Senin, 05 Agustus 2013

FANFIC : A Genius Living Next to My Hotel Room [3]



cr: @peacereva




TITLE                      : A Genius Living Next To My Hotel Room [3]
Alternative title          : 핸섬 남자는 천재 (Nae Haenseom Namja neun Cheonjae)
GENRE / RATING   :AU / NC-21
CAST                       : Cho Kyuhyun [Valgyura Vampano]
                                  Kenesha Osidils


[Satu detik yang penuh ketegangan..
Satu detik yang penuh hasrat..
Satu detik yang penuh dengan penyesalan..
Satu detik yang berharga…]


Chapter 3


“Tutup matamu, nona Kenesha..” bisik Kyuhyun merayu.
Kenesha merasakan tatapan Kyuhyun mendera jiwanya, dia tidak bisa bergerak. Namja ini benar-benar telah menghipnotisnya seperti vampire yang ingin menghisap darah mangsanya. Jemari Kyuhyun bergerak menyusuri tulang pipinya yang semakin memanas. Akalnya mulai berhenti untuk berspekulasi. Apa jadinya jika ia sampai menyerah?
“An–andwae,” ucap Kenesha terbata-bata.
Kyuhyun tersenyum dengan gaya memikat. Dia tidak menerima kata-kata ‘tidak’ sebelumnya. dia terlalu egois bahkan untuk mendengar penolakan yang sebenarnya belum pernah ia dapatkan. “Wae? Kau mau melakukan butterfly kiss?” tanya Kyuhyun sambil memiringkan kepalanya sedikit ke kiri.
“Mwo? Butterfly..? Apa itu–”
“Seperti ini, Kenesha-ssi..” desah Kyuhyun tidak sabar. Kenesha memang sangat polos dan dengan egoisnya Kyuhyun merasa dia harus mengajari Kenesha secara intensif. Ah, memikirkannya saja sudah membuat Kyuhyun merasa memiliki superior terhadap yeoja ini.
Kyuhyun lalu mendekatkan kepalanya perlahan dan dia memiringkan wajah Kenesha ke kanan dengan tangannya. Mereka berpandangan dalam diam, bernafas dalam satu irama yang sinkron dengan detak jantung mereka. Kenesha memperhatikan bagaimana pipi Kyuhyun bersentuhan dengan pipinya dan dia bisa merasakan dengan jelas hembusan nafas Kyuhyun yang mendarat di pipi serta lehernya. Lalu akhirnya Kyuhyun mengedipkan matanya, bulu matanya yang indah menyentuh bulu mata Kenesha. Ini seperti ciuman dengan menggunakan bulu mata. Dia merasa aneh sekaligus tertegun. Ternyata ada ciuman yang tidak melulu menggunakan bibir dan dia pikir ini sungguh mendebarkan. Tenggelam dalam kehangatan mata Cho Kyuhyun, merasakan hasratnya tetapi tidak menyentuhnya. Dia tidak bisa mendeskripsikan perasaan ini dengan benar. Butterfly kiss, dia akan mengingatnya. Butterfly kiss-nya Cho Kyuhyun..
Dilihat dari diamnya Kenesha, Kyuhyun mengetahui bahwa Kenesha menyukai butterfly kiss. Mereka berkedip dalam keheningan. Desah nafas Kenesha yang hangat mencapai leher Kyuhyun, membuat jantungnya berdegup kencang. Dan tiba-tiba saja perasaan untuk memiliki Kenesha semakin menguasai dirinya. Ada apa dengan yeoja polos ini? Kemudian Kyuhyun mencium pipi Kenesha, membuatnya kaget dan menatap Kyuhyun seolah mengatakan ‘apa yang kau lakukan?’
Sembari tersenyum tak acuh, Kyuhyun menunjukkan senyum mempesonanya dan berkata, “Bagaimana? Kau menyukai Butterfly Kiss, Kenesha-ssi?”
Kenesha hanya diam dan membuang pandangannya dari Kyuhyun tetapi wajahnya bersemu. “Jadi.. apa kau mau mencoba French Kiss  selanjutnya?” tanya Kyuhyun yang kembali menggodanya.
“Mwoya? French Kiss? Apalagi itu?”
“Ne, seperti itu. Buka mulutmu dan kita bisa berciuman menggunakan lidah..”
“YA!” teriak Kenesha dan mendorong mundur Kyuhyun yang sedang tersenyum jail. Dia lalu bergerak ke arah pintu kamar Kyuhyun dan Kyuhyun mengikutinya dari belakang sambil tetap tersenyum.
“Kenapa kau mengikutiku?” bentak Kenesha garang.
Kyuhyun terkejut dan menaikkan alisnya tinggi-tinggi. “Kenapa aku harus mengikutimu? Aku ingin masuk ke kamarku, Kenesha-ssi,” jawabnya defensif.
