktu bersama pasangan dan teman mereka.
“Keunde, Kyuhyun-ssi, ada yang ingin ku
tanyakan..” kata Kenesha memecah keheningan.
“Ne, tanyalah.”
“Apa aku harus terus berada di sini? Apa
aku tidak punya kesempatan untuk keluar?” tanya Kenesha sambil memperhatikan
monitor diujung itu dengan sedih.
“Mianhae, Kenesha-ssi. Tapi kau tidak bisa
keluar untuk sementara waktu sampai aku bisa membereskan mereka. Lagipula,
kenapa kau ingin keluar? Kau lupa mereka akan membunuhmu jika kau tertangkap?”
Kenesha menghela nafas dengan berat dan
menjawab pelan, “Aku hanya ingin melihat Seoul, tujuanku awalnya berlibur,
bukan terlibat perkara dengan mafia..”
Kyuhyun memperhatikan bagaimana raut wajah
Kenesha yang berubah murung dan dia merasa bersalah karena sudah melibatkan
yeoja didepannya. Tapi ini semua sudah terlanjur terjadi dan tidak bisa dihentikan
selain dengan melanjutkan rencananya. “Aku tidak bisa menjanjikan banyak,
Kenesha-ssi, tetapi begitu semua ini selesai, kau akan bisa jalan-jalan kemana
pun kau suka,” terang Kyuhyun. ‘Hanya
kalau kita berhasil..’ imbuhnya dalam hati.
“Tapi kapan?” tanya Kenesha lagi. Dia baru
3 hari di Seoul tapi seakan-akan sudah sebulan disini. Sama sekali tidak bisa
di bayangkan bahwa begitu banyak yang terjadi dalam 3 hari. Mafia, Kyuhyun,
Program, Virus, dan.. Butterfly Kiss.
Kenesha tidak mengerti apa hubungan semua hal itu dengannya. Yang dia inginkan
jelas hanya sembilan hari liburan lalu kembali ke dunia nyata, menghadapi
aktifitasnya seperti sedia kala. Dan sekarang apa yang terjadi pada dirinya
tidak pernah singgah bahkan satu kalipun dalam imajinasinya.
Kyuhyun memberi isyarat pada Kenesha agar
mendekat dan menunjukkan monitor didepannya. “Kau lihat? Aku sedang menginput
informasi yang salah mengenai dirimu kedalam database mereka. Jadi, mereka
tidak akan pernah menemukanmu. Kau akan aman disini, Kenesha-ssi.” Ujar Kyuhyun
menenangkan.
Kenesha terpaku mendengarnya ucapan
Kyuhyun. Dia tidak menyangka Kyuhyun sungguh-sungguh ingin melindunginya. Tapi
apa dia harus menukar dunia luar demi namja ini? Benarkah dia rela? “N-ne, kalau
begitu aku akan tetap disini,” kata Kenesha kikuk. Namun mendadak dia teringat
sesuatu yang penting. “Chogi.. Apakah aku boleh memberi kabar kepada orangtua
dan teman-temanku? Mereka pasti khawatir kalau aku tidak kunjung mengabari
mereka.”
Dengan wajah memohon maaf, Kyuhyun menatap
Kenesha. “Sekali lagi aku benar-benar minta maaf, Kenesha-ssi. Kau tidak bisa
menghubungi siapapun untuk saat ini. Hanya dengan satu aktifitas dari nomor
ponsel atau bahkan email-mu, kau akan segera ketahuan.”
“Tapi bagaimana dengan orangtuaku?” sahut
Kenesha gusar. Bisa-bisa orangtuanya menghubungi polisi disana.
“Aku sudah mengirim sebuah sms dengan
nomormu dan mengatakan bahwa ponselmu akan di reparasi selama sebulan karena
terjatuh ke dalam air.” Alasan Kyuhyun tetap saja membuat Kenesha kalut. Dia
memandang Kyuhyun dan bergumam, “Tapi, tapi...”
