Assalamualaikum!
hello everybody ^^ thank you for visiting and reading this blog! enjoy this fanfic~
comments are loved!
comments are loved!
with love,
Aoirin_Sora
TITLE :
A Genius Living Next To My Hotel Room [1]
Alternative title :
내 핸섬 남자는 천재
GENRE / RATING :AU / NC-21
CAST :
Cho Kyuhyun [Valgyura Vampano]
Kenesha Osidils [Kandila Rizky]
------------------ PROLOG --------------------------
Kenesha mempercepat langkahnya ditengah kerumunan orang
banyak. Dia tersesat dan benar-benar kalang kabut. Saat ini ia hanya bisa lari.
Lari dari kejaran orang-orang yang menginginkan kematiannya sekarang juga.
Kenesha terus berjalan tanpa sempat melihat kemana kakinya melangkah. Dari
balik kaca spion mobil yang sedang parkir disebelah kanannya, ia melihat
penjahat-penjahat itu semakin dekat dan sedang bergegas menuju kearahnya.
“Sepertinya tidak mungkin lagi aku bisa selamat. Tapi aku
harus membawa mereka menjauh darinya sebisaku. Hanya ini yang bisa kulakukan
untuk menyelamatkannya..” Kenesha mendesah dan menguatkan langkahnya. Dia tahu
dia tidak punya pilihan lain tapi Kenesha memilih untuk menyelamatkan pria itu.
Pria yang sudah menjadi alasannya masih berada dikota ini. pria yang memiliki
senyum yang bisa membuatnya memilih kematian daripada memberitahukan informasi
yang mereka jaga. Pria yang amat sangat dicintainya..
Kenesha melihat sebuah lorong sempit yang menanjak. Ini dia
saatnya, dia akan menyesatkan mereka dan memberi jarak yang cukup jauh dari
tempat pertama kali ia tersesat. Namun ketika hendak akan menyelinap ke lorong
itu, sesuatu menahannya dari belakang. “Selamat tinggal Vamp..” bisiknya dalam
hati.
Hari ini cuaca sangat cerah dan membuat suasana hati Kenesha
semakin bagus. Ini hari kedua dia berada di kota terfavoritnya, Seoul dan kenesha
masih merasa semua hanyalah mimpi. Kenesha menyesap kopinya perlahan, tak ingin
terburu-buru menikmati sarapan di restoran hotel yang sangat mewah ini. Dia
memandang sekelilingnya yang senggang. Masih pukul 9 pagi dan orang-orang belum
banyak mengisi restoran. Mereka mungkin masih bergelung dikasur yang empuk tapi
Kenesha tak ingin membuang waktunya jauh-jauh ke Seoul hanya untuk tidur.
Kesempatan untuk bisa menginjakkan kaki di Negara ini tidaklah mudah. Kenesha
harus bekerja keras mengumpulkan uang dan semua usahanya terbayar dengan
kenyamanan yang dia dapatkan disini. Namun Kenesha hanya mendapatkan cuti
liburan 10 hari dan dia berencana menggunakan 9 harinya untuk menjelajahi Korea
Selatan. Jadi setelah menghabiskan sarapan yang ‘wah’ itu, Kenesha bangkit dan
bergerak menuju lift. Dia sama sekali tidak menyadari beberapa orang berpakaian
serba hitam mengawasinya dari jauh..
Kenesha menekan tombol 17 dan lift segera membawanya keatas.
Begitu lift tiba dilantai 17, dia merasa aneh dengan dua orang yang berpakaian
serba hitam berdiri diujung lorong yang persis disebelah pintu kamarnya.
Setengah ketakutan dan curiga, Kenesha buru-buru masuk dan mengunci pintu. Dia
memperhatikan monitor cctv yang dipasang dipintunya dan melihat dua orang
mencurigakan tadi masih berada disitu. Namun ketika kenesha berbalik
kebelakang, dia menemukan seorang laki-laki yang hanya mengenakan selembar
handuk berdiri dihadapannya. Wajahnya basah dan rambutnya masih meneteskan air.
Belum sempat dia menarik nafas untuk berteriak, laki-laki itu membekap mulutnya
dengan paksa.
“Tenanglah dan Jangan bersuara!” Perintahnya dengan bisikan
ketika Kenesha memberontak dari bekapannya.
Kenesha tidak menurutinya dan tetap meronta. “Sst!!
Perhatikan monitor itu!” perintah lelaki itu lagi. Kehabisan tenaga dan
tersengal-sengal karena tetap tidak bisa melepaskan bekapan laki-laki itu,
Kenesha memperhatikan monitor cctv dihadapannya. Dia melihat dua orang tadi
memegang walkie talkie dan mulai berbicara.