Bibir Kenesha mengerucut dan dia mengambil kopernya lalu masuk ke kamar mandi Kyuhyun. Memakai pakaian dan segera keluar dengan wajah cemberut. Ternyata Kyuhyun tidak berada di kamar lagi dan telah turun ke ruang kerjanya. Kenesha memperhatikan Kyuhyun menatap ke monitor-monitor itu dengan serius. Rasanya aneh sekali jika mengingat bagaimana ketika awalnya mereka ketakutan mafia itu akan menemukan mereka di kamar mandi kemudian mereka malah melakukan butterfly kiss.
‘Butterfly Kiss..’ ulang Kenesha dalam hati. Dia merasa jantungnya berdetak lebih cepat ketika mengingat hal itu. ‘Aniya, Ken, berhenti memikirkan hal itu!’ perintah Kenesha pada dirinya sendiri.
‘Tok.. Tok..’ Kenesha mengetuk pintu yang terbuat dari kaca tebal itu. Seketika pintu membuka otomatis, tanpa perlu dibuka oleh Kyuhyun. Kenesha berdiam beberapa saat, menimbang apakah dia bisa bertanya berbincang-bincang dengan Kyuhyun sekarang. Ekspresi Kyuhyun tidak bisa ditebak, dia seperti mengerjakan sesuatu yang mudah karena tak sekalipun dia terlihat kebingungan walaupun monitor dihadapannya menampilkan deretan huruf yang tidak bisa dimengerti Kenesha sama sekali. Kenesha memperhatikan wajah Kyuhyun dengan seksama. Namja ini memiliki rambut cokelat yang kendatipun acak-acakan tetapi mengesankan. Kenesha berani bertaruh bahwa Kyuhyun sengaja melakukannya agar terlihat seksi. Bulu mata Kyuhyun menghiasi kelopak matanya yang indah, bersama dengan bola mata yang juga berwarna coklat muda. Tulang pipinya yang tirus membentuk wajah Kyuhyun semakin tampan. Hidungnya mancung terlebih jika dilihat dari samping seperti ini. Bibirnya yang menggoda Kenesha beberapa kali, melengkung membentuk senyum mengejek yang terlambat disadari Kenesha.
“Berhentilah mengagumi wajahku seperti itu, Kenesha-ssi. Meskipun kau bukan yeoja pertama yang melakukannya, tetapi aku bisa tidak fokus kalau kau menatapku penuh arti seperti itu,” ucap Kyuhyun tiba-tiba dengan tanpa memindahkan pandangannya dari layar komputer.
Kenesha mendengus kesal bercampur malu karena tertangkap basah memandangi Kyuhyun, “siapa bilang aku mengagumi wajahmu? Kau kira kau tampan, ya? Bagiku tidak sama sekali!” bohong Kenesha dengan gugup.
Kali ini senyum Kyuhyun mengembang dan dia berbalik ke arah Kenesha dan menatapnya dengan tatapan penuh selidik, “Belum, Kenesha-ssi, kau mungkin belum mengakui ketampananku sekarang, tetapi kau akan mengakuinya nanti,” ujar Kyuhyun percaya diri.
Memutuskan untuk mengubah topic sebelum Kyuhyun mengetahui dia sedang berbohong, Kenesha berdeham sekali dan ganti menatap monitor diatasnya dengan serius. “Keunde, dimana para mafia itu? Apa mereka akan kembali lagi?”
“Ya, tentu saja. Mereka hanya mencoba mencarimu di pusat kota. Perbuatan yang sia-sia,” jawab Kyuhyun kembali serius.
“Dan tadi.. ketika di kamar mandi, kenapa mafia itu masuk? Apakah dia memang mengetahui aku akan kembali ke kamar itu?” Kenesha bersyukur penerangan di ruangan ini agak minim sebab wajahnya memerah ketika dia mengucapkan kata ‘kamar mandi’.
Jika Kenesha masih salah tingkah dengan kejadian kamar mandi tadi, Kyuhyun sebaliknya bersikap santai sekali, seperti tidak ada yang terjadi bahkan bila ditambah dengan munculnya mafia itu secara tiba-tiba. “Tidak, dia sama sekali tidak tahu. Dia kembali karena meninggalkan kunci mobilnya dikamarmu. Teriakanmulah yang membuatnya sedikit curiga.” Kyuhyun menarik nafas sebentar sebelum akhirnya berkata lagi, “Well, kalau saja tadi dia memeriksa ke dalam, kita pasti mati saat itu juga.”
Penjelasan Kyuhyun membuat Kenesha merasa sedikit ketakutan dan bersalah. Tetapi toh dia tidak teriak dengan sengaja. Itu semua karena Kyuhyun yang mengagetkannya dari belakang. “Lalu, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?” tanya Kenesha memperhatikan monitor.