Kyuhyun menarik nafas berat dan panjang.
Dia menarik jemari Kenesha yang hangat dalam genggamannya. “Apakah kau
mempercayaiku, Kenesha-ssi?” ucap Kyuhyun sambil menatap mata Kenesha dalam-dalam.
Sejenak Kenesha merasa déjà vu dengan
pertanyaan Kyuhyun. Dia berpikir sebentar sebelum akhirnya balik bertanya,
“Apakah kau bisa di percaya?”
Untuk pertama kalinya Kyuhyun merasa
dadanya berdesir. Dia sama sekali tidak pernah menyangka akan mendapat
pertanyaan seperti itu. Tetapi yeoja ini adalah Kenesha, dimana kepolosannya membuat
semua tipu daya Kyuhyun menjadi nol besar. “Dengan semua yang telah kulakukan
untuk melindungimu, kau masih tidak percaya padaku?” tanya Kyuhyun lagi.
“Aku rasa kau bisa di percaya.. dalam
beberapa hal..” jawab Kenesha yang sedang berusaha mengenyahkan bayangan
tentang kejadian dikamar mandi tadi.
Kyuhyun tersenyum. Bukan seperti
senyum-senyum yang sebelumnya, kali ini Cho Kyuhyun tersenyum dengan lembut,
membuat Kenesha tidak bisa melepaskan matanya dari senyuman itu.
“Tanganmu hangat sekali..” ujar Kyuhyun
sambil menggenggam jari-jari Kenesha semakin erat.
“Salah, tanganmu yang terlalu dingin.” ucap
Kenesha dengan pipi merona.
“Begitukah? Kalau begitu kau harus
menghangatkan badanku juga karena sepertinya aku sangat kedinginan,” goda
Kyuhyun begitu melihat ekspresi Kenesha yang bersemu.
Mendengar bualan Kyuhyun, Kenesha langsung
menarik tangannya kembali dan melipatnya di dada. “Aku punya ide, bagaimana
kalau kau matikan saja ACnya?”
“Lalu apa? Kita akan kepanasan dan
menanggalkan baju?” ucap Kyuhyun dengan cengirannya yang eksentrik.
Kenesha menggigit bibir bawahnya
kuat-kuat. Kenapa tadi dia sempat tersentuh dengan namja mesum–gila ini? “Aish,
jinjja!” pekik Kenesha frustasi. “Geumanhae, hentikan menggodaku seperti itu,
Kyuhyun-ssi!” ssambungnya lagi.
Kyuhyun tertawa melihat ekspresi Kenesha
yang berubah-ubah seperti itu. Dia mulai menyukai gadis ini untuk beberapa
alasan seperti menenangkannya dan membuatnya rileks sejenak. “Ne, ne, arayo.
Keurom, bukankah kau berjanji akan memasak untukku? Aku sudah lapar,
Kenesha-ssi~” pinta Kyuhyun dengan wajah memelas.
Melihat sikap Kyuhyun yang seperti itu,
mau tak mau Kenesha tertawa dan memutar bola matanya. Satu lagi ekspresi Kyuhyun
yang baru diketahuinya dalam beberapa jam ini..
“Baiklah. Aku akan memasak untukmu..” ucap
Kenesha tersenyum.
Mereka turun ke dapur dan Kenesha langsung
mengenakan apron yang di gantung di sudut kiri lemari es. Kyuhyun membantu
Kenesha mengeluarkan bahan-bahan makanan dari dalam kulkas dan menatanya di
meja dapur. Begitu Kenesha melihat bahan-bahan yang sudah di siapkan Kyuhyun,
Kenesha terperangah dan menatapnya bingung.
“Ini.. pasta?” tanya Kenesha merasa aneh.
“Kau mau pasta untuk makan siang?”
“Ne, waeyo? Kau tidak bisa memasak pasta?”