“Aku yakin aku mendengar suara orang mandi dikamar ini. tapi
aku tidak mendengar ada keributan didalam. Jika dia memang berada didalam,
gadis itu pasti sudah teriak daritadi bukan? Coba periksa apakah gadis itu
datang bersama pasangannya.” Dua orang laki-laki itu terdiam ketika mendengar
sahutan dari walkie talkie ditangan mereka. “Baiklah, kau teruskan berjaga
didepan. Kalau kau menemukannya, bunuh langsung. Aku akan memeriksa kamar ini
dulu.” Ucap lelaki satunya mengakhiri percakapan sementara yang satunya lagi
berkata ia akan mencari kunci cadangan kamar kenesha.
Mendengar hal itu, sekujur tubuh Kenesha langsung gemetaran.
Sudah pasti kata-kata ‘bunuh’ tadi bukan Cuma bercanda ketika dia melihat
pistol jenis caliber disaku jas salah satu lelaki itu. Saking takutnya, Kenesha
bahkan lupa untuk memberontak dan dia tidak sadar ketika lelaki yang berada
dibelakangnya sudah melepaskan bekapannya.
Laki-laki dihadapannya berbisik dengan sangat pelan,
“kumohon tenanglah. Jangan panic dulu.” Kenesha menatapnya ketakutan dan balas
berbisik, “Neo nuguya (Kau siapa)?”
“Na Cho Kyuhyun imnida. Dengar, mereka itu adalah mafia dan
mereka mengejarku. Mereka akan segera masuk dan kita tidak punya kesempatan
untuk kabur karena mereka memiliki senjata.” Jelas Kyuhyun dengan cepat. Kenesha
merasa kakinya goyah. Mereka berdua tidak punya kesempatan untuk kabur. Dia
akan dibunuh. “Oh tidak, bagaimana ini? aku –apa yang harus kulakukan..” ucap
Kenesha terbata-bata.
“Kenesha,” ujar Kyuhyun pelan dan membuat Kenesha menatapnya
dengan bingung. Bagaimana dia bisa tahu
namaku..? “Apa kau percaya padaku?” ujar Kyuhyun sambil memandangnya lurus.
Secara refleks Kenesha langsung menggeleng dan menjawab, “tidak.”
Kyuhyun tersenyum kecil –senyum yang aneh dalam keadaan
seperti ini– dan berkata dengan santai, “sayangnya kau harus percaya padaku.” Belum lagi Kenesha sempat bertanya apa
maksud kata-katanya, Kyuhyun langsung menariknya kearah tempat tidur berukuran
king size dan mendorong jatuh Kenesha dengan paksa.
“Apa yang kau
lakukan?!” ucap Kenesha panik. Kyuhyun langsung membekap mulut Kenesha lagi.
“Sst! Dengarkan baik-baik, mereka sudah berhasil masuk. Kau hanya perlu
mengulang kata-kataku atau kita berdua mati. Arasseo?”
Kenesha berpikir cepat, tetapi sepertinya Dia tidak punya
pilihan lain selain mengikuti rencana lelaki yang hanya memakai selembar handuk
dan kini berada diatas tubuhnya. Wajah mereka sangat dekat dan Kenesha merasa
bodoh untuk berdebar dalam situasi yang menentukan hidup dan matinya ini. tapi
dia tidak bisa menghentikan debaran jantungnya yang tidak karuan. Tidak jika
tetesan air dari rambut Cho Kyuhyun terus menetesi wajahnya. Kenesha menyadari
bahwa laki-laki ini memiliki dada yang bidang dan cukup berbentuk. Dia juga
melihat ada sebuah bekas sayatan membelah dada kanannya. Mau tidak mau Kenesha
memikirkan siapa sebenarnya Cho Kyuhyun.
Mereka bisa mendengar suara orang masuk mengendap-endap dari
pintu didepan dan Kyuhyun mendekatkan lagi wajahnya untuk membisikkan kata-kata
yang harus diikuti Kenesha. “Katakan dengan wajar dan keras, ‘Ini masih pagi,
Seung Jo sayang.” Bisiknya ditelinga Kenesha.
Kenesha berusaha mengatakannya dengan wajar tapi
kedengarannya dia seperti orang gugup. Kenesha bukan gugup karena ketakutan
melainkan kehilangan fokus karena dia dapat merasakan sapuan nafas kyuhyun di
lehernya. Kyuhyun mengernyit sedikit tetapi dia langsung berkata dengan keras
dan wajar, “Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, Ken. Kau terlalu menggoda
untuk dibiarkan hingga malam tiba.” Begitu selesai menjawab, Kyuhyun
membisikkan lagi kata-kata yang semuanya diucapkan Kenesha dengan tidak alami
dan gugup.