“Pertama-tama aku akan memperbaiki showerku dulu dan mandi,” jawabnya sambil mengedipkan sebelah matanya.
Kenesha menaikkan alisnya dan berkata, “Oh, ternyata kau merangkap tukang pipa juga ya?” katanya polos.
Kyuhyun memutar bola matanya dengan malas dan menjawab, “Shower itu telah ku program otomatis dari shower di kamar mandimu. Kalau ada kerusakan seperti ini, biasanya karena programnya terminated atau ada kabel yang terputus. Karena shower kamar mandimu masih baik-baik saja, maka jelas kerusakannya ada pada programku.”
Mendengar jawaban Kyuhyun yang panjang, Kenesha hanya bisa mengangguk sok paham dan berharap Kyuhyun memperbaikinya sesegera mungkin agar dia tidak perlu mengambil resiko ketahuan oleh mafia-mafia tadi. Mereka kembali terdiam dalam kesibukan masing-masing. Sementara Kyuhyun  mengerjakan programnya, Kenesha kini beralih ke salah satu monitor yang paling ujung yang sedang menampilkan sebuah jalan terpadat di Seoul. Jalan tersebut diisi oleh begitu banyak orang yang datang untuk belanja atau hanya sekedar jalan-jalan menghabiskan waktu bersama pasangan dan teman mereka.
“Keunde, Kyuhyun-ssi, ada yang ingin ku tanyakan..” kata Kenesha memecah keheningan.
“Ne, tanyalah.”
“Apa aku harus terus berada di sini? Apa aku tidak punya kesempatan untuk keluar?” tanya Kenesha sambil memperhatikan monitor diujung itu dengan sedih.
“Mianhae, Kenesha-ssi. Tapi kau tidak bisa keluar untuk sementara waktu sampai aku bisa membereskan mereka. Lagipula, kenapa kau ingin keluar? Kau lupa mereka akan membunuhmu jika kau tertangkap?”
Kenesha menghela nafas dengan berat dan menjawab pelan, “Aku hanya ingin melihat Seoul, tujuanku awalnya berlibur, bukan terlibat perkara dengan mafia..”
Kyuhyun memperhatikan bagaimana raut wajah Kenesha yang berubah murung dan dia merasa bersalah karena sudah melibatkan yeoja didepannya. Tapi ini semua sudah terlanjur terjadi dan tidak bisa dihentikan selain dengan melanjutkan rencananya. “Aku tidak bisa menjanjikan banyak, Kenesha-ssi, tetapi begitu semua ini selesai, kau akan bisa jalan-jalan kemana pun kau suka,” terang Kyuhyun. ‘Hanya kalau kita berhasil..’ imbuhnya dalam hati.
“Tapi kapan?” tanya Kenesha lagi. Dia baru 3 hari di Seoul tapi seakan-akan sudah sebulan disini. Sama sekali tidak bisa di bayangkan bahwa begitu banyak yang terjadi dalam 3 hari. Mafia, Kyuhyun, Program, Virus, dan.. Butterfly Kiss. Kenesha tidak mengerti apa hubungan semua hal itu dengannya. Yang dia inginkan jelas hanya sembilan hari liburan lalu kembali ke dunia nyata, menghadapi aktifitasnya seperti sedia kala. Dan sekarang apa yang terjadi pada dirinya tidak pernah singgah bahkan satu kalipun dalam imajinasinya.
Kyuhyun memberi isyarat pada Kenesha agar mendekat dan menunjukkan monitor didepannya. “Kau lihat? Aku sedang menginput informasi yang salah mengenai dirimu kedalam database mereka. Jadi, mereka tidak akan pernah menemukanmu. Kau akan aman disini, Kenesha-ssi.” Ujar Kyuhyun menenangkan.
Kenesha terpaku mendengarnya ucapan Kyuhyun. Dia tidak menyangka Kyuhyun sungguh-sungguh ingin melindunginya. Tapi apa dia harus menukar dunia luar demi namja ini? Benarkah dia rela? “N-ne, kalau begitu aku akan tetap disini,” kata Kenesha kikuk. Namun mendadak dia teringat sesuatu yang penting. “Chogi.. Apakah aku boleh memberi kabar kepada orangtua dan teman-temanku? Mereka pasti khawatir kalau aku tidak kunjung mengabari mereka.”
Dengan wajah memohon maaf, Kyuhyun menatap Kenesha. “Sekali lagi aku benar-benar minta maaf, Kenesha-ssi. Kau tidak bisa menghubungi siapapun untuk saat ini. Hanya dengan satu aktifitas dari nomor ponsel atau bahkan email-mu, kau akan segera ketahuan.”
“Tapi bagaimana dengan orangtuaku?” sahut Kenesha gusar. Bisa-bisa orangtuanya menghubungi polisi disana.
“Aku sudah mengirim sebuah sms dengan nomormu dan mengatakan bahwa ponselmu akan di reparasi selama sebulan karena terjatuh ke dalam air.” Alasan Kyuhyun tetap saja membuat Kenesha kalut. Dia memandang Kyuhyun dan bergumam, “Tapi, tapi...”
Kyuhyun menarik nafas berat dan panjang. Dia menarik jemari Kenesha yang hangat dalam genggamannya. “Apakah kau mempercayaiku, Kenesha-ssi?” ucap Kyuhyun sambil menatap mata Kenesha dalam-dalam.
Sejenak Kenesha merasa déjà vu dengan pertanyaan Kyuhyun. Dia berpikir sebentar sebelum akhirnya balik bertanya, “Apakah kau bisa di percaya?”
Untuk pertama kalinya Kyuhyun merasa dadanya berdesir. Dia sama sekali tidak pernah menyangka akan mendapat pertanyaan seperti itu. Tetapi yeoja ini adalah Kenesha, dimana kepolosannya membuat semua tipu daya Kyuhyun menjadi nol besar. “Dengan semua yang telah kulakukan untuk melindungimu, kau masih tidak percaya padaku?” tanya Kyuhyun lagi.
“Aku rasa kau bisa di percaya.. dalam beberapa hal..” jawab Kenesha yang sedang berusaha mengenyahkan bayangan tentang kejadian dikamar mandi tadi.
Kyuhyun tersenyum. Bukan seperti senyum-senyum yang sebelumnya, kali ini Cho Kyuhyun tersenyum dengan lembut, membuat Kenesha tidak bisa melepaskan matanya dari senyuman itu.
“Tanganmu hangat sekali..” ujar Kyuhyun sambil menggenggam jari-jari Kenesha semakin erat.
“Salah, tanganmu yang terlalu dingin.” ucap Kenesha dengan pipi merona.
“Begitukah? Kalau begitu kau harus menghangatkan badanku juga karena sepertinya aku sangat kedinginan,” goda Kyuhyun begitu melihat ekspresi Kenesha yang bersemu.
Mendengar bualan Kyuhyun, Kenesha langsung menarik tangannya kembali dan melipatnya di dada. “Aku punya ide, bagaimana kalau kau matikan saja ACnya?”
“Lalu apa? Kita akan kepanasan dan menanggalkan baju?” ucap Kyuhyun dengan cengirannya yang eksentrik.
Kenesha menggigit bibir bawahnya kuat-kuat. Kenapa tadi dia sempat tersentuh dengan namja mesum–gila ini? “Aish, jinjja!” pekik Kenesha frustasi. “Geumanhae, hentikan menggodaku seperti itu, Kyuhyun-ssi!” ssambungnya lagi.
Kyuhyun tertawa melihat ekspresi Kenesha yang berubah-ubah seperti itu. Dia mulai menyukai gadis ini untuk beberapa alasan seperti menenangkannya dan membuatnya rileks sejenak. “Ne, ne, arayo. Keurom, bukankah kau berjanji akan memasak untukku? Aku sudah lapar, Kenesha-ssi~” pinta Kyuhyun dengan wajah memelas.
Melihat sikap Kyuhyun yang seperti itu, mau tak mau Kenesha tertawa dan memutar bola matanya. Satu lagi ekspresi Kyuhyun yang baru diketahuinya dalam beberapa jam ini..
“Baiklah. Aku akan memasak untukmu..” ucap Kenesha tersenyum.