“Ani, aku bisa. Keunde, kau benar-benar
menyukai mi, ya?” ledek Kenesha sengaja. Kyuhyun malah tersenyum dan duduk di
meja makan dengan menopang tangan kanannya didagu. “Sebenarnya aku ingin makan
mi jajang tetapi Cuma ada pasta,” katanya cuek.
Kenesha kembali menertawakan Kyuhyun yang memasang
wajah inosen. “Seleramu sungguh sangat tidak wajar, Kyuhyun-ssi. Wine berkelas
dan jajangmyeon itu sangat tidak cocok,” terang Kenesha sambil tertawa kecil.
“Ne, aku akui seleraku memang aneh. Kalau
tidak, bagaimana mungkin aku bisa membiarkan yeoja yang bukan tipeku ini melenggang
kesana kemari dirumahku?” ujar Kyuhyun masih dengan wajah polosnya.
“Memangnya ada alasan lain selain karena
mafia yang ingin membunuhku?” sangkal Kenesha lalu menghindari pandangan Kyuhyun.
“Tentu saja ada, coba pikir, kenapa aku
tidak menyentuhmu semalam, Kenesha-ssi?” tanya Kyuhyun, menatap Kenesha
lekat-lekat.
Kenesha membalas tatapan Kyuhyun yang
langsung membuat jantungnya berdegup dua kali lebih cepat. “Kenapa memangnya?” Kenesha
balik bertanya. Kyuhyun tidak langsung menjawab melainkan tersenyum menggoda
dan penuh arti. “Rahasia,” jawabnya enteng.
“Mwo? Ya! Aissh.. jinjja!” Kenesha menggumam
merutuki jawaban yang disambut tawa oleh Kyuhyun.
Dengan berpikir bahwa lebih baik diam
daripada harus di permainkan lagi oleh Kyuhyun, Kenesha mulai memasak pasta
Carbonara sementara Kyuhyun kini sedang mengerjakan sesuatu di Laptopnya.
Mereka bekerja dalam keheningan. Masing-masing terlihat serius dengan apa yang
dikerjakan walaupun pikiran mereka berkeliaran jauh melintasi dinding hotel
ini. Bahkan Kenesha makin lama makin kehilangan fokus. Dia memikirkan banyak
hal seperti Kyuhyun, tempat tidur, Kyuhyun, kamar mandi dan.. Kyuhyun lagi.
‘Tidak
boleh, tidak boleh!’ batin Kenesha sambil menggeleng dengan keras.
Akhirnya setelah sekitar 15 menit, pasta
Carbonara ala Kenesha siap untuk di hidangkan dan dia meletakkannya di meja
dimana Kyuhyun duduk. Aroma pasta yang begitu harum membuat Kyuhyun menggeser
pandangannya ke arah piring yang baru saja di sajikan Kenesha. Kyuhyun
tersenyum melihat yeoja yang kini duduk dihadapannya.
“Choa, palli mogo,” ajak Kenesha sambil
melepaskan apron.
“Chamkanman,” sela Kyuhyun lalu bangkit
menuju mini bar dan mengambil dua gelas berkaki tinggi dan sebotol wine yang
berlabel Hall Cabarnet Sauvignon Napa
Valley Kathryn Hall 2008. Dia menuangkan wine itu hingga memenuhi
seperempat gelas dan menyuguhkannya kepada Kenesha.
“Aku tidak keberatan dengan air putih,”
tolak Kenesha halus. Dia sama sekali tidak pintar minum dan setelah segelas dia
yakin dia akan tumbang.
“Ayolah, masa kau tidak menghargai ini?
Cabarnet Sauvignon adalah wine paling bagus dan terkenal didunia. Coba cicipi
sedikit saja, Kenesha-ssi, Cab Sauv ini akan memanjakan lidahmu,”
Bertentangan dengan akal sehatnya, Kenesha
mengambil gelas itu dan menyesap aromanya. Kyuhyun tidak berbohong. Wine
benar-benar lezat, aromanya benar-benar menggoda panca indra Kenesha.
