Alternative title :
내 핸섬 남자는 천재 (Nae Haenseom
Namja neun Cheonjae)
GENRE / RATING :AU / NC-21
CAST :
Cho Kyuhyun [Valgyura Vampano]
Kenesha Osidils
Chapter 2
Kyuhyun melirik jam di tangan kirinya. Sekarang
pukul 12 tengah malam dan Kenesha sudah tertidur setelah bersusah payah tetap
terjaga. Dia sedang memperhatikan monitor yang menampilkan beberapa lelaki yang
berpakaian serba hitam yang sedang berdiskusi mengenai satu hal yang menjadi
titik balik pergerakan Kyuhyun kali ini: Kenesha.
Para mafia yang sedang diamatinya itu
berdiskusi seakan mereka tidak takut apa yang mereka bicarakan itu diketahui
orang lain. Mereka memang telah mempekerjakan seorang hacker untuk menyusup ke
dalam sistem informasi gedung hotel ini termasuk cctv serta pendataan tamu,
tetapi mereka tidak tahu bahwa kemampuan Kyuhyun jauh diatas hacker tersebut.
Dia telah meretas sistem informasi mafia itu lalu merubah dirinya menjadi
invisible agar tidak ketahuan dan bahkan memanipulasi data yang ada tanpa
meninggalkan jejak. Semuanya masih berjalan sesuai rencana, persis apa yang
Kyuhyun harapkan.
“Bukankah mustahil mereka bercinta
seharian? Aku rasa ada yang tidak beres dikamar itu.”
“Tapi bisa saja mereka pengantin baru yang
lebih senang menghabiskan 3 hari dikamar dan terus menerus melakukan…..”
“Aku tetap tidak yakin. Suruh Black Jack
periksa ulang cctv didepan lift ketika wanita itu check in. Lihat apakah dia
datang bersama seorang pria..”
Kyuhyun terkejut mendengar percakapan
mafia itu. Segalanya memang berjalan sesuai rencana tetapi dia tidak
memperhitungkan waktu kedatangan Kenesha yang terlambat sehingga dia tidak bisa
menonaktifkan cctv yang merekam kedatangannya. Sepertinya kali ini dia tidak
punya pilihan lain selain mempercepat rencananya. Dia harus bergerak cepat
sebelum mereka menyadari bahwa Kenesha terlibat dengan dirinya.
Kyuhyun segera berjalan menuju pintu
keluar yang terhubung dengan kamar mandi Kenesha. Dia menekan tombol O
pada remote khusus yang dirancangnya
untuk pintu tersembunyi ini. Sebuah garis muncul dan terdapar sebuah kenop yang
otomatis akan membuka pintu rahasia tersebut begitu disentuh. Berhubung dia
tidak punya banyak waktu, dengan sigap Kyuhyun membopong tubuh Kenesha yang
sudah tertidur pulas ke dalam pelukannya. Entah karena lelah bersiaga seharian
atau karena memang mengantuk, Kenesha bahkan tidak tersadar ketika Kyuhyun
menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur Kyuhyun yang berukuran double size.
Selanjutnya Kyuhyun membereskan barang-barang Kenesha dan memindahkannya ke
kamarnya. Menghilangkan jejak sekecil apapun adalah peraturan pertama untuk
tetap ‘tidak keliahatan’ dari para mafia
tersebut. Yakin bahwa semuanya telah sempurna, Kyuhyun meninggalkan kamar yang
baru 1 hari ditempati Kenesha dan menekan tombol X di remotenya, membuat pintu
yang menghubungkan kamar mereka menjadi tidak terdeteksi sama sekali. Dia
yakin, mafia-mafia tersebut akan kaget setengah mati mendapati kamar hotel
Kenesha telah kosong melompong.
Kyuhyun berjalan memutari tempat tidurnya
dan duduk di sisi kanan atas. Melihat Kenesha yang tidur begitu nyenyak entah
kenapa membuatnya ikut mengantuk. Dia memang tidak pernah tidur lebih dari 2
jam sehari. Pekerjaannya menuntut waktunya habis-habisan. Tetapi dia selalu
bisa menyediakan waktu untuk bersenang-senang, bahkan ketika malam hari..
Kenesha berguling ke kiri dan mengeluhkan
sesuatu seperti ‘panas’ dalam tidurnya. Kyuhyun langsung teringat bahwa dia
belum menyalakan AC. Setelah menyalakan AC dengan level dingin sedang, Kyuhyun
memperhatikan bahwa Kenesha mengenakan mantel tebal plus dua stel baju dibalik
mantelnya. Dia tersenyum melihat kegigihan Kenesha yang mempertahankan dirinya.
Tapi Kenesha tidak mengetahui siapa Kyuhyun
dan bagaimana dia menghabiskan setiap malam bersama wanita-wanita di
bar. Sebenarnya malam ini dia sudah membuat reservasi di sebuah bar dan sebuah
kamar hotel bersama salah satu yeoja tercantik di Gangnam. Tetapi dia harus
membatalkan janjinya, dia tidak akan kemana-mana. Tidak jika Kenesha berbaring
tak sadarkan diri di atas tempat tidurnya sekarang..