Mereka turun ke dapur dan Kenesha langsung mengenakan apron yang di gantung di sudut kiri lemari es. Kyuhyun membantu Kenesha mengeluarkan bahan-bahan makanan dari dalam kulkas dan menatanya di meja dapur. Begitu Kenesha melihat bahan-bahan yang sudah di siapkan Kyuhyun, Kenesha terperangah dan menatapnya bingung.
“Ini.. pasta?” tanya Kenesha merasa aneh. “Kau mau pasta untuk makan siang?”
“Ne, waeyo? Kau tidak bisa memasak pasta?”
“Ani, aku bisa. Keunde, kau benar-benar menyukai mi, ya?” ledek Kenesha sengaja. Kyuhyun malah tersenyum dan duduk di meja makan dengan menopang tangan kanannya didagu. “Sebenarnya aku ingin makan mi jajang tetapi Cuma ada pasta,” katanya cuek.
Kenesha kembali menertawakan Kyuhyun yang memasang wajah inosen. “Seleramu sungguh sangat tidak wajar, Kyuhyun-ssi. Wine berkelas dan jajangmyeon itu sangat tidak cocok,” terang Kenesha sambil tertawa kecil.
“Ne, aku akui seleraku memang aneh. Kalau tidak, bagaimana mungkin aku bisa membiarkan yeoja yang bukan tipeku ini melenggang kesana kemari dirumahku?” ujar Kyuhyun masih dengan wajah polosnya.
“Memangnya ada alasan lain selain karena mafia yang ingin membunuhku?” sangkal Kenesha lalu menghindari pandangan Kyuhyun.
“Tentu saja ada, coba pikir, kenapa aku tidak menyentuhmu semalam, Kenesha-ssi?” tanya Kyuhyun, menatap Kenesha lekat-lekat.
Kenesha membalas tatapan Kyuhyun yang langsung membuat jantungnya berdegup dua kali lebih cepat. “Kenapa memangnya?” Kenesha balik bertanya. Kyuhyun tidak langsung menjawab melainkan tersenyum menggoda dan penuh arti. “Rahasia,” jawabnya enteng.
“Mwo? Ya! Aissh.. jinjja!” Kenesha menggumam merutuki jawaban yang disambut tawa oleh Kyuhyun.
Dengan berpikir bahwa lebih baik diam daripada harus di permainkan lagi oleh Kyuhyun, Kenesha mulai memasak pasta Carbonara sementara Kyuhyun kini sedang mengerjakan sesuatu di Laptopnya. Mereka bekerja dalam keheningan. Masing-masing terlihat serius dengan apa yang dikerjakan walaupun pikiran mereka berkeliaran jauh melintasi dinding hotel ini. Bahkan Kenesha makin lama makin kehilangan fokus. Dia memikirkan banyak hal seperti Kyuhyun, tempat tidur, Kyuhyun, kamar mandi dan.. Kyuhyun lagi.
‘Tidak boleh, tidak boleh!’ batin Kenesha sambil menggeleng dengan keras.
Akhirnya setelah sekitar 15 menit, pasta Carbonara ala Kenesha siap untuk di hidangkan dan dia meletakkannya di meja dimana Kyuhyun duduk. Aroma pasta yang begitu harum membuat Kyuhyun menggeser pandangannya ke arah piring yang baru saja di sajikan Kenesha. Kyuhyun tersenyum melihat yeoja yang kini duduk dihadapannya.
“Choa, palli mogo,” ajak Kenesha sambil melepaskan apron.
“Chamkanman,” sela Kyuhyun lalu bangkit menuju mini bar dan mengambil dua gelas berkaki tinggi dan sebotol wine yang berlabel Hall Cabarnet Sauvignon Napa Valley Kathryn Hall 2008. Dia menuangkan wine itu hingga memenuhi seperempat gelas dan menyuguhkannya kepada Kenesha.
“Aku tidak keberatan dengan air putih,” tolak Kenesha halus. Dia sama sekali tidak pintar minum dan setelah segelas dia yakin dia akan tumbang.
“Ayolah, masa kau tidak menghargai ini? Cabarnet Sauvignon adalah wine paling bagus dan terkenal didunia. Coba cicipi sedikit saja, Kenesha-ssi, Cab Sauv ini akan memanjakan lidahmu,”
Bertentangan dengan akal sehatnya, Kenesha mengambil gelas itu dan menyesap aromanya. Kyuhyun tidak berbohong. Wine benar-benar lezat, aromanya benar-benar menggoda panca indra Kenesha.
“Bagaimana? Lezat bukan?” tanya Kyuhyun sambil tersenyum melihat ekspresi Kenesha yang mudah sekali dibaca. “Cab Sauv ini ku beli langsung dari perkebunan anggur Sonoma County’s Alexander Valley di Perancis, salah satu kebun anggur paling bagus didunia. Cobalah cicipi dan kau akan tahu rasanya,”
Mengikuti saran Kyuhyun, Kenesha kemudian meneguk wine itu sekali dan langsung mendapati sensasi yang kaya dan segar di lidahnya. Dia menatap Kyuhyun yang sedang memandangnya dengan ingin tahu. “Ini.. lezat sekali,” komentar Kenesha malu-malu.
“Hemph,” dengus Kyuhyun tak sabaran dan memandang Kenesha dengan tatapan, ‘kan sudah kubilang tadi.’