“Bagaimana? Lezat bukan?” tanya Kyuhyun sambil
tersenyum melihat ekspresi Kenesha yang mudah sekali dibaca. “Cab Sauv ini ku
beli langsung dari perkebunan anggur Sonoma County’s Alexander Valley di
Perancis, salah satu kebun anggur paling bagus didunia. Cobalah cicipi dan kau akan
tahu rasanya,”
Mengikuti saran Kyuhyun, Kenesha kemudian
meneguk wine itu sekali dan langsung mendapati sensasi yang kaya dan segar di
lidahnya. Dia menatap Kyuhyun yang sedang memandangnya dengan ingin tahu.
“Ini.. lezat sekali,” komentar Kenesha malu-malu.
“Hemph,” dengus Kyuhyun tak sabaran dan
memandang Kenesha dengan tatapan, ‘kan
sudah kubilang tadi.’
“Choa, palli mogo!” ujar Kyuhyun dan
cepat-cepat menyendokkan pasta kemulutnya. Kenesha diam dan memperhatikan wajah
Kyuhyun yang berubah seakan syok. “Waeyo? Tidak enak ya?” tanya Kenesha
takut-takut.
Kyuhyun membelalak dan langsung
menggelengkan kepalanya. “Aniya, maksudku, ini enak sekali,” serunya puas. “Tadinya
aku tidak berharap banyak tetapi ini diluar dugaan. Pastamu benar-benar enak,
Kenesha-ssi.” Puji Kyuhyun sungguh-sungguh.
Mendengar tanggapan Kyuhyun yang positif,
Kenesha tersenyum senang dan ikut makan bersamanya. Sepertinya Kyuhyun memang
menyukai pasta buatan Kenesha karena dia terlihat sangat menikmati makanannya.
“Keunde, Kenesha-ssi, apakah kau anak
pertama? Kau pintar sekali memasak.” Tanya Khuhyun setelah suapan ke 6. Sekali
lagi wajah Kenesha memerah mendengar pujian yang tidak berhenti dari Kyuhyun. “Aniya,
aku anak ke dua. Tetapi aku satu-satunya perempuan dalam keluargaku,” jelas
Kenesha.
“Ah.. begitu rupanya. Ceritakan lebih
banyak lagi tentang keluargamu, Kenesha-ssi, aku ingin mendengarnya,” pinta
Kyuhyun, membuat alis Kenesha meninggi keheranan. “Aku hanya ingin tahu, apakah
tidak boleh?”
Kenesha berpikir sejenak. Toh tidak ada
salahnya menceritakan tentang keluarganya kepada Kyuhyun. Lagipula namja ini
tidak mungkin bisa bertemu keluarganya.
Lalu Kenesha mulai bercerita dengan
bersemangat mengenai latar belakang keluarganya. Sesekali dia berhenti untuk
mengunyah makanannya tetapi kemudian dia kembali menjelaskan dengan antusias.
Kyuhyun memang sengaja menyuruh Kenesha berbicara walaupun dia sudah tahu
beberapa hal tentang yeoja ini. Seperti makanan kesukaannya, pekerjaannya
sekarang, ambisinya, bahkan Kyuhyun sudah mencaritahu seperti apa keluarga
Kenesha. Dia bertanya hanya untuk mendengarkan sudut pandang Kenesha yang tak
berhasil di kuasainya. Untuk ukuran seorang wanita dewasa, cara berpikir
Kenesha bisa dibilang unik dan tidak terkesan tertutup. Dia menggambarkan
sesuatu dengan caranya sendiri yang membuat Kyuhyun harus menahan senyum
gelinya.