Kyuhyun membuka mantel Kenesha perlahan
dan membuangnya kebawah. Terdengar bunyi ‘krak’ dari mantel itu ketika
menyentuh lantai. Kyuhyun merogoh bagian kantong dan menemukan beberapa
potongan kaca yang runcing-runcing terselip di saku mantel itu. Mau tak mau dia
merasa geli melihat ‘persiapan’ Kenesha yang begitu polos. Yeoja di depannya
ini mengumpulkan semua benda yang bisa melukai dirinya tetapi semuanya langsung
tidak berguna begitu Kenesha tertidur.
Masih tersenyum memikirkan tingkah Kenesha,
Kyuhyun menarik lepas kemeja teratas Kenesha, menyisakan kaos tipis tanpa
lengan yang biasa di pakai untuk tidur. Kali ini senyum Kyuhyun berubah menjadi
lebih bersemangat, dia tahu meskipun Kenesha bangun dan berteriak, tidak ada
satupun yang akan mendengar mereka karena ruangan ini seluruhnya kedap suara.
“Selamat datang diduniaku, Kenesha..”
bisik Kyuhyun kepada Kenesha yang tidak menyadari apapun..
***
Kenesha bangun dan mendapati wajah Kyuhyun
berada amat sangat dekat dari wajahnya. Dia setengah berharap apa yang
disaksikannya sekarang ini hanyalah mimpi. Kyuhyun tersenyum padanya, dengan
bertelanjang dada dan memandang dirinya dengan tatapan yang tidak bisa
diartikan. Nafas Kenesha memburu dan dia berusaha mengingat apa yang terjadi
semalam tetapi nihil. Hal terakhir yang bisa diingatnya adalah dia memilih sofa
paling kecil dikamar hotelnya agar membuatnya tidak bisa terlelap dengan nyaman
dan sekarang dia malah berada diatas tempat tidur bersama Kyuhyun. Secara
refleks Kenesha meraba tubuhnya tetapi dia melihat selimut tebal membungkus
rapat dirinya dari leher sampai ke kaki.
“Ada apa? Kau masih ingin tidur lagi?
Atau… kau mau mencoba ‘olahraga’ pagi hari?” bisik Kyuhyun tersenyum.
Kenesha menelan ludah dan dia balik
bertanya, “apa yang terjadi semalam? Kenapa aku ada disini?” sebagai ganti
pertanyaan, “apa kau benar-benar memperkosaku?”
Dengan air muka yang menyiratkan
keterkejutan, Kyuhyun berkata dengan penuh tekanan pada setiap kalimatnya, “Kau
harus pindah kekamarku karena mafia itu sudah mengetahui apa yang terjadi
sebenarnya. Keunde, bagaimana mungkin kau tidak ingat apa yang terjadi semalam?
Padahal aku berusaha begitu keras… ”
“Ap–tidak mungkin! Kita pasti tidak
melakukan apapun semalam. Aku.. aku tidak merasakan tubuhku sakit atau semacamnya..”
sanggah Kenesha dengan ragu.
Kyuhyun menatap Kenesha sejenak dan
kembali tersenyum. “Kenapa kau tidak memeriksanya sendiri?” ucapnya mengerling
ke arah selimut yang dikenakan Kenesha.
Dengan jantung berdegup kencang, Kenesha
menarik selimut tebal yang melilit tubuhnya
hingga lepas dan menemukan dirinya masih mengenakan kaos tanpa lengan,
lengkap dengan celana panjangnya. Dia berbalik menatap Kyuhyun yang sekarang
tengah menertawakannya dengan begitu keras.
“Ya ampun.. seharusnya kau melihat wajahmu
ketika menarik selimut tadi! Kau benar-benar lucu, kau tahu?” ucap Kyuhyun
sambil tertawa.
“Oh, kau sudah puas menertawakanku? Ya!
Kenapa kau membohongiku?” teriak Kenesha, membuat Kyuhyun menghentikan tawanya
dengan segera dan berganti menjadi serius.
“Jadi kau berharap aku benar-benar
menyentuhmu semalam?”
“YA! CHO KYUHYUN! Untuk terakhir kalinya,
berhentilah bersikap tidak sopan kepadaku!” bentak Kenesha.
Dengan satu gerakan mendadak, Kyuhyun
langsung menarik paksa Kenesha sampai jatuh dan menindih tubuhnya. Semua itu
terlalu tiba-tiba hingga Kenesha tidak sempat mengatakan apapun. “Kau tidak
paham juga ya? Membiarkan wanita tertidur di ranjangku tanpa ku sentuh adalah
hal tersopan yang pernah kulakukan. Aku berusaha sangat keras untuk tidak
menyentuhmu meskipun kau tertidur seperti orang mati. Jadi, kau sadar betapa
berbahayanya bersikap seperti itu, nona Kenesha?”
Kenesha membeku dengan tubuh Kyuhyun
menimpanya. Dia sendiri bingung dengan sensasi yang dia rasakan. Dia marah,
jengkel, frustasi, takut, syok tetapi di sisi lain jantungnya berdegup amat
kencang dan pipinya bersemu. Setiap bagian tubuh Kyuhyun yang bersentuhan
langsung dengan kulit Kenesha serasa panas dan membakarnya. Hal yang bisa
dilakukan Kenesha setelah mendengar ultimatum Kyuhyun hanyalah mengangguk. Dia
tidak tahu harus menjawab apa karena otaknya telah macet total. Bagaimana
mungkin lelaki serampangan–mesum–gila ini bisa mengacaukan pikirannya?