“Choa, palli mogo!” ujar Kyuhyun dan cepat-cepat menyendokkan pasta kemulutnya. Kenesha diam dan memperhatikan wajah Kyuhyun yang berubah seakan syok. “Waeyo? Tidak enak ya?” tanya Kenesha takut-takut.
Kyuhyun membelalak dan langsung menggelengkan kepalanya. “Aniya, maksudku, ini enak sekali,” serunya puas. “Tadinya aku tidak berharap banyak tetapi ini diluar dugaan. Pastamu benar-benar enak, Kenesha-ssi.” Puji Kyuhyun sungguh-sungguh.
Mendengar tanggapan Kyuhyun yang positif, Kenesha tersenyum senang dan ikut makan bersamanya. Sepertinya Kyuhyun memang menyukai pasta buatan Kenesha karena dia terlihat sangat menikmati makanannya.
“Keunde, Kenesha-ssi, apakah kau anak pertama? Kau pintar sekali memasak.” Tanya Khuhyun setelah suapan ke 6. Sekali lagi wajah Kenesha memerah mendengar pujian yang tidak berhenti dari Kyuhyun. “Aniya, aku anak ke dua. Tetapi aku satu-satunya perempuan dalam keluargaku,” jelas Kenesha.
“Ah.. begitu rupanya. Ceritakan lebih banyak lagi tentang keluargamu, Kenesha-ssi, aku ingin mendengarnya,” pinta Kyuhyun, membuat alis Kenesha meninggi keheranan. “Aku hanya ingin tahu, apakah tidak boleh?”
Kenesha berpikir sejenak. Toh tidak ada salahnya menceritakan tentang keluarganya kepada Kyuhyun. Lagipula namja ini tidak mungkin bisa bertemu keluarganya.
Lalu Kenesha mulai bercerita dengan bersemangat mengenai latar belakang keluarganya. Sesekali dia berhenti untuk mengunyah makanannya tetapi kemudian dia kembali menjelaskan dengan antusias. Kyuhyun memang sengaja menyuruh Kenesha berbicara walaupun dia sudah tahu beberapa hal tentang yeoja ini. Seperti makanan kesukaannya, pekerjaannya sekarang, ambisinya, bahkan Kyuhyun sudah mencaritahu seperti apa keluarga Kenesha. Dia bertanya hanya untuk mendengarkan sudut pandang Kenesha yang tak berhasil di kuasainya. Untuk ukuran seorang wanita dewasa, cara berpikir Kenesha bisa dibilang unik dan tidak terkesan tertutup. Dia menggambarkan sesuatu dengan caranya sendiri yang membuat Kyuhyun harus menahan senyum gelinya.
Kini Kyuhyun sudah mendapatkan beberapa jawaban Kenesha yang sangat tidak biasa. Misalnya ketika ditanya pekerjaan apa yang sebenarnya ingin Kenesha lakukan diluar profesinya sekarang sebagai Nutritionist Consultan, Kenesha menjawab dia ingin menjadi kontraktor. Tentu saja jawabannya membuat Kyuhyun terkejut dan setelah ditanya alasannya, Kenesha mengaku bahwa pekerjaan itu memberinya penghasilan yang lebih banyak daripada seorang konsultan gizi.
“Jadi semua ini karena uang?” selidik Kyuhyun lebih lanjut.
“Tentu saja,” jawab Kenesha tanpa ragu. “Kalau tidak, bagaimana aku bisa sampai kesini?  Aku menghabiskan begitu banyak untuk 9 hari liburanku. Terlebih lagi jika terjadi apa-apa dengan keluargaku, bagaimana aku bisa menolong mereka bila aku tidak memiliki uang?”
Kyuhyun tersenyum mendengar jawaban Kenesha dan kembali bertanya, “Bagaimana jika kau memiliki suami yang tidak menginginkanmu bekerja?”
“Aku tidak mau kecuali penghasilannya minimal dua kali lebih besar dariku. Bagaimanapun aku ingin membahagiakan orangtuaku dulu,” jelas Kenesha sambil merenung.
Mereka masih melanjutkan percakapan yang lebih mirip investigasi itu setelah makanan mereka habis. Kyuhyun tampaknya tidak bisa menghentikan rasa penasarannya dan terus bertanya walaupun semakin lama pertanyaannya semakin tidak berdasar.
“Menurutmu seperti apa warnanya cinta?” tanya Kyuhyun setelah berhasil mengetahui kenapa Kenesha menyukai warna-warna cerah dan lembut.
Kenesha terdiam dan berpikir beberapa saat tetapi kemudia dia menjawab, “Warnanya biru.”
“Kenapa?”
“Karena biru itu gradasi warnanya paling menenangkan, menurutku.”
“Bukannya karena warna biru itu identik dengan langit yang luas?”
Kenesha terkejut mendengar perkataan Kyuhyun. Itu kalimat yang ditulis Kenesha di buku hariannya di rumah. Bagaimana dia bisa tahu?
“Biasanya itu alasan yang paling sering di katakan seseorang,” sambung Kyuhyun lagi. Membuat Kenesha mengangguk dan segera menepis kecurigaannya yang konyol.
Kyuhyun tersenyum melihat raut wajah Kenesha yang berganti dari syok menjadi lega. Kenesha tidak tahu bahwa Kyuhyun mengetahui siapa dirinya bahkan sebelum mereka bertemu di hotel ini.