Mereka tidak tahu bahwa kegugupan yang Kenesha ucapkan
itulah yang berhasil mengecoh dua orang mafia yang sedang mendengarkan
percakapan tipuan mereka dengan seksama.
“Seung Jo sayang, kau ini sangat tidak sabaran ya,”
“Siapa yang bisa bersabar kalau melihatmu begitu menggoda?”
“Tapi aku harus mengerjakan laporanku, Seung Jo sayang.”
“Bukankah kita sedang liburan? Ayolah Ken, bersenang-senang
saja dan jangan pikirkan laporan. Ara?”
“Oh, baiklah, kau menang.”
Dari sudut koridor, dua mafia itu melihat Ken yang
benar-benar sedang bermesraan dengan Seung Jo yang memunggungi mereka. Kenesha
lalu berkata “pelan-pelan Seung Jo sayang,” dan tertawa nyaring. mafia itu
langsung yakin bahwa mereka telah salah orang. Mereka lalu meninggalkan kamar
itu dengan sedikit kesal karena tidak berhasil menemukan Kyuhyun ditambah harus
melihat pasangan yang bermesraan di pagi hari.
“Apakah mereka sudah pergi?”
bisik Kenesha takut. Kyuhyun menunggu beberapa saat dan menjawab tenang, “ya.
Mereka benar-benar sudah pergi.” Kenesha
bernafas lega tapi Kyuhyun tidak kunjung bangun dan masih memandanginya.
“Kenapa tadi kau gugup sekali?”
Wajah Kenesha bersemu ketika mata
mereka bertemu. “Ak–Aku.. Aku ketakutan..” jawabnya terbata-bata sambil
membuang muka. “Kau gugup karena ketakutan atau gugup karena aku?” ucapnya sambil tersenyum penuh
arti. Kenesha menjadi salah tingkah dan dia menyadari adanya ‘bahaya ke dua’.
Cepat-cepat dia mendorong tubuh Kyuhyun menjauh darinya. Bangkit dengan gerakan
kikuk dan wajah bersemu, Kenesha segera berbalik badan ketika menyadari Kyuhyun
sedang mengenakan pakaian dengan santai, seakan tidak pernah ada mafia yang
sedang memburunya.
“Kau.. Siapa kau sebenarnya?”
tanya Kenesha setelah Kyuhyun selesai berpakaian dan duduk nyaman di sofa
kamarnya –kamar Kenesha.
“Namaku Cho Kyuhyun, aku seorang
programmer dan seperti yang tadi kau dengar sendiri, mafia-mafia tadi sedang
mengejarku.” Ucap Kyuhyun tanpa sedikitpun ketakutan. Dia malah terdengar
seperti membicarakan cuaca hari ini, membuat Kenesha semakin bingung.
“Memangnya apa yang telah kau
lakukan sampai mereka ingin membunuhmu?” tanya Kenesha lagi. Dia mengubah
pertanyaannya didalam pikirannya, “Memangnya
kebodohan apa yang telah kau lakukan sampai mereka memburumu?”
Kyuhyun tidak langsung menjawab
melainkan menatap Kenesha dengan sedikit tegang yang berhasil disamarkannya
menjadi wajah cuek. “Aku membongkar kegiatan-kegiatan illegal mereka dan bos
mereka berhasil ditangkap polisi. Tetapi para pengikutnya merasa aku yang harus
bertanggung jawab dan mereka ingin balas dendam kepadaku.”
Kenesha tertegun mendengar jawaban Kyuhyun. Dia merasa
Kyuhyun sangat berani untuk melakukan tindakan seperti itu, tetapi dia segera
tersadar dan kembali rasa penasarannya, “Choa, itu sangat mengesankan. Keunde,
kenapa kau ada dikamarku?”
“Aku sedang mandi,” jawabnya santai.
“Mwo? Mandi.. dikamarku?”
“Ini kamarku juga~”
“Apa? Bagaimana mungkin? Sejak kapan ini menjadi kamarmu?”
Tanya Kenesha tidak sabaran. Dia sudah memikirkan complain kepada manager hotel
ini karena membagi kamarnya dengan seorang lelaki asing.
“Sejak 3 tahun yang lalu,” Kyuhyun mengambil ponsel di
sakunya dan mulai mengetik cepat, beberapa kali mengerutkan kening sementara
Kenesha menunggunya mengatakan sesuatu seperti “aku bercanda,” atau
“kau
tertipu!” tapi Kyuhyun tidak kunjung mengatakan apapun.