Kyuhyun menyadari perbedaan wajah Kenesha
yang sekarang bersemu dan merasakan denyut nadi di pergelangan tangan Kenesha
menjadi tidak karuan. Dia sendiri bersusah payah menekan nafsunya atas yeoja
yang selalu saja menguji imannya ini. “Kumohon Kenesha-ssi, berhentilah
menunjukkan wajah seperti itu atau aku bisa lepas control. Kau harus tau aku tidak
menerima jawaban ‘tidak’,” ujar Kyuhyun sambil bangkit dan melepaskan Kenesha
dari cengkramannya.
“Ak–aku.. tidak..” ucap Kenesha
terbata-bata dan bingung.
Namun tiba-tiba terdengar bunyi seperti
bel pintu yang menggema ke seluruh kamar. Kyuhyun buru-buru keluar,
meninggalkan Kenesha sendirian. Di saat itulah Kenesha menyadari betapa
kosongnya kamar Kyuhyun. Hanya ada sebuah sofa besar dan sebuah meja di tengah
ruangan yang lumayan besar ini. Tempat tidurnya sendiri berada tidak jauh dari
sudut. Seluruh warna yang mendominasi kamar Kyuhyun adalah putih bersih. Tidak ada
pigura, cermin, atau bahkan lemari pakaian. Kamar ini benar-benar ‘kosong’
dalam artian sebenarnya.
Kenesha duduk di pinggir tempat tidur dan
melihat hanya ada dua pintu diruangan ini. Keduanya berwarna putih dan jika
tidak ada garis di sekeliling pintu, dia tidak akan bisa menemukannya. Kyuhyun
baru saja keluar lewat pintu terdekat, disebelah kirinya dan meskipun Kenesha
tahu tidak sopan untuk memeriksa kamar seseorang tanpa izin, Kenesha tetap
berjalan menuju pintu yang kedua. Berbekal rasa penasaran yang tinggi, Kenesha
membuka pintu itu tetapi ketika dia menyentuh kenop pintunya, bunyi sirine
meraung memecah keheningan. Dalam hitungan detik, Kyuhyun telah tiba di kamar
dengan nafas tersengal-sengal.
“Aigo, kau bahkan tidak bisa duduk santai
? aku hanya butuh 3 menit saja,” tanyanya dengan nafas satu-satu.
Kenesha menunduk malu, “chogi… aku.. hanya
ingin ke kamar mandi..” dalih Kenesha.
Sejenak Kyuhyun menatapnya ragu namun dia
berjalan ke arah Kenesha dan menekan huruf O pada remot khusus di sakunya,
barulah bunyi sirine itu berhenti berdering. “Aku lupa untuk mematikan alarm.
Nah, sekarang kau sudah bisa menggunakannya.” Kata Kyuhyun sambil membukakan
pintu kamar mandi.
Mereka masuk kedalam ruangan yang
berukuran setengah dari kamar Kyuhyun. Kenesha hampir tidak bisa menyembunyikan
kekagumannya terhadap kamar mandi yang sangat mewah ini. Seluruh lantainya
dilapisi marmer putih mengkilap dan terdapat sebuah bathub besar di tengah ruangan.
Sebuah westafel dengan cermin diatasnya dan lemari kaca disebelah kanan cermin
menunjukkan deretan pembersih wajah serta obat-obatan yang tersusun rapi. Monitor
berukuran 31 inci diletakkan dengan sempurna di sudut atas ruangan sehingga
tidak merusak keindahan kamar mandi ini. Jika dikamar tadi Kenesha tidak
menemukan jendela atau ventilasi, di kamar mandi ini ventilasinya menghadap ke
arah matahari di timur, berbentuk lubang-lubang kecil yang mungkin mencapai
seratus lubang dan di sekat dengan kaca berukiran unik dengan gradasi warna yang berbeda-beda pada setiap
kacanya, sehingga warna yang masuk ke kamar mandi ini sungguh menakjubkan.
“Bagaimana? Kau terkesan?” tanya Kyuhyun
setelah melihat ekspresi Kenesha.
Kenesha menatap namja disampingnya ini
dengan tidak percaya. “Ini.. well, hebat sekali,” jawabnya jujur.
Kyuhyun mendengus dan berkata dengan
bangga, “ini semua hasil desainku sendiri. Kalau kau tidak terkesan, berarti
ada yang salah dengan otakmu.”
Kenesha meliriknya dengan sebal dan
berlagak tidak mendengarkan ucapannya barusan. “Tapi.. kenapa kamar mandimu
mewah sekali? Berbeda jauh dengan kamar tidurmu. Lihat saja, bathub ini sangat
bagus dan besar sekali..”
“Aku lebih suka menghabiskan waktu di
kamar mandi. Kamar tidur hanyalah tempat untuk tidur dan.. ‘tidur’,” jawab
Kyuhyun penuh penekanan di akhir kalimatnya.
Kenesha berdeham dan berjalan keujung bathub.
“Apa ini?” tanyanya begitu melihat sesuatu tertutup kain seperti gorden.