Kyuhyun menyesap gelasnya yang sudah berkali-kali diisi ulang sembari mendengarkan penuturan Kenesha tadi. Berkebalikan dari Kenesha yang langsung menolak gelas ke dua, dia memang peminum handal yang tetap bisa sadar meskipun telah menghabiskan berbotol-botol soju atau wine. Kyuhyun melirik piring kosong dihadapannya. ‘Wine, pasta, dan Kenesha. Sangat klasik.’ pikirnya tersenyum.
“Ah, aku sudah kenyang sekarang. Makananmu enak sekali Kenesha-ssi,” ucap Kyuhyun mengakhiri sesi tanya jawabnya dengan Kenesha. Sebagai jawaban, Kenesha hanya tersenyum senang. “Sepertinya kau bisa menjadi seorang istri yang baik. Bagaimana kalau kau menjadi istriku?” goda Kyuhyun.
Karena suasana hatinya sedang bagus, Kenesha tersenyum dan menjulurkan lidahnya pada Kyuhyun. “Aku tidak mau,” jawab Kenesha.
“Ayolah, lagipula kita sudah tinggal serumah. Kau memasak untukku dan melayaniku dengan baik. Bukan begitu?”
Kenesha masih tersenyum kendati mengabaikan Kyuhyun yang terlihat semakin gencar menggodanya. Dia lalu membereskan meja dan mulai mencuci piring kotor yang bertumpuk di baki air.
“Istriku…! Tolong buatkan aku segelas kopi yang enak~” seru Cho Kyuhyun dari meja makan.
Meskipun Kenesha mengerucutkan bibirnya dihadapan Kyuhyun, tetapi didalam hatinya dia merasa senang Kyuhyun memanggilnya ‘istriku’. Situasi mereka yang seperti ini juga sanga mendukung sebagai pengantin baru–
‘Aniya, Ken! Berhenti berpikir seperti itu, kau pabo yeoja!’ teriak Ken dalam hati dan menepiskan imajinasinya yang kelewat jauh.
Kenesha meletakkan secangkir kopi hangat di samping laptop Kyuhyun. “Terima kasih, istriku,” ujar Kyuhyun kembali menggoda Kenesha.
“Aku bukan istrimu, Cho Kyuhyun-ssi,” ucap Kenesha.
“Jadi kau lebih mau menjadi pembantuku?”
“Mwo?” tanya Kenesha bingung.
“Cuma dua orang yang melakukan pekerjaanmu sekarang, Kenesha-ssi. Yah, 3 sebenarnya. Tetapi karena kau tidak mungkin jadi ibuku, kau Cuma punya pilihan sebagai istri atau pembantuku.” Jelas Kyuhyun. “Dan aku tidak menggajimu, jadi sudah jelas kau istriku.” Imbuh Kyuhyun tersenyum lebar.
Kenesha hanya bisa melongo mendengar penjelasan Kyuhyun yang kalau dipikir-pikir sangat masuk akal itu. Dia tidak bisa membantah lagi. Kenyataannya memang itulah yang dilakukannya sekarang, bertindak sebagai istrinya Cho Kyuhyun. Terlebih mengingat semua kejadian yang mereka alami, Kenesha merasa salah tingkah dan memutuskan mengganti topik.
“Keunde, apakah showernya sudah selesai diperbaiki?” tanya Kenesha mengalihkan pembicaraan.
Kyuhyun menyeruput kopinya dan menjawab, “Aku sedang memperbaikinya. Ternyata memang ada program yang terminated; error karena tumpang tindih dengan program lain.” Jawab Kyuhyun yang hanya disambut anggukan sok paham dari Kenesha.
“Ngomong-ngomong, Kenesha-ssi, bisakah kau menyiapkan air panas untukku? Programnya hampir selesai dan aku ingin mandi,” ucapnya masih tanpa memindahkan pandangannya dari layar laptop.
Tadinya Kenesha ingin protes, tetapi melihat wajah Kyuhyun yang tanpa bercanda, akhirnya Kenesha hanya menjawab, “Ne,” dan naik ke kamar Kyuhyun untuk menyiapkan air panas di bathub.
Setelah menyetel keran air panas, Kenesha duduk dipinggir bathup dan menunggu sambil melamun. Kepalanya mendengungkan kata-kata ‘istri’ berulang kali. “Hemph. Dasar pabo yeoja.” Bisik Kenesha kepada dirinya. Bagaimana mungkin seorang lelaki yang baru dikenalnya bisa membuatnya merasa seperti cewek bodoh? Dia tidak mengetahui siapa Cho Kyuhyun tetapi setelah berbicara dengannya di dapur tadi, Kenesha merasa seperti telah lama mengenalnya. Tatapan mata Kyuhyun yang hangat ketika berbicara, gayanya yang menyelidik, serta senyumnya yang selalu muncul setiap kali mendengar jawaban Kenesha yang aneh, membuat Kenesha bertanya-tanya, benarkah mereka baru bertemu beberapa hari?
Ketika air panasnya sudah menyala, Kenesha berjalan ke arah rak yang bersebelahan dengan westafel dan mencari botol sabun untuk dituangkan ke bathub. Namun sebuah tangan terulur melewati pundak kanan Kenesha dan melalui cermin di atas westafel dia melihat Kyuhyun kini ada dibelakangnya.