“Ja-jadi, kenapa aku tidak melihatmu semalam?” tanya Kenesha
yang mulai meragukan perkataan Kyuhyun.
Kyuhyun mendongak dan tersenyum kecil, “ah, kau sudah tidur
ketika aku pulang semalam,” jawabnya simple.
“Ba-bagaimana kau tahu? Kau melihatku tidur?”
“Tentu saja aku melihatmu! Aku kan masuk dari pintumu,” ucap
Kyuhyun seakan itu pertanyaan sepele.
Kenesha semakin kaget mendengar jawaban Kyuhyun dan dia
perlu beberapa saat untuk mencerna perkataan Kyuhyun barusan. “MWO? chamkanman–
keunde, kenapa kamar ini disewakan kalau kau memang tinggal disini selama 3
tahun?”
Kyuhyun memasukkan ponselnya kembali ke saku dan sekarang
dia menatap Kenesha sambil tersenyum–senyum yang penuh arti. “ karena manager
hotel tidak tahu aku tinggal disini, hanya pemilik hotel ini yang tahu.”
“Benar-benar tidak masuk akal!” pikir Kenesha dalam hati,
berkebalikan dengan pertanyaan yg diajukannya kepada Kyuhyun, “bagaimana
mungkin mereka tidak melihatmu jika kau tinggal disini setiap hari? Mereka kan
harus membereskan kamar ini,” tanya Kenesha dengan penuh kecurigaan.
“Itu mudah saja bagiku, Nona Kenesha,” jawab Kyuhyun sambil
mengibaskan tangannya. “Kamar ini kan sudah kupasangi cctv.”
“Dan lagi, kau tidur dimana semalam? Aku tidak melihatmu ada
diruangan ini tadi pagi.”
Kyuhyun tersenyum lagi, “Aku tidur di tempat tidurku.”
“Keunde, dimana tempat tidurmu?”
“Dikamarku.”
Kenesha melongo dan ia sadar lelaki dihadapannya ini sedang
mempermainkannya. “Oke, stop!” Ujarnya sambil menekan pelipis sebentar lalu
menarik nafas panjang. “Baiklah, pertama-tama, dimana letak kamarmu?”
Kali ini Kyuhyun tersenyum lebih lebar, kelihatan jelas dia
sedang menikmati kebingungan Kenesha. “Dibalik kamar mandimu.”
Kenesha menatapnya bingung, “ada kamar dibalik kamar
mandiku? Yang benar saja! Bagaimana
mungkin?!” tanyanya tidak percaya.
“Kau belum paham juga? Aku ini programmer, Kenesha-ssi. Aku
sendiri yang mendesain kamarku ketika hotel ini dibangun. Aku jenius sih~”
ucapnya penuh percaya diri.
Sedikit kelimpungan menerima semua informasi yang sepertinya
mustahil ini, Kenesha mencoba berpikir bahwa ini semua bukan lelucon. “Jadi,
dibalik kamar mandi ada kamarmu?”
Kyuhyun mengangguk mengiyakan.
“Dan kau keluar masuk lewat pintu ini?”
“Benar,” jawab Kyuhyun.
“Kau juga memasangi cctv dikamar ini?”
Alis Kyuhyun berkerut dan ia menjawab, “tentu saja, ini kan
akses masuk ke kamarku. Sudah pasti aku memasangi cctv dikamar ini.”
Kenesha memasang wajah datar dan berkata, “baiklah. Kalau
begitu aku mau beres-beres sekarang juga.” Sambil berjalan ke arah tempat ia
menyimpan kopernya.
“Kau mau pindah kamar?” tanya Kyuhyun sedikit kaget.
Kenesha berhenti dan berpaling menatap Kyuhyun. “Tentu saja!
Bagaimana mungkin aku sekamar dengan lelaki asing sepertimu? Aku baru saja
diancam tembak oleh mafia karena kau dan aku bakal dibunuh juga.
Kau tidak tahu
mengerti perasaanku sekarang?!” jawab Kenesha sengit.
Kyuhyun berdiri dan mendekati Kenesha. Dia tidak menyangka
bahwa yeoja didepannya ini sungguh sangat ketakutan. “Jangan bercanda,
Kenesha-ssi. Kau mau pindah disaat para mafia-mafia itu menjaga lobi hotel dan
data-data para tamu? Lalu apa alasanmu mau pindah kamar?”
Mendengar perkataan Kyuhyun membuat Kenesha semakin syok dan
ketakutan. Otaknya serasa macet dan dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan
sekarang.
“Kau kan Cuma check-in untuk 3 hari.. bersabar saja..” ucap
Kyuhyun menenangkannya.