Kyuhyun lalu menarik gorden itu dan menunjukkan lusinan wine yang diletakkan
secara terbujur berderet memenuhi lemari, lengkap dengan tatakan gelas berkaki
tinggi serta gelas koktail. Sontak Kenesha menaikkan alisnya tinggi-tinggi
memandangi Kyuhyun dan wine-wine itu.
“Inilah salah satu alasan aku lebih senang
menghabiskan waktu disini. Coba pikir, berendam di bathub, wangi sabun, wine
berkelas dan.. yeoja cantik.”
Dengan wajah cemberut Kenesha berbalik
menatap Kyuhyun yang sedari tadi menggodanya habis-habisan. “Bisakah kau
berhenti menggodaku?” tanya Kenesha lambat-lambat.
“Aniyo, Kenesha-ssi, Animnida. Aku akan
terus menggodamu sampai kau jatuh kepelukanku,” jawab Kyuhyun dengan penuh
keyakinan.
“Kurae, kenapa kau yakin sekali aku akan
termakan rayuanmu?”
“Kau akan,
Kenesha-ssi. Kau mau mencobanya? Aku jamin dengan sebotol wine ini kau akan
memandangku berbeda,” tantang Kyuhyun sambil menunjuk wine yang bertuliskan Chateau de St-.Cosme Gigondas Valbelle
(2009) di labelnya.
Kenesha menghela nafas panjang, “Ani, aku
tidak mau. Minum wine bukan keahlianku. Aku akan pingsan di gelas kedua,”
“Jinjja? Kalau begitu kita harus
mencobanya sesekali. Aku yakin kau akan merasakan sesuatu yang berbeda..” ucap
Kyuhyun sambil tersenyum licik.
Kembali berlagak tidak mendengarkan
Kyuhyun, Kenesha bangkit dan berjalan kembali ke kamar tidur. Dia memandang
sekeliling dengan heran, “kenapa tidak ada jendela disini?”
“Maksudmu ini?” Kyuhyun lalu menekan
tombol O di remote nya dan seketika atap kamar yang tadinya Kenesha pikir
adalah dinding, bergeser ke kanan dan menyisakan sepetak besar ventilasi udara
yang cukup untuk 3 orang dewasa keluar bersamaan melalui lubang itu.
Lagi-lagi Kenesha takjub melihat betapa
canggih dan mewahnya ruangan ini, tetapi belum sempat dia berkata apapun,
Kyuhyun menekan lagi remotenya dan sebuah pintu geser muncul dan menampilkan
berderet-deret koleksi baju dan aksesoris pelengkap lain dibaliknya. Ada
bermacam-macam merk jam, kacamata, kalung, gelang hingga sepatu yang disusun
dengan sangat cermat. “Ternyata kau menyukai keteraturan, ya?” tanya Kenesha.
“Dan juga keindahan, tentu.”
“Ya, kau benar. Benar-benar indah. Keunde,
kenapa kau harus menekan remote itu kamana-mana?” tanya Kenesha sambil menunjuk
kearah remote yang dipegang Kyuhyun.
Kyuhyun duduk di sofa didekat lemari
bajunya. Karena hanya ada satu sofa berlengan dan sebuah meja didepannya,
Kenesha memutuskan untuk berdiri ketika melihat Kyuhyun mengisyaratkan untuk
duduk diatas pangkuan Kyuhyun. “Micheoso?” gumam Kenesha sambil melotot dan
Kyuhyun tertawa sebagai jawabannya.
“Aku memang membuat semuanya ‘tidak
tampak’ agar tidak ada yang bisa masuk ke ‘rumahku’. Satu-satunya cara adalah
remote ini. tanpa remote ini, semua ruangan yang disentuh akan membunyikan
alarm dan mengaktifkan proteksi laser tak kasat mata yang salah-salah akan
membuat tubuhmu terpotong menjadi dua,” jelas Kyuhyun dengan mimic serius.
Kenesha memandang Kyuhyun dengan takut dan
dia memperingatkan dirinya sendiri agar tidak menyentuh apapun lagi
selanjutnya. Tetapi Kyuhyun malah tertawa dan Kenesha sadar lagi-lagi namja
sialan ini mempermainkannya. “Untuk yang laser dan tubuh terpotong itu hanyalah
lelucon. Kau tidak perlu terlalu serius, Kenesha-ssi.” Ucapnya sambil terbahak.
Baru saja Kenesha hendak menampar Kyuhyun
tapi segera diurungkan niatnya itu. “Kenapa? Bukannya kau ingin menamparku? Aku
tidak keberatan untuk memulai pagi ini dengan ciuman manis dari bibirmu~” mendengar
ucapan Kyuhyun tersebut, Kenesha mundur perlahan sampai dia menyentuh dinding.
Dalam 2 detik, sirine meraung lagi. Kyuhyun menekan remotenya dan sebuah pintu terbuka,
menunjukkan koridor dengan tangga diujungnya.
“Ayo kita turun,” ujar Kyuhyun. Melihat
Kenesha yang masih was-was, Kyuhyun segera menambahkan, “tenang saja, bagian
terburuknya sudah lewat, Kenesha-ssi. Dibawah adalah ruang kerjaku. Kau mau
ikut? Atau kau ingin kita disini saja?”