“Ini adalah sabun kesukaanku,”  ucapnya dan mengambil sebuah botol sabun berwarna ungu muda dengan bunga-bunga lavender memenuhi labelnya.
“Mm.. aroma lavender?” tanya Kenesha.
Kyuhyun memandang Kenesha melalui cermin dihadapannya. “Ne. Kau.. mau mencobanya? Ini sangat bagus untuk terapi.” bisik Kyuhyun di telinga Kenesha.
Kenesha menutup mata dan mengerutkan keningnya. ‘Fokus, Ken. Fokus!’ Perintahnya dalam hati. “Aniyo. Aku tidak mau,” jawab Kenesha berusaha teguh.
“Begitu? Baiklah, kalau begitu, mungkin lain kali,” bisik Kyuhyun defensif.
Kemudian Kenesha buru-buru keluar dan turun ke dapur sebelum Kyuhyun menggodanya lagi dan menggoyahkan pendiriannya. Dia membereskan dapur dengan agak lama, memberikan privasi kepada Kyuhyun untuk melakukan segala urusannya di atas. Tetapi tidak banyak yang bisa dia lakukan untuk membereskan ruangan ini. Bagaimanapun, ruangan ini sudah bersih karena tidak ada udara yang masuk, jadi tidak banyak debu yang melekat.
Setelah kira-kira hampir satu jam kemudian, Kenesha sedang mengelap gelas-gelas di konter dapur dan terdengar teriakan Kyuhyun yang menyuruhnya untuk naik. Awalnya Kenesha merasa ragu tetapi dia tetap naik dan menemui Kyuhyun.
“Bisakah kau membantuku memakai dasi? Aku sangat payah dalam hal ini,” ujar Kyuhyun yang berdiri membelakangi Kenesha.
“Kau mau pergi?” tanya Kenesha heran.
“Ne, ada beberapa hal yang harus ku urus. Ini tidak akan lama,” jawabnya dan berbalik ke arah Kenesha yang kini terpana melihat Kyuhyun.
Secara penampilan, Kyuhyun  benar-benar rapi dan secara fisik, dia sangat tampan. Dibalut kemeja putih dan jas abu-abu muda, memakai sepatu pantofel serta rambutnya yang sengaja di buat berantakan, Kyuhyun menyerahkan dasi berwarna putih bergaris-garis kepada Kenesha. Kenesha mendekati Kyuhyun untuk menyisipkan dasi kebawah kerah kemejanya. Dia bisa mencium aroma parfum Kyuhyun yang membuat jantungnya berdebar. Wanginya bercampur dengan aroma lavender yang membuat Kenesha hampir kehilangan kendali. Dia menggigit bibir dan berusaha tetap fokus dan mencoba mengacuhkan aroma tubuh Kyuhyun yang menyerbu indra penciumannya.
‘Kau curang sekali, Cho Kyuhyun.’ Rutuknya dalam hati. Terkutuklah dia karena sudah mencoba merebut hati Kenesha dengan cara seperti ini.
“Kenapa kau diam saja?” tanya Kyuhyun memecah kebisuan yang daritadi mendominasi mereka.
“Aku hanya bertanya-tanya parfum apa yang kau gunakan,” jawab Kenesha pelan, mulai kehilangan control atas suaranya.
“Hmm, ini? Ini parfum Bvlgari Omnia Jade. Kenapa? Wanginya menyegarkan, bukan?” Kenesha mengangguk mengiyakan dan Kyuhyun langsung menambahkan, “Aku tidak ingat siapa, tetapi yang jelas seorang yeoja meninggalkannya disini.”
Mendengar jawaban Kyuhyun, Kenesha mempererat simpul dasinya dengan kuat yang segera disambut teriakan kesakitan Kyuhyun. “Sudah selesai.” Katanya dingin dan membanting pintu dibelakangnya, meninggalkan Kyuhyun yang kebingungan. Dia duduk di tangga didekat ruang kerja Kyuhyun. Melipat kakinya dan meletakkan dagunya diujung lutut.
‘Seorang yeoja meninggalkannya disini,’ itu benar. Bagaimana mungkin dia lupa bahwa  Kyuhyun adalah seorang Casanova? Tidak mungkin hanya dia satu-satunya yeoja yang melewati tangga ini, berjalan mengitari rumah ini dengan leluasa. Memangnya siapa dia, yang berani berpikir bahwa dia benar-benar istri programmer jenius, Cho Kyuhyun?
‘Lagipula siapa yang mengharapkan hal itu,’ batin Kenesha menyangkal.
‘Aku tidak menyukainya,’  katanya  pada dirinya sendiri. Tetapi kenapa hatinya terasa sakit?
‘Sama sekali tidak menyukainya!’ tetapi kenapa wajah Cho Kyuhyun tidak mau menghilang dari pandangannya?
Kenesha menolak mempercayai bahwa dia telah Jatuh cinta pada orang yang salah dan.. di waktu yang salah..
***
Apakah aku harus menenggak racun demi cinta?
Haruskah aku membuang mentari dan menemani rembulan?
Mengapa aku masih saja disini,
Terkungkung dalam jeruji cintamu,
Meninggalkan segala yang kupunya,
Hanya untuk berada disampingmu?
Kendatipun begitu, aku rela.
Selama kau mau menjadi cahayaku,
Menyinariku dengan senyumanmu,
Selama itu pula aku bersedia menjadi mangsamu,
Mengalah demi sebuah kehidupan fanaku..