Kini Kyuhyun sudah mendapatkan beberapa
jawaban Kenesha yang sangat tidak biasa. Misalnya ketika ditanya pekerjaan apa
yang sebenarnya ingin Kenesha lakukan diluar profesinya sekarang sebagai
Nutritionist Consultan, Kenesha menjawab dia ingin menjadi kontraktor. Tentu
saja jawabannya membuat Kyuhyun terkejut dan setelah ditanya alasannya, Kenesha
mengaku bahwa pekerjaan itu memberinya penghasilan yang lebih banyak daripada
seorang konsultan gizi.
“Jadi semua ini karena uang?” selidik
Kyuhyun lebih lanjut.
“Tentu saja,” jawab Kenesha tanpa ragu.
“Kalau tidak, bagaimana aku bisa sampai kesini?
Aku menghabiskan begitu banyak untuk 9 hari liburanku. Terlebih lagi jika
terjadi apa-apa dengan keluargaku, bagaimana aku bisa menolong mereka bila aku
tidak memiliki uang?”
Kyuhyun tersenyum mendengar jawaban
Kenesha dan kembali bertanya, “Bagaimana jika kau memiliki suami yang tidak
menginginkanmu bekerja?”
“Aku tidak mau kecuali penghasilannya
minimal dua kali lebih besar dariku. Bagaimanapun aku ingin membahagiakan
orangtuaku dulu,” jelas Kenesha sambil merenung.
Mereka masih melanjutkan percakapan yang
lebih mirip investigasi itu setelah makanan mereka habis. Kyuhyun tampaknya
tidak bisa menghentikan rasa penasarannya dan terus bertanya walaupun semakin
lama pertanyaannya semakin tidak berdasar.
“Menurutmu seperti apa warnanya cinta?”
tanya Kyuhyun setelah berhasil mengetahui kenapa Kenesha menyukai warna-warna
cerah dan lembut.
Kenesha terdiam dan berpikir beberapa saat
tetapi kemudia dia menjawab, “Warnanya biru.”
“Kenapa?”
“Karena biru itu gradasi warnanya paling
menenangkan, menurutku.”
“Bukannya karena warna biru itu identik
dengan langit yang luas?”
Kenesha terkejut mendengar perkataan
Kyuhyun. Itu kalimat yang ditulis Kenesha di buku hariannya di rumah. Bagaimana
dia bisa tahu?
“Biasanya itu alasan yang paling sering di
katakan seseorang,” sambung Kyuhyun lagi. Membuat Kenesha mengangguk dan segera
menepis kecurigaannya yang konyol.
Kyuhyun tersenyum melihat raut wajah
Kenesha yang berganti dari syok menjadi lega. Kenesha tidak tahu bahwa Kyuhyun
mengetahui siapa dirinya bahkan sebelum mereka bertemu di hotel ini.
Kyuhyun menyesap gelasnya yang sudah
berkali-kali diisi ulang sembari mendengarkan penuturan Kenesha tadi.
Berkebalikan dari Kenesha yang langsung menolak gelas ke dua, dia memang
peminum handal yang tetap bisa sadar meskipun telah menghabiskan berbotol-botol
soju atau wine. Kyuhyun melirik piring kosong dihadapannya. ‘Wine, pasta, dan Kenesha. Sangat klasik.’
pikirnya tersenyum.
“Ah, aku sudah kenyang sekarang. Makananmu
enak sekali Kenesha-ssi,” ucap Kyuhyun mengakhiri sesi tanya jawabnya dengan
Kenesha. Sebagai jawaban, Kenesha hanya tersenyum senang. “Sepertinya kau bisa menjadi
seorang istri yang baik. Bagaimana kalau kau menjadi istriku?” goda Kyuhyun.
Karena suasana hatinya sedang bagus,
Kenesha tersenyum dan menjulurkan lidahnya pada Kyuhyun. “Aku tidak mau,” jawab
Kenesha.
“Ayolah, lagipula kita sudah tinggal
serumah. Kau memasak untukku dan melayaniku dengan baik. Bukan begitu?”