“Tapi aku..” Kenesha tidak menyelesaikan kalimatnya dan
ganti menatap Kyuhyun.
“Tapi apa? Kau takut kepadaku? Atau kepada mafia-mafia itu?”
“Dua-duanya..” jawab Kenesha berterus terang. Benar, dia
juga ketakutan pada lelaki yang sama sekali tidak dia ketahui identitasnya ini.
Kyuhyun mendengus, “tenang saja, Kenesha-ssi. Karena
pertama, kau bukan tipeku dan kedua, aku memasang cctv di semua lift dan sudut
hotel. Aku akan tahu kalau mereka kembali.” Ucapan Kyuhyun yang begitu lugas
sejenak menenangkan hati Kenesha.
“Tapi.. kenapa aku harus terlibat semua ini?” tanyanya
sendu, memilih untuk menatap lantai alih-alih wajah Kyuhyun.
Kyuhyun menyentuh dagu Kenesha dan mengangkatnya, menemukan
matanya yang terlihat sedih dan mendadak Kyuhyun teringat sesuatu yang mengusik
hatinya belakangan ini. “Kau percaya takdir, Kenesha-ssi? Kau tidak akan bisa
lari dari takdir..” ucapnya pelan.
Selama beberapa detik Kenesha menatap Kyuhyun dengan nanar
sebelum akhirnya berkata, “Pada akhirnya aku tetap akan dibunuh oleh
mafia-mafia itu, bukan?”
“Tenang saja, kalau kau mengikuti petunjukku, kau akan
selamat. Buktinya aku masih hidup sampai sekarang. Aku jamin semuanya baik-baik
saja.” Ucapnya penuh keyakinan. “Dan lebih baik kau jangan keluar dulu seharian
ini atau mereka akan curiga kenapa kau turun sendirian. Araji?”
Kenesha mengangguk pelan ketika Kyuhyun menepuk pundaknya.
Kyuhyun lalu berjalan kearah Kamar mandi sambil bersenandung. Pikirannya
melayang ke beberapa informasi yang telah ia dapatkan dan melihat
Kenesha yang
bereaksi seperti yang dipikirkannya. “Ini bakal seru,” batinnya sambil
tersenyum.
Kenesha terduduk disudut tempat tidurnya dan memikirkan
setiap kata-kata yang diucapkan Kyuhyun. Untuk apa dia datang kesini? Liburan?
Sepertinya kata-kata itu langsung menguap bila dibandingkan dengan masalahnya
sekarang ini. “Aku baru saja tiba di
Seoul dan harus menjadi objek pembunuhan? Oh, bagus sekali Ken, hidupmu
sempurna sekali. Dua tahun kerja mati-matian, mempelajari budaya dan bahasa
Korea, menghabiskan begitu banyak uang untuk liburan 9 hari, dan sekarang apa?
Aku harus mati tanpa sempat ke Gangnam? Terkurung diruangan ini bersama
laki-laki mesum dan dikepung mafia? Kalau tahu begini aku tidak akan pergi. Ah,
dasar bodoh! Pabo yeoja!” Pekirannya semakin nelangsa dan tiba-tiba saja
Kenesha mendapatkan ide. Dia berjalan mengambil tasnya dan membongkar isinya
diatas lantai. Dia tahu apa yang dia cari, mungkin bukanlah senjata yang amat
berguna bila dibandingkan dengan pistol tapi setidaknya dia bisa melawan.
Kenesha mencari diantara tumpukan pakaian dan matanya tertuju pada sehelai kain
dengan renda diujungnya. Seakan ada palu yang menghantamnya, dia terlonjak
ketika menemukan sebuah kenyataan penting.
Dalam sekejap Kenesha mencapai kamar mandi dan mencari-cari
dimana pintu yang Kyuhyun bilang adalah akses untuk masuk ke kamarnya tetapi
nihil. Dia tidak bisa menemukan bahkan goresan didinding kamar mandinya. Tidak
kehabisan ide, Kenesha kembali keruang depan dan mencari-cari cctv. Dia
melambaikan tangannya beberapa kali lalu mulai memanggil Kyuhyun dengan gusar.
Tidak menyadari sama sekali bahwa Kyuhyun terus menertawakan tingkahnya lewat
cctv.
“YA! CHO KYUHYUN! Palli yogie!! Ada yang mau kutanyakan
padamu!” Teriaknya tertahan. Kenesha tidak berani mengambil resiko untuk
mendampratnya kuat-kuat karena dia takut mafia itu masih di depan kamarnya.
Terdengar deritan dari arah kamar mandi dan belum lagi
Kyuhyun menanyakan ada apa, Kenesha langsung menyemburnya tanpa ampun. “NEO!!