  (Mentariku, Rembulanku) 1 Agustus 2013 –

7 komentar:

  1. Butterfly kiss? Wah, aku baru tau ada gaya ciuman seperti itu. Tidak melulu menggunakan bibir. Sepertinya patut dicoba :D #mesum

    Jenius, rumah mewah, wine, mie jajang dan...tampan. Perpaduan yang aneh. NC21, tp sya gag mnemukan kata-kata yg fulgar. Nambah 1 lagi author fav sya skarang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ada kok, ayo dicoba *salah*

      err.. masalah NC21 itu lebih karena aku ga terlalu ngerti dunia ff dan karena aku (sangat) kolot tentang norma sih,jadi akhirnya aku tulis 21 =w=;;

      Hapus
  2. ehm Ken uda mulai suka am cho ,
    ehm apa kyuhyun mau ke bar nemuin cewek cantik yang di booking ?????!!
    ehm butterfly kiss , gw baru tau ada kiss macem kupu" , jatoh nya bukan mesum tapi romantisss >.<
    nah nah bner tuh apa Ken am Kyu uda pernah ketemu sebelum nya ??!
    iya penasaran nape ya kyu gg mau nidurin Ken ????!

    BalasHapus
  3. iyesss . makin jatuh cinta mah ini hihi ><

    BalasHapus
  4. butterfly kiss nya lucu..hwaha...gk nyangka...biasanya kan klo adeganya pas kel.begitu..udah kiss"an deh..
    ini kagak.dan itu yang bikin aku penasaran" terus..
    berarti..kyu yg ngerencanaain biar kenesha terjerat dengan kyu....
    duhh ape ye alasanye...
    keep write kak..keren dah

    BalasHapus
  5. Wanita mana coba yang enggak melayang dan jatuh hati diperlakukan seperti itu.
    Kyuhyun emang jagonya. Bener bener casanova tingkat dewa.
    Dan secepat itu pula kenesha jatuh cinta.

    BalasHapus