Buru-buru Kenesha keluar dan menjauh dari
Kyuhyun yang sedang menahan cengirannya. Dia melihat koridor itu berwarna
beige, sangat kontras dengan kamar Kyuhyun yang sangat terang. Lampu antik yang
dipajang di kanan kiri koridor semakin menambah kesan tertutup dan romantis. Kenesha
berusaha mengembalikan pikirannya yang mulai berkeliaran. Bisa berbahaya
menunjukkan kelemahan sekecil apapun didepan namja mesum ini. ketika sebuah
tangga membawa mereka turun, Kenesha merasa sedikit takut dengan kegelapan
total yang menyambut mereka. Dia berhenti berjalan karena tidak tahu harus
melangkah kemana. Kemudian dengan tanpa aba-aba, Kyuhyun menggandeng tangannya
masuk menuju ruangan itu. Kyuhyun sepertinya tahu harus bergerak kemana dan
tiba-tiba saja cahaya menyeruak dari begitu banyak monitor didepan mereka.
Kenesha tidak bisa menghitung ada berapa
banyak monitor yang sebagian menampilkan rekaman cctv di gedung ini.
kabel-kabel bertumpuk diantara celah-celah monitor dengan berbagai ukuran,
deretan CPU yang mulai berdebu, serta alat-alat lain yang entah apa namanya. Penerangan
hanya datang dari layar monitor dan tidak ada lampu yang menerangi seluruh
ruangan. Jadi Kenesha hanya bisa melihat sejauh monitor-monitor itu menyoroti
benda didepannya. Tetapi kemudian dia menyadari suhu ruangan ini sangat dingin
dan ruangan kerja Kyuhyun ini dibatasi oleh kaca tebal transparan, membuat
udara tidak bisa keluar.
“Kau tidak main-main waktu kau bilang kau
ini jenius ya?” tanya Kenesha yang masih terperangah.
Kyuhyun tersenyum mengejek, “kalau
kubilang aku jenius, itu artinya aku sudah merendah diri. Kau sudah lihat
bagaimana aku mendesain seluruh rumahku dan bagaimana aku berhasil lolos dari
para mafia itu hingga kini, bukan? Aku tidak jenius, aku sangat jenius.”
Jawabnya dibalas dengan tatapan oh-aku
tidak peduli- Kenesha.
“Mana monitor yang merekam cctv dikamar
hotel ku?”
Kyuhyun mengetik perintah di keyboardnya
dengan cepat sekali dan monitor dihadapannya langsung menampilkan kamar hotel
Kenesha yang kosong. “Kau bilang mafia itu ada disana?!” protesnya pada
Kyuhyun.
“Kau ingat kenapa aku segera berlari
keluar setelah mendengar bunyi bel dikamar tadi?” tanya Kyuhyun yang disambut
anggukan Kenesha. “Itu adalah bunyi setiap kali ada aktifitas di pintu masuk
kamarmu dan mereka sudah keluar dari kamar sekitar sejam yang lalu untuk mencari
keterangan dibawah.” Dengan beberapa sentuhan di keyboard, monitor langsung
menampilkan rekaman cctv yang menunjukkan beberapa mafia sedang berdiskusi
mengenai keanehan Kenesha yang menghilang secara tiba-tiba dan menyimpulkan
bahwa Kenesha harus dibunuh bersama dengan Kyuhyun.
Kyuhyun melirik sekilas wajah Kenesha yang
berubah menjadi semakin pucat. ‘Dia pasti terkejut mendengar vonis mati seperti
itu,’ pikir Kyuhyun. “Tenang saja,” ucap Kyuhyun tanpa memindahkan pandangan
dari monitor. “Mereka tidak akan bisa membunuhmu. Ayo kita kirimkan ucapan
selamat datang untuk mereka,” imbuhnya sambil mengetikkan sesuatu yang sama
sekali tidak dipahami Kenesha.
“Apa yang akan kau lakukan?” tanya Kenesha
ingin tahu. Dia berharap Kyuhyun akan menjelaskan dengan gampang dan bukan
dengan bahasa programmer yang tidak diketahuinya. “Aku mengirimkan mereka virus
untuk mengacaukan sistem cctv mereka,” jawabnya santai.
“V.Vamp….? Itu inisialmu?” kening Kenesha
berkerut membaca tulisan di monitor.
“Ne, kependekan dari Valgyura Vampano.”
“Kedengarannya seperti Vampire,” komentar
Kenesha dibarengi tawa.
“Kau benar. Vampire Kyu adalah salah satu
julukanku ketika aku masih SMA. Aku selalu membuat sistem yang ku hack
menampilkan layar dengan latar merah darah dan ketika mereka berusaha memperbaikinya,
layar akan berubah menjadi hitam.”
Kenesha merasa bodoh karena tertawa sebab
penjelasan Kyuhyun barusan tidaklah sama seperti yang Kenesha pikirkan barusan.
“Kau pasti memikirkan aku adalah vampire tampan yang baik hati dan tidak
menghisap darah manusia seperti di film-film itu bukan?” ejek Kyuhyun.
“Kau salah,” sambung Kyuhyun yang kini
menatap Kenesha lekat-lekat. “Selain program, aku adalah vampire yang selalu
menghisap darah wanita cantik. Jadi jangan harap kau bisa lepas dariku,
Kenesha-ssi.”