AKU INGIN BERTANYA KEPADAMU. YA CHO KYUHYUN-SSI! KAU MEMASANG CCTV DIKAMAR INI
LALU KAU BISA MELIHAT APAPUN YANG TERJADI DISINI BUKAN?”
Kenesha terlihat begitu marah dan anehnya Kyuhyun menganggap
ini semua lucu. “Tentu saja, Kenesha-ssi.” Jawab Kyuhyun senormal mungkin
meskipun dia sudah tahu kemana arah pertanyaan Kenesha.
“JADI KAU JUGA MELIHATKU GANTI BAJU?!” Kenesha bergidik
memikirkannya. Dia memang mengenakan kaos dan piyama selama didalam kamar hotel
tetapi ketika mandi dan ganti baju..
“Maaf soal itu,” ucap Kyuhyun nyengir, membuat mata Kenesha
membelalak lebih lebar. “Keunde, perlu kau ketahui, aku tidak memantau kamar
ini 24 jam. Aku harus bekerja juga, kau tahu. Aku hanya mengecek jika ada
aktifitas di pintu masuk.”
“Jadi, semalam kau tidak melihatku ganti baju?” tanya
Kenesha dengan wajar setelah berhasil mengontrol emosinya.
“Tidak. Semalam aku diluar. Bukankah sudah kubilang aku
kembali ketika kau sudah tertidur?” Jawab Kyuhyun disambut helaan nafas lega
Kenesha yang mendengarnya. “Wae? Ada yang terlewatkan olehku? apa ada yang
ingin kau tunjukkan padaku?” goda Kyuhyun sambil tersenyum penuh arti.
“MWO? YA! Jaga mulutmu! Dasar tidak sopan!” bentak Kenesha
lagi sementara Kyuhyun tertawa melihat reaksinya. “Tapi aku lebih suka kau
memakai blus garis-garis merah muda, sayang sekali kau tidak jadi memakainya
tadi pagi,” sambung Kyuhyun lagi.
“JADI KAU MELIHATKU GANTI BAJU?” Emosi Kenesha kembali
meledak dan ia gemetaran karena marah.
Masih tertawa hebat, Kyuhyun menjawab pertanyaan penuh emosi
Kenesha dengan geli. “Kan sudah kubilang aku Cuma mengecek. Lagipula aku tidak
melihatmu telanjang, kau masih memakai tanktop.”
‘Cukup sudah!’ batin Kenesha dan ia melayangkan tangannya
keudara, bermaksud menampar lelaki gila–mesum–brengsek dihadapannya ini. Tetapi,
Kenesha kalah cepat. Kyuhyun lebih dulu menahan tangan Kenesha sebelum sempat
mencapai pipinya. Kenesha terkejut dan segera meronta. Bukannya melepaskan
Kenesha, Kyuhyun malah makin memperkuat
genggamannya, tidak mempedulikan teriakan kesakitan Kenesha.
Kenesha menyadari, semakin dia meronta, semakin Kyuhyun
tidak akan melepaskannya. Jadi dia memilih untuk berdiam diri dan menahan
kesakitan meskipun buku jarinya sudah memerah. “Lepaskan aku! Ya! Kyuhyun-ssi!”
Kyuhyun mendekatkan wajahnya dan berbisik pelan, “kau tahu
tidak? Ada yang menarik perhatianku dari tadi. Ternyata bibirmu itu sangat
ekspresif, ya?” Kenesha memelototi Kyuhyun yang sepertinya sama sekali tidak
takut. “Mwo? Dasar mesum! Cepat lepaskan aku!!”
“Dengan 1 syarat..” bisiknya mengancam.
“Mwoya?”
“Biarkan aku menciummu..” bisik Kyuhyun dengan seringaian
penuh arti.
Kenesha membeku dan memandang Kyuhyun tak percaya. “M-mwo?
Apa kau bilang?”
“Atau takkan kulepaskan.”
“Hemph!” dengus Kenesha tidak percaya. “Bukannya kau bilang
aku bukan tipemu?”
Masih menyeringai, Kyuhyun menjawab pelan, “Tadinya kupikir
kau ini pendiam, tapi ternyata tidak. Benar-benar tipeku.”
Mereka berpandangan dalam diam dan akhirnya Kenesha menjawab
setelah berpikir cepat. “Baiklah.
Lepaskan dulu tanganku.”