Kenesha masih tersenyum kendati
mengabaikan Kyuhyun yang terlihat semakin gencar menggodanya. Dia lalu
membereskan meja dan mulai mencuci piring kotor yang bertumpuk di baki air.
“Istriku…! Tolong buatkan aku segelas kopi
yang enak~” seru Cho Kyuhyun dari meja makan.
Meskipun Kenesha mengerucutkan bibirnya
dihadapan Kyuhyun, tetapi didalam hatinya dia merasa senang Kyuhyun
memanggilnya ‘istriku’. Situasi mereka yang seperti ini juga sanga mendukung
sebagai pengantin baru–
‘Aniya,
Ken! Berhenti berpikir seperti itu, kau pabo yeoja!’ teriak Ken dalam hati
dan menepiskan imajinasinya yang kelewat jauh.
Kenesha meletakkan secangkir kopi hangat
di samping laptop Kyuhyun. “Terima kasih, istriku,” ujar Kyuhyun kembali
menggoda Kenesha.
“Aku bukan istrimu, Cho Kyuhyun-ssi,” ucap
Kenesha.
“Jadi kau lebih mau menjadi pembantuku?”
“Mwo?” tanya Kenesha bingung.
“Cuma dua orang yang melakukan pekerjaanmu
sekarang, Kenesha-ssi. Yah, 3 sebenarnya. Tetapi karena kau tidak mungkin jadi
ibuku, kau Cuma punya pilihan sebagai istri atau pembantuku.” Jelas Kyuhyun.
“Dan aku tidak menggajimu, jadi sudah jelas kau istriku.” Imbuh Kyuhyun
tersenyum lebar.
Kenesha hanya bisa melongo mendengar
penjelasan Kyuhyun yang kalau dipikir-pikir sangat masuk akal itu. Dia tidak
bisa membantah lagi. Kenyataannya memang itulah yang dilakukannya sekarang,
bertindak sebagai istrinya Cho Kyuhyun. Terlebih mengingat semua kejadian yang
mereka alami, Kenesha merasa salah tingkah dan memutuskan mengganti topik.
“Keunde, apakah showernya sudah selesai
diperbaiki?” tanya Kenesha mengalihkan pembicaraan.
Kyuhyun menyeruput kopinya dan menjawab,
“Aku sedang memperbaikinya. Ternyata memang ada program yang terminated; error
karena tumpang tindih dengan program lain.” Jawab Kyuhyun yang hanya disambut
anggukan sok paham dari Kenesha.
“Ngomong-ngomong, Kenesha-ssi, bisakah kau
menyiapkan air panas untukku? Programnya hampir selesai dan aku ingin mandi,”
ucapnya masih tanpa memindahkan pandangannya dari layar laptop.
Tadinya Kenesha ingin protes, tetapi
melihat wajah Kyuhyun yang tanpa bercanda, akhirnya Kenesha hanya menjawab,
“Ne,” dan naik ke kamar Kyuhyun untuk menyiapkan air panas di bathub.
Setelah menyetel keran air panas, Kenesha
duduk dipinggir bathup dan menunggu sambil melamun. Kepalanya mendengungkan
kata-kata ‘istri’ berulang kali. “Hemph. Dasar pabo yeoja.” Bisik Kenesha
kepada dirinya. Bagaimana mungkin seorang lelaki yang baru dikenalnya bisa
membuatnya merasa seperti cewek bodoh? Dia tidak mengetahui siapa Cho Kyuhyun
tetapi setelah berbicara dengannya di dapur tadi, Kenesha merasa seperti telah
lama mengenalnya. Tatapan mata Kyuhyun yang hangat ketika berbicara, gayanya
yang menyelidik, serta senyumnya yang selalu muncul setiap kali mendengar
jawaban Kenesha yang aneh, membuat Kenesha bertanya-tanya, benarkah mereka baru
bertemu beberapa hari?