“Kurae, hisap saja darahku sampai aku
mati. Toh aku bakal di bunuh oleh mafia itu. Apa bedanya?” Kenesha kemudian
keluar dari ruangan itu dengan marah dan berjalan lurus hingga menemukan
tangga. Dia duduk di tangga pertama. Setengah berharap ini semua hanyalah mimpi
tapi dia merasa akan kelihatan bodoh kalau mencoba mencubit tangannya atau
menggigit lidah. Jadi Kenesha tetap berdiam hingga Kyuhyun datang dan berdiri
di dua tangga dibawah Kenesha. Kyuhyun baru akan membuka mulutnya namun suara
keroncongan perut Kenesha menyela begitu keras hingga membuat Kyuhyun tertawa.
“Arasseo, ayo kita makan. Maafkan aku
karena melupakan hal sekecil itu,” ujar Kyuhyun sambil tersenyum. Kyuhyun
memberikan tangannya tapi begitu Kenesha berusaha untuk tidak melihat itu, dia
menarik jemari Kenesha dalam genggamannya. “Kajja!” imbuh Kyuhyun tanpa peduli
ekspresi Kenesha yang menolak.
Mereka turun ke lantai selanjutnya.
Ruangan ini benar-benar berbeda dari dua ruangan diatas. Warna monokromatis
mendominasi ruangan yang bisa dibilang dapur karena kitchen set yang mewah dan
berkilat terbentang dari ujung ruangan hingga keujung satunya. Masih ada pojok
bar yang lengkap dengan bench dan deretan wine dan sampanye mahal. Sementara
Kyuhyun mulai memasak, Kenesha memperhatikan dapur ini dengan seksama. Lagi-lagi
ada monitor didapur ini dan tidak ada jendela kecuali sepetak ventilasi kecil.
Ada kamar mandi yang lumayan besar namun tidak semewah kamar mandi diatas.
Kyuhyun benar-benar menata ini semua dengan rapi, benar-benar diluar dugaan.
“Choa, palli mogo!” seru Kyuhyun dan
menyerahkan piring yang ternyata berisi mie ramen. Kenesha melongo menatap
piring itu sementara Kyuhyun nyengir melihat ekspresi Kenesha. “Aku tidak biasa
memasak. Dapur ini hanyalah pelengkap saja. Makanya, kali ini kau nikmati saja
apa yang ada, arasseo?” jelas Kyuhyun.
“Bagaimana kalau selanjutnya aku yang
memasak saja?” tawar Kenesha, miris melihat mie ramen yang tenggelam kebanyakan
kuah.
“Aku mohon bantuanmu!” jawab Kyuhyun
langsung. Dia tahu bahwa Kenesha bisa memasak. Dia juga tahu bahwa Kenesha
tidak akan keberatan untuk memasak untuknya. Ini memang siasat Kyuhyun untuk
membuat Kenesha menawarkan dirinya memasak. Dia memang jenius.
Selesai makan, Kenesha mencuci piring dan
merapikan dapur yang sebenarnya tidak kotor sama sekali. Dia hanya tidak berani
mengganggu Kyuhyun yang sedang serius didepan laptopnya. Sesekali Kyuhyun
berteriak frustasi dan berikutnya dia berseru kegirangan. Akhirnya Kenesha berinisiatif
membuatkan kopi dan meletakkannya di samping laptop Kyuhyun.
“Gomawopta, Kenesha-ssi,” ujarnya
tersenyum.
“Ne, Cheonmaneyo. Keunde, mengirimkan
virus kepada mafia itu sebegitu susahnya kah? Kulihat daritadi kau mengeluh
kesal..”
“Aniya, virus itu sudah kukirimkan daritadi
dan aku jamin sekarang mereka sedang berusaha memperbaikinya. Aku mengeluh
karena aku belum bisa menyelesaikan game yang sedang kumainkan ini..”
“Game?” tanya Kenesha syok. “Aku pikir kau
sedang berkutat dengan virus untuk mafia itu..”
“Ah, aniya itu sih masalah kecil. Wae?”
“Begini.. Aku.. aku ingin mandi,” jawab
Kenesha semakin pelan. Meski begitu Kyuhyun mendengarnya dan kembali tersenyum
penuh maksud. “Keunde wae? Kau ingin kita mandi sama-sama?” tanyanya menggoda.
Kenesha memelototinya dengan galak. “Ne,
ne, arasseo. Aku kan hanya bertanya, siapa tahu kau ingin menikmati wine, gelembung
sabun yang hangat dalam pelukanku–” ucapan Kyuhyun terpotong karena Kenesha
telah melemparinya dengan celemek dan memandangnya galak.
“Baiklah, kopermu ada diatas, dibawah
tempat tidur. Aku sudah mematikan alarm jadi kau bisa mandi dengan nyaman,”
Kyuhyun mengerling padanya tetapi tidak ditanggapi oleh Kenesha.
Begitu tiba di lantai paling atas, Kenesha
segera mendorong kopernya ke dalam kamar mandi berlantai pualam itu. Dia
mengisi bathub, mencampurnya dengan bermacam-macam sabun dan mulai berendam
didalamnya.
‘Ini benar-benar seperti surga,’ pikirnya
nyaman. Dia memijat tubuhnya dengan perlahan dan benar-benar menikmati waktu
mandinya dengan santai. Begitu merasa cukup, Kenesha bangkit mencari shower
untuk membersihkan sabun dibadannya. Dia memutar shower itu tapi tidak ada air
yang keluar. Saat itulah terdengar ketukan di kamar mandi Kenesha. Cepat-cepat dia
mengenakan gaun mandinya dan berdiri disudut.