Kyuhyun terlihat menimbang-nimbang tapi tetap melepaskan
Kenesha. Dan begitu tangannya terbebas, Kenesha langsung berlari kearah tasnya
dan mengambil barang yang dari tadi dicarinya. Sebuah Stun gun yang dibelikan
ayahnya untuk keadaan-keadaan gawat darurat seperti ini. dengan cepat dia
mengarahkan Stun gun tersebut ke tubuh Kyuhyun ketika Kyuhyun mengejarnya. Langsung
saja, tegangan listrik 50.000 volt menghujam tubuh Kyuhyun seketika membuat
Kyuhyun pitam dan tergeletak tak berdaya.
“Awas kalau kau berani mendekatiku!” Ancam Kenesha ketika Kyuhyun
sudah mulai kembali sadar. Dia mengedarkan pandangannya keliling ruangan dan
menemukan Kenesha berada di balik sofa dengan tangan memegang stun gun
disebelah kanannya dan pisau dapur disebelah kirinya. Mau tak mau Kyuhyun
merasa geli dengan pemandangan yang dilihatnya sekarang. “Wah, pertahan dirimu
ternyata lumayan juga. Tapi, pisau buah Cuma bisa membuat jariku berdarah,”
ujarnya menahan tawa.
“Dan aku bisa membuatmu pingsan dengan alat ini!” sanggah
Kenesha sambil mengacungkan Stun gun ditangan kanannya.
“Baiklah-baiklah, kali ini aku mundur,” ucap Kyuhyun
menyerah dan mengangkat kedua tangannya. Tetapi kemudian dia menunjukkan senyum
evil–sempurna–nya. “Keunde, kau akan kuperkosa nanti malam.”
“MWO? APA KATAMU?” Kenesha ternganga dan syok setengah mati.
Dia tidak menyangka laki-laki mesum–gila ini sudah kelewatan batas. Kalau saja
dia punya pisau daging, dia pasti sudah mencincang lelaki gila ini daritadi.
“Pilihannya hanya: mau sukarela atau harus kuperkosa. Kau
belum tahu bukan, ternyata mafia itu sudah mendapatkan data check-in mu lebih
dulu dan mengetahui kau datang sendirian.” Suara Kyuhyun terdengar berat dan
Kenesha merasa jantungnya mencelos. “Tapi aku sudah merubah data check-in mu
menjadi dua orang. Kelihatannya mereka masih curiga dan kemungkinan besar
mereka akan kembali nanti malam untuk mendengarkan ‘kita’,” Kyuhyun mengakhirinya
dengan mengedipkan mata kepada Kenesha.
Dengan muka merah padam, Kenesha berteriak tertahan,
“matipun aku tidak mau melakukannya! Lebih baik mereka menodongkan pistol
kearahku!”
Setelah akhirnya bisa duduk di sofa seberang Kenesha, Kyuhyun
menjawab santai dan melemparkan pandangan tidak percaya kearah Kenesha.
“Ayolah, kenapa kau tidak mengiyakan saja? Lagipula ini Cuma seks. Kau pasti
menikmatinya, bukan?”
Kenesha menatap Kyuhyun tidak percaya. “Cuma katamu? Ya, Cho
Kyuhyun-ssi, itu kehormatan seorang wanita! Neo mollayo??!”
“Apa? Jangan bilang kau masih perawan…” Ucap Kyuhyun
setengah bercanda dan ketika Kenesha tidak menjawabnya, Kyuhyun malah semakin
ingin menggodanya. “Benar begitu? Aigoo.. ternyata masih ada perawan di bumi
ini. kalau begitu aku jamin nanti malam adalah malam terbaikmu,” Kyuhyun
mengerling lagi sambil menahan cengirannya.
Tidak terima dilecehkan terus-menerus, Kenesha berdiri dan
mendongakkan kepalanya dengan keyakinan penuh. “Coba saja kalau kau mau
kusetrum hingga mati, Kyuhyun-ssi.” Ucapnya lugas dan jelas.
Melihat ekspresi Kenesha yang begitu bersungguh-sungguh, tawa
Kyuhyun meledak, ia benar-benar tidak menyangka Kenesha begitu menarik. Ia
tertawa sampai perutnya sakit, sambil mengingat sudah berapa lama ia tidak
pernah tertawa lepas seperti ini..
“Kita lihat saja nanti,” ujarnya setelah berhasil menguasai diri
lagi. “Sampai nanti malam, Nona Kenesha…”
Kenesha terus siaga membawa Stun gun dan pisau buah sembari
mengumpulkan benda-benda lain yang bisa dijadikannya senjata menghadapi
siapapun yang ingin macam-macam dengannya, terutama programmer
gila–mesum–brengsek itu. Akhirnya dia berhasil mengumpulkan gunting, vas bunga
bahkan pulpen yang diletakkan tak jauh dari jangkauannya agar Kenesha bisa
langsung mencapainya jika ada satu gerakan mencurigakan apapun. Semua usaha
Kenesha yang begitu gigih ini disaksikan Kyuhyun dihadapan monitor komputernya.