Ketika air panasnya sudah menyala, Kenesha
berjalan ke arah rak yang bersebelahan dengan westafel dan mencari botol sabun
untuk dituangkan ke bathub. Namun sebuah tangan terulur melewati pundak kanan
Kenesha dan melalui cermin di atas westafel dia melihat Kyuhyun kini ada
dibelakangnya.
“Ini adalah sabun kesukaanku,” ucapnya dan mengambil sebuah botol sabun
berwarna ungu muda dengan bunga-bunga lavender memenuhi labelnya.
“Mm.. aroma lavender?” tanya Kenesha.
Kyuhyun memandang Kenesha melalui cermin
dihadapannya. “Ne. Kau.. mau mencobanya? Ini sangat bagus untuk terapi.” bisik
Kyuhyun di telinga Kenesha.
Kenesha menutup mata dan mengerutkan keningnya.
‘Fokus, Ken. Fokus!’ Perintahnya
dalam hati. “Aniyo. Aku tidak mau,” jawab Kenesha berusaha teguh.
“Begitu? Baiklah, kalau begitu, mungkin
lain kali,” bisik Kyuhyun defensif.
Kemudian Kenesha buru-buru keluar dan
turun ke dapur sebelum Kyuhyun menggodanya lagi dan menggoyahkan pendiriannya. Dia
membereskan dapur dengan agak lama, memberikan privasi kepada Kyuhyun untuk melakukan
segala urusannya di atas. Tetapi tidak banyak yang bisa dia lakukan untuk
membereskan ruangan ini. Bagaimanapun, ruangan ini sudah bersih karena tidak
ada udara yang masuk, jadi tidak banyak debu yang melekat.
Setelah kira-kira hampir satu jam kemudian,
Kenesha sedang mengelap gelas-gelas di konter dapur dan terdengar teriakan
Kyuhyun yang menyuruhnya untuk naik. Awalnya Kenesha merasa ragu tetapi dia
tetap naik dan menemui Kyuhyun.
“Bisakah kau membantuku memakai dasi? Aku
sangat payah dalam hal ini,” ujar Kyuhyun yang berdiri membelakangi Kenesha.
“Kau mau pergi?” tanya Kenesha heran.
“Ne, ada beberapa hal yang harus ku urus.
Ini tidak akan lama,” jawabnya dan berbalik ke arah Kenesha yang kini terpana
melihat Kyuhyun.
Secara penampilan, Kyuhyun benar-benar rapi dan secara fisik, dia sangat
tampan. Dibalut kemeja putih dan jas abu-abu muda, memakai sepatu pantofel
serta rambutnya yang sengaja di buat berantakan, Kyuhyun menyerahkan dasi
berwarna putih bergaris-garis kepada Kenesha. Kenesha mendekati Kyuhyun untuk
menyisipkan dasi kebawah kerah kemejanya. Dia bisa mencium aroma parfum Kyuhyun
yang membuat jantungnya berdebar. Wanginya bercampur dengan aroma lavender yang
membuat Kenesha hampir kehilangan kendali. Dia menggigit bibir dan berusaha
tetap fokus dan mencoba mengacuhkan aroma tubuh Kyuhyun yang menyerbu indra
penciumannya.
‘Kau
curang sekali, Cho Kyuhyun.’ Rutuknya dalam hati. Terkutuklah dia karena
sudah mencoba merebut hati Kenesha dengan cara seperti ini.
“Kenapa kau diam saja?” tanya Kyuhyun
memecah kebisuan yang daritadi mendominasi mereka.
“Aku hanya bertanya-tanya parfum apa yang
kau gunakan,” jawab Kenesha pelan, mulai kehilangan control atas suaranya.
“Hmm, ini? Ini parfum Bvlgari Omnia Jade.
Kenapa? Wanginya menyegarkan, bukan?” Kenesha mengangguk mengiyakan dan Kyuhyun
langsung menambahkan, “Aku tidak ingat siapa, tetapi yang jelas seorang yeoja
meninggalkannya disini.”