“Maafkan aku Kenesha, aku lupa
memberitahumu, shower dikamar mandi ini sedang rusak. Sebaiknya kau mandi di
kamarmu saja,” teriak Kyuhyun dari balik pintu.
Kenesha membuka pintunya sedikit dan dia
melihat Kyuhyun sedang berbalik memunggunginya, mengarahkan remotenya ke ujung
ruangan didekat tempat tidur. Sekejap saja muncul satu garis dengan kenop yang
menandakan itu adalah sebuah pintu. “Kau yakin aku akan aman berada disana?”
“Aku jamin.” Jawab Kyuhyun tanpa memandang
Kenesha. Kenesha lalu menunggu hingga Kyuhyun turun kebawah, meninggalkannya
sendirian kemudian berlari cepat menuju keujung ruangan, dia menyentuh kenop
itu dan seketika pintu itu bergerser membuka, menunjukkan kamar mandi Kenesha.
Kenesha langsung menyalakan shower dan
membersihkan dirinya dari busa-busa sabun. Begitu melihat shampoonya, dia
memutuskan untuk sekalian keramas, karena dia tahu dia tidak akan bisa keramas sampai
shower Kyuhyun dibetulkan. Dia mandi dengan cepat, takut kalau-kalau mafia itu
muncul dan langsung menembaknya ditempat.
Dengan perasaaan was-was Kenesha
mengeringkan tubuh dengan handuk dan menggunakan gaun mandi lalu melilitkan
handuk di rambutnya yang basah. Dia baru saja hendak keluar dari ruangan shower
yang disekat dengan kaca ketika sebuah tangan menarik dan membekap mulutnya..
***
Kyuhyun sedang menikmati kopi yang diseduh
Kenesha sambil memainkan game di laptopnya sebelum akhirnya dia tersadar bahwa
shower dikamar mandi atas rusak. Padahal itu yang membuatnya terpaksa mandi
dikamar mandi Kenesha pagi kemarin tetapi dia masih saja lupa untuk
memperbaikinya. Buru-buru dia naik keatas dan memberitahu Kenesha agar mandi di
kamar mandi hotel. Begitu selesai membukakan pintu penghubung ke kamar mandi
tersebut, Kyuhyun meninggalkan Kenesha dan turun ke ruangan kerjanya. Dia
kembali mengamati mafia-mafia yang berpencar menjadi beberapa kelompok dan
beberapa diantaranya masih membicarakan tentang sistem cctv yang terserang
virus secara mendadak. Mereka sudah menduga itu perbuatan Kyuhyun dan kini
mereka akan menuju markas mereka untuk mencoba melacak dimana Kenesha melalui
cctv daerah Gangnam.
“Apa kau yakin Black Jack sudah
mengkonfirmasi bahwa dia telah meretas cctv seluruh jalan di Gangnam?”
“Aku yakin sekali. Tapi bukannya akan
buang-buang waktu jika kita mencari satu persatu lewat cctv?”
“Tidak masalah. Kita sudah mendapatkan
bentuk wajah wanita itu dan kita tinggal mencocokkannya dengan seluruh wajah
yang muncul di cctv.”
“Tapi, lawan kita adalah Vampano, apakah
kau yakin kita akan bisa menangkapnya kali ini?”
“Karena itulah kita harus bergerak cepat
sebelum dia menyadarinya!”
‘Terlambat,
bodoh. Aku sudah menyadari hal itu jauh sebelum kalian..’ ejek Kyuhyun
dalam hati.
“Ayo cepat keluarkan mobil!”
“Sepertinya aku meninggalkan kunci mobil
di ruangan wanita itu. Chamkan, aku akan pergi mengambilnya dan kembali dengan
cepat.”
Lalu salah seorang mafia itu berlari
menuju kamar hotel Kenesha. Dan Kenesha sedang berada disana. Tanpa tahu ada
mafia yang akan masuk dan mengetahui jika Kenesha sedang mandi.
Kyuhyun berlari secepat kilat dan membuka
pintu rahasia dikamarnya. Pintunya menutup tepat ketika mafia itu masuk kedalam
ruangan. Kyuhyun bisa melihat bayangan Kenesha yang sedang memakai handuk dikepalanya.
Dia menarik Kenesha ke dinding dan menggeser kain penutup bathub sedikit lebih
lebar agar mereka tidak kelihatan. Celakanya, Kenesha sempat menjerit kecil.
Cukup untuk membuat mafia itu merasa seperti mendengar sesuatu dan berjalan ke
arah kamar mandi.
“Ssshhhh! Ini aku! Jangan bergerak, ada
mafia diluar!” bisik Kyuhyun ditelinga Kenesha.
Kenesha langsung berhenti bergerak dan
merasakan seluruh tubuhnya gemetaran ketika mafia itu membuka pintu kamar mandi
dan berusaha melihat sekeliling dari pintu.
Kyuhyun memeluk Kenesha semakin rapat ke
dinding. Mereka tidak akan bisa melawan jika ketahuan. Satu tembakan akan
langsung memberitahu mafia lainnya dimana posisi mereka sekarang.