Meskipun ada hal mendesak lain yang harus dilakukannya, dia tetap saja tidak
bisa mengalihkan pandangannya dari monitor yang merekam kegiatan Kenesha.
Ketika Kenesha mulai memperhitungkan berbagai rencana, Kyuhyun sebaliknya
tersenyum dan menantikan apa yang terjadi selanjutnya dengan bersemangat.
Ketika malam tiba, Kenesha masih kelihatan bersusah payah
menahan kantuk yang semakin menguasainya. Dia telah menghabiskan dua gelas kopi
dan masih saja merasa mengantuk. Awalnya Kenesha mencoba untuk memikirkan
berbagai kemungkinan darimana Kyuhyun akan muncul. Mondar-mandir untuk
memastikan pintunya telah terkunci dengan baik dan bahkan menggeser lemari
sepatu kedepan pintu agar mafia-mafia itu tidak bisa menerobos masuk dengan
cepat, sehingga dia setidaknya punya beberpa detik untuk menjerit minta tolong
atau lompat dari jendela. Yah, seperti itulah.. Tapi seberapa keraspun dia
mencoba, matanya tetap saja mengkhianatinya. Tidak mau menyerah, Kenesha duduk
di sofa yang paling kecil dan paling tidak nyaman untuk di tiduri. Tetapi
setelah 15 menit bergumul dengan rasa kantuk, Kenesha terlelap dengan posisi
aneh, membuat Kyuhyun yang berdiri dihadapannya tersenyum penuh arti..
Kenesha mendengar suaranya sendiri berkata dalam mimpinya,
“jangan bangun Ken, jangan bangun. Kau harus tetap tidur atau hal buruk akan
terjadi..” tetapi mendadak ada seseorang yang membisikkan sesuatu ditelinga
Kenesha dengan lembut tetapi penuh ancaman. “Selamat pagi putri tidurku..
silahkan bangun dari mimpimu..” Kenesha tersentak dan menemukan wajah Kyuhyun
hanya 10 senti dari wajahnya. “Apa tidurmu nyenyak? Kau masih ingin tidur
lagi?” tanyanya dengan senyum menyiratkan seribu arti. Apapun itu, Kenesha tahu
kalau semalam ia ketiduran dan Kyuhyun menggendongnya ke tempat tidur..
***

Hai, hai... Saya reader baru disini. Salam kenal buat authornya^^
BalasHapusPertama kali baca ff ini di sjff2010 saya udah suka dg penggambaran Kyu disini, soalnya karakter Kyu disini berbeda. Baru kali ini nemu bacaan yang menarik sperti yg kamu buat. Kebanyakan ff suju yg sya baca itu full love story, jadi agak bosen :D
thank you for reading ^^
Hapussalam kenal juga :3
wah, saya sendiri belum banyak baca ff, jd kurang tau gimana cerita kyuhyun yang full love story :)
Yhaa begitulah, terlalu monoton kalo buat saya :) krna ceritanya gitu2 aja.
HapusOh, ya.. Ff kamu di sujuff2010 didelete lhoo.. udah tau kah?
Hai Ά̯͡к̲̣̣ύ reader baru, ninggalin jejak dulu
BalasHapussilakan :)
Hapuswoaaa keren banget. Suka sama cerita, karakter, chemistry, dan semuanya. Keren. Sedih karena baru ketemu blog ini uuuuu
BalasHapusterima kasih apresiasinya ^^
HapusReaders baru aku.
BalasHapusCeritanya awalnya keren
haii sora salam kenal ya , aq readers baru di sini :-)
BalasHapusahh falling in love sama kyuhyun. disini <3
bingung mau coment apa ???!
yang pasti seh aq suka banget ff nie ya walau baru baca part 1 , hehehe
tapi uda menarik perhatian ,hehehe
okr ok chakkam. ini benar mmbua ku tertawa... kak kyu kayu kau bner" mesum tingkat tinggi... terkadang aku lupa hrs bagga atau malu pny kakak sprti itu -,,,,,-
BalasHapusanyeong kak..qori imnida ...reader baru di wp ini..
BalasHapusduhhh aku suka bgt karakter kyu di sini...hwee mesum bgt samq kenesa nya...
yang saya bingung ko ada di balik kamar mandi ada kamar...
hwihhh..itu mah terserah kyu dah...nyatanya di sini kyu sebagai programer...keep write kak...
Ahhhh aku suka, ini baru part pertama.
BalasHapusSuka ama kyuhyun yg jahil.
Suka ama tingkah kenesha yg kocak.