Mendengar jawaban Kyuhyun, Kenesha
mempererat simpul dasinya dengan kuat yang segera disambut teriakan kesakitan
Kyuhyun. “Sudah selesai.” Katanya dingin dan membanting pintu dibelakangnya,
meninggalkan Kyuhyun yang kebingungan. Dia duduk di tangga didekat ruang kerja
Kyuhyun. Melipat kakinya dan meletakkan dagunya diujung lutut.
‘Seorang
yeoja meninggalkannya disini,’ itu benar. Bagaimana mungkin dia lupa bahwa Kyuhyun adalah seorang Casanova? Tidak mungkin
hanya dia satu-satunya yeoja yang melewati tangga ini, berjalan mengitari rumah
ini dengan leluasa. Memangnya siapa dia, yang berani berpikir bahwa dia benar-benar
istri programmer jenius, Cho Kyuhyun?
‘Lagipula
siapa yang mengharapkan hal itu,’ batin Kenesha menyangkal.
‘Aku
tidak menyukainya,’ katanya pada dirinya sendiri. Tetapi kenapa hatinya
terasa sakit?
‘Sama
sekali tidak menyukainya!’ tetapi kenapa wajah Cho Kyuhyun tidak mau
menghilang dari pandangannya?
Kenesha menolak mempercayai bahwa dia
telah Jatuh cinta pada orang yang salah dan.. di waktu yang salah..
***
Apakah aku harus menenggak racun
demi cinta?
Haruskah aku membuang mentari dan
menemani rembulan?
Mengapa aku masih saja disini,
Terkungkung dalam jeruji cintamu,
Meninggalkan segala yang kupunya,
Hanya untuk berada disampingmu?
Kendatipun begitu, aku rela.
Selama kau mau menjadi cahayaku,
Menyinariku dengan senyumanmu,
Selama itu pula aku bersedia
menjadi mangsamu,
Mengalah demi sebuah kehidupan
fanaku..
–
(Mentariku, Rembulanku) 1 Agustus 2013 –

Butterfly kiss? Wah, aku baru tau ada gaya ciuman seperti itu. Tidak melulu menggunakan bibir. Sepertinya patut dicoba :D #mesum
BalasHapusJenius, rumah mewah, wine, mie jajang dan...tampan. Perpaduan yang aneh. NC21, tp sya gag mnemukan kata-kata yg fulgar. Nambah 1 lagi author fav sya skarang :)
iya ada kok, ayo dicoba *salah*
Hapuserr.. masalah NC21 itu lebih karena aku ga terlalu ngerti dunia ff dan karena aku (sangat) kolot tentang norma sih,jadi akhirnya aku tulis 21 =w=;;
Keren
BalasHapusehm Ken uda mulai suka am cho ,
BalasHapusehm apa kyuhyun mau ke bar nemuin cewek cantik yang di booking ?????!!
ehm butterfly kiss , gw baru tau ada kiss macem kupu" , jatoh nya bukan mesum tapi romantisss >.<
nah nah bner tuh apa Ken am Kyu uda pernah ketemu sebelum nya ??!
iya penasaran nape ya kyu gg mau nidurin Ken ????!
iyesss . makin jatuh cinta mah ini hihi ><
BalasHapusbutterfly kiss nya lucu..hwaha...gk nyangka...biasanya kan klo adeganya pas kel.begitu..udah kiss"an deh..
BalasHapusini kagak.dan itu yang bikin aku penasaran" terus..
berarti..kyu yg ngerencanaain biar kenesha terjerat dengan kyu....
duhh ape ye alasanye...
keep write kak..keren dah
Wanita mana coba yang enggak melayang dan jatuh hati diperlakukan seperti itu.
BalasHapusKyuhyun emang jagonya. Bener bener casanova tingkat dewa.
Dan secepat itu pula kenesha jatuh cinta.