Mafia itu sudah separuh tidak yakin bahwa
dia mendengar sesuatu di kamar mandi, tetapi mengecek saja tidak ada salahnya,
begitu pikirnya sebelum dering ponselnya memecah keheningan. Yang menelponnya
ternyata temannya yang menyuruhnya cepat-cepat mengambil kunci mobil dan segera
turun. Dengan satu detik yang lama sekali bagi Kenesha dan Kyuhyun, akhirnya
mafia itu keluar dan menutup pintu kamar mandi.
“Ap–apa dia sudah pergi?” bisik Kenesha
kalut.
Kyuhyun menghela nafas di telinga Kenesha,
membuat bulu kuduknya meremang ganjil. “Aku tidak tahu. Dan aku tidak yakin dia
sudah pergi jauh.”
Selama semenit penuh, mereka berpelukan
dengan keheningan yang menyertai mereka.
“Shampoo apa yang kau pakai? Kenapa ini
harum sekali?” tanya Kyuhyun sambil mengendusi leher Kenesha yang meneteskan
air.
Kenesha merasakan jantungnya berlomba. Dia
tidak boleh merasakan perasaan ini tetapi sapuan nafas Kyuhyun setiap kali
berbicara membuatnya hilang kendali. “Mmm.. itu shampoo stroberi..” jawabnya
lemah.
Kyuhyun menciumi leher Kenesha yang
mendesah geli, “Stroberi.. aku suka stoberi..” ujarnya perlahan.
“Kyuhyun-ssi, bisakah kau–“
“Ani, aku tidak bisa.” Jawab Kyuhyun tanpa
menghiraukan protes Kenesha. Kyuhyun lalu menarik jatuh handuk di kepalan
Kenesha, membuat gaun mandi Kenesha ditetesi air dari rambutnya yang masih
basah. “Wangi stroberi.. ini ciri khasmu ya?” bisik Kyuhyun sambil tersenyum.
Kenesha merasakan kupu-kupu berterbangan
di perutnya ketika tangan Kyuhyun menyentuh pipinya. Dia harus menghentikannya
sekarang juga atau Kyuhyun tidak akan melepaskannya sama sekali. Tetapi otaknya
tidak bisa memerintahkan tubuhnya untuk bergerak satu inci pun. Dia benar-benar
terhipnotis oleh tatapan Cho Kyuhyun, sang vampire penghisap darah wanita
cantik.
“Tutup matamu, Kenesha-ssi..” bisik
Kyuhyun merayu, melumpuhkan kerja otak Kenesha.
***

Rumah yg sangat menakjubkan. Menggunakan tecnology tinggi, desain yg 'wah'. Benar2 mengagumkan. Penggambaran karakter Kyuhyun sebagai casanova juga sukses besar. Jadi makin penasaran sama lanjutannya :D
BalasHapusBuat authornya, jgan bosan baca komen gag penting saya yhaa :D XD
itu hasil 'ngayal' yang berlebihan hehe :p
Hapusenggak kok, silahkan aja berkomentar, saya enggak keberatan ^^
aaaaak syuka banget, makin cinta deh sama ff ini. Terima kasih untuk deskrifisi ruanga, serta karakternya. Pokoknya ceritanya top banget. jadi penasaran sama athor jenius ini. Semoga authornya diberi kesempatan untuk menulis cerita KyuKen ohohoh
BalasHapusterima kasih juga udah membaca cerita iniii :))
Hapusaaamiiiiiin semoga terkabul u,u
satu pertanyaan aq seh , dapet inspirasi dari mana bikin ff dengan detail yang bener" detail banget , dan ya menurut aq yang jenius itu bukan cho kyuhyun tapi kamu yang bikin ff ini , huhuhuhu
BalasHapusampun ampun kl gw jd ken pasti uda mimisan , pesona nya kyu gg bisa ditolak iya kan >.<
tp Ken itu siapa ya ???!!
dari mana asal usul nya ???!
kl kyu kan uda jelas siapa ,
andaikan bemar" adà rmh seperti itu dan progammer sehandal kak kyu.. surga duniaaaaaaaa
BalasHapusini part 2 nya.
BalasHapusokehhh aku bakal baca ini wajib
kece sepertinya
udah gg sabar pengen baca
pas part 1 aku kok gk bisa tulis komentar ya. kalau gitu mulai dari sini aja ya. ff ini keren kemaren baru ada yang kasih rekomendasi kyuhyun. uh gk nyesel pokoknya keren bange ini hihi . aku reader baru
BalasHapusPemikiran authornya keren bgt.. bisa ngarang ada rumah yang designya top bgt. Cba aja ada rumah kyk gini. Duh gw aja ngebayanginnya mati2an apalagi authornya yang buat. Pokoknua keep fighting thor. I like it
BalasHapuskagak bisa ngebayangin ntu rumah kek apa..duhhh...bayangan gue udah kemane" bagian akhirnye...
BalasHapusduhhh...klo ngomongin pesona kyu...jan di tanya pasti semua pada kelepek" dah...
i like it kak..keren dah...
Ahhh aku gak bisa bayangin gimana rumah nya kyuhyun...
BalasHapusFantasiku aduhhhh... pengen lihat visualnya deh.
.
Dan itu kyuhyun mau ngapain hayo? Awas jangan macam